28

401 51 0
                                    

Happy Reading~~~

Minhyun berjalan pelan memasuki sebuah restoran bernuansa romantis, tempat dimana dia memulai segalanya dengan jihyo.  Dilihatnya yeoja itu sudah duduk manis disebuah kursi yang membelakanginya

"Mian aku terlambat... "

Jihyo tak bergeming.  Diliriknya minhyun sekilas lalu mendengus pelan

"Ada apa? "

Minhyun masih diam. Suasana pun berubah sedikit canggung

"Mianhae... "Ucap minhyun memecah keheningan

"Mian(?)"

"Jeongmal mianhae... "

"Setelah kau menghancurkan hidup dan perasaanku hanya itu yang kau ucapkan?! "Mata jihyo mulai memerah

"Jeongmal mianhae... Aku tidak bisa memaksakan diriku untuk terus bersamamu.. Aku tidak ingin menyakiti mu lagi. "

"Apa kau pikir hal ini tidak menyakitiku?! "

Keduanya pun menghela nafas berat

"Aku akan pergi... "

Jihyo terperangah. Ditatapnya minhyun lekat berusaha menyakinkan bahwa apa yang dikatakan namja itu memang benar

"Aku akan segera pergi ke inggris... "

Jihyo tiba-tiba menunduk. Tangisnya pecah dan sebisa mungkin dia menahannya

"Aku hanya ingin meminta maaf... Jebal... Maafkan aku... "

Jihyo masih terus berusaha menahan isakannya

"Eommaku, tidak menyetujuinya... "

"Sudah seharusnya! Eommamu tidak gila sepertimu! "

Suasana kembali menegang. Minhyun pun memutuskan untuk diam, membiarkan jihyo beberapa saat untuk meredakan tangisnya

"Aku mendengar kejadian di lapangan... "

"Aku memang sengaja melakukannya... Aku membenci dia! Jeongmal miweoyo... "

"Aku mohon jangan lakukan lagi... "

"Disaat seperti ini kau masih bisa membelanya?! "

Tangis jihyo pun siap meledak lagi.  Dengan sigap minhyun menarik pergelangan tangan jihyo dan menggenggamnya erat

"Jebal, jangan pernah lakukan itu lagi saat aku dan eunwoo tak ada... "

"Kau... "

"Jebal... Aku tidak ingin kau menyakitinya apapun alasannya... Jihyo-ah aku benar-benar mencintainya... "

Isak tangis itu perlahan terdengar lagi.  Jihyo tak lagi mampu menahan rasa sakitnya.  Dia berlalu begitu saja dengan air mata yang semakin deras mengalir di pipinya. Minhyun hanya bisa terduduk lemas dikursinya

"Jeongmal mianhae... "

~~~~

"The pattern of conditional sentences type two is if+s+v2+complement+s+would+v1 where the fact is in present tense" mulut sowon terus bergumam take jelas membaca sederetan rumus dibuku bahasa inggrisnya

"Sowonnie... "

"And the type there is... "

"Sowonnie... "

Sowon menutup bukunya kesal Dan menghampiri eommanya Yang terus meneriaki namanya berulang kali

"Eomma?! Was? Aku sedang belajar... "

"Guru privatemu kemarin datang lagi, dia mencarimu... "

"Eo? Oppa? "

Sowon pun buru-buru menuju teras rumahnya

"Oppa... "Sapanya pada eunwoo yang masih membelakanginya.  Eunwoon pun segera berbalik dan mengulas senyum termanisnya

"Apa aku mengganggumu?"

"Emm... Ne... Sedikit, wae geurae? Kajja, masuklah... "

"Anni... Keundae, apa kita bisa berkeliling sebentar?"

Sowon berpikir sejenak. Dia merasa tidak enak untuk menolak ajakan eunwoo tapi disisi lain seluruh rumus bahasa inggris itu berputar dikepalanya

"Baiklah... Keundae, bisakah kita pulang sebelum jam 9 nanti? "

"Ok"

~~~

Sowon dan eunwoo terlihat diam satu sama lain mengelilingi komplek perumahan sowon yang terlihat sepi malam itu

"Oppa wae geurae? "

"Emm... Jeogi, sebenarnya aku... Aku ingin berpamitan"

"Mwo? Ya... Oppa... Kau mau kemana? "

"Aku akan melanjutkan studiku ke inggris... "

"Wae? Apa... Apa ini karena aku? "

"Anni... Tidak ada hubungannya denganmu... Jeongmal! Sejak pertama aku memang harus kesana, hyung juga sebelumnya juga begitu... "

Sowon semakin menunduk diam

"Baiklah... Jaga dirimu baik-baik ne? "

"Ah ne... Oppa, semoga sukses fighting! "

"Gomawoyo... Ah, aku juga ingin menyampaikan sesuatu padamu... "

"Mwoya?"

Eunwoo membisikkan sesuatu pada sowon. Perlahan tapi pasti, raut wajah sowon kembali berubah

TBC

School In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang