25

483 50 4
                                    

Happy Reading~~~


Tak lama mereka pun tiba ditaman kota. Jam yang masih menunjukkan pukul 10 pagi membuat beberapa pengunjung terlihat berkumpul dirumput dan menikmati udara musim gugur.

Sowon dan Minhyun malah duduk diam dibangku taman. Meneguk jus mereka hingga semakin habis.

" Seonsaengnim jelaskan pada ku! Kau sedang membodohi ku lagi kan?! "

" Anni... "

" Lalu, bagaimana dengan pernikahan mu... "

Minhyun pun mulai berhenti meneguk jusnya. Dilihatnya Sowon sekilas dan seketika itu pula wajahnya kembali memerah.

" Omona... aku sendiri masih bingung kenapa aku memilih mu! "

" Ya! "

" Sudahlah, yang terpenting kau tahu kalau aku sudah membalas perasaan mu... "

" Kalau begitu kembali lah ke sekolah... "

" Andweyo... "

" Wae? "

" Aku tidak ingin membuat mu dalam masalah... aku, sudah membatalkan pernikahan ku dan jihyo... berada satu sekolah dengan mu dan dia mungkin akan memperkeruh suasana... belum lagi tanggapan beberapa guru tentang mu dan teman-teman yang pastinya akan semakin menjauhi mu... mungkin, dengan cara ini semua gossip itu akan mereda... "

" Seonsaengnim... "

" Kau masih punya waktu satu tahun lagi disana... kau harus belajar dengan benar arra?! Apa kau mau pengorbanan ku sia-sia?! "

Mata Sowon terlihat berkaca-kaca, melihat puppy eyes menggemaskan itu Minhyun pun dengan gemas merangkul Sowon.

" Seonsaengnim gomawoyo... "

" Ne... huuffftt aigo... mungkin ini resiko yang harus kuambil karena sudah memilih bocah seperti mu! "

" Ya! Aku tidak bocah! " protes Sowon tak terima. Minhyun hanya bisa tertawa kecil mendengar sanggahan itu.

Suasana kembali hening, untuk beberapa saat mereka terus duduk diam tak berbicara sepatah kata pun.

" Seonsaengnim... " panggil Sowon akhirnya. " Bagaimana dengan orang tua mu dan jihyo saem? "

Minhyun terdiam sejenak, ditatapnya wajah Sowon yang membuat hatinya terus berdebar tak menentu. " Ya! Itu bukan urusan mu, yang harus kau pikirkan hanyalah belajar untuk kenaikan kelas dan kelulusan mu nanti... arra? "

Sowon mau tak mau pun langsung mengangguk.

Keduanya kembali bertatapan. Angin sejuk perlahan mencairkan suasana membuat kedua pasangan kekasih baru ini semakin mempersempit jarak diantara mereka.

Sowon mulai memejamkan matanya. Minhyun tersenyum kecil melihat wajah polos itu dan membatalkan niatnya untuk benar-benar mencium Sowon.

" Andweyo... aku tidak suka berciuman dengan anak dibawah umur... aku sudah cukup dewasa untuk menahan nafsu ku... " sahut Minhyun tiba-tiba. Sowon pun segera membuka matanya dan kesal saat melihat Minhyun sudah duduk bersandar dan santai menikmati udara musim gugur.

" ya! Aku bukan lagi anak dibawah umur! Umur ku sudah 18 tahun! "

Minhyun lagi-lagi tersenyum meremehkan.

" Kau sudah pernah berciuman dengan Eunwoo? " tanya Minhyun sok basa-basi.

" Ne... wae? "

" Hmm... baiklah, kalau begitu, ingat lah ciuman itu sebagai ciuman dari cinta pertama mu dan... saat kau sudah berubah menjadi dewasa nanti... aku akan mencium mu tepat disini... " Minhyun menunjuk bibir mungil Sowon. " Dan ingat lah itu sebagai ciuman dari belahan jiwa mu? Arra? " #haseekk... 

School In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang