Diabaikan

406 59 37
                                    

Liat kamu itu bikin aku ingin bilang sama Tuhan supaya ga usah ciptain bunga, soalnya kamu aja udah indah :v

🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿

Pagi hari ini suasana sangat indah, sesuai dengan suasana hati Nadine yang sedang berbunga-bunga.

"Ahhh ya ampun! anjir bangsat. Nikmat mu sungguh sangat nyata" Respon Nadine saat melihat foto sang pria idaman di ponselnya.

 Nikmat mu sungguh sangat nyata" Respon Nadine saat melihat foto sang pria idaman di ponselnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Liat di foto aja indah njir, apalagi liat nyata " ucap Nadine sambil membayangkan.

"Bisa-bisa gue hamil ditempat kali ya kalo liat langsung , haduhhh cepet halalin dedeq bang :v " Nadine berkata sambil menyengir heboh sendiri.

Saat asyik pada fantasi nya, tiba-tiba ada suara yang mengganggu nya.

"NADINE, KAMU INI KE KAMPUS APA ENGGA , CEPAT KELUAR DARI KAMAR, DASAR ANAK MONYET"

Fix, ternyata Mama Nadine yang berteriak

"Anak monyet pala peyang, kalo gue anak monyet, berarti Mama induk monyet dah, sarap. Untung Mama, untung sayang" Nadine menggerutu sambil berjalan keluar kamar.

Setelah keluar dari kamar, Nadine pun segera pamit dan bergegas pergi kekampus.

Sepanjang jalan menuju kekampus, Nadine tak henti-hentinya memikirkan pangerannya. Siapa lagi kalau bukan James.

"Seandainya aja dia kasih bunga yang banyak"

"Seandainya aja dia ngajak kencan"

"Seandainya aja dia lamar aku jadi istrinya "

"Seandainya......"

Nadine sibuk akan pikirannya sampai ada sesuatu yang mengganggu

"Non, udah sampai ke kampus non"

Itu adalah orang kepercayaan di keluarga Nadine, namanya Pak Sugeng.

" Bangsat. Ganggu aja. Belum juga mikirin bagian yang ena-ena" ucap Nadine menggerutu.

"Ehhh iya pak. Makasih ya. Nanti jangan lupa jemput ya." Nadine berkata sambil tersenyum padahal hatinya dongkol sendiri.

"Okeh non " Balas Pak Sugeng

Nadine pun turun dari mobilnya sambil menggerutu karena pikirannya diganggu.

"Coba aja tadi ga di ganggu. Pasti gue udah punya anak sama James " Nadine berkata sambil mencak-mencak sendiri

Tiba-tiba Nadine menabrak seseorang.

"Bangsat. Jalan pake mata dong!" Nadine berkata tanpa menatap dan seolah dia tidak sadar bahwa ia yang telah menabrak.

Nadine menunggu respon orang yang di marahin.
Tapi tak ada satupun kata yang terucap.

"Jawab dong! Apa lu ga bisa ngomong ya?" Berkata dengan emosi.

Nadine mengangkat kepala dan ia kaget akan orang yang berada di depannya.

"Mampus. Rusak udah citra gue di depan pangeran". Ucap Nadine dalam hati.

"Ehhh ehhh James. Ya ampun. Maafin yak, Nadine ga sengaja" Berkata sambil bergaya imut.

Nadine tetap tidak mendapat respon malah semakin mendapat tatapan tajam dari James.

"James kok diem aja sih, Nadine nunggu jawaban James loh padahal"

Nadine terus berkata dengan gaya yang juga begitu memuakkan bagi James.

"Sok imut. Jijik."

Akhirnya James membalas dengan kejam seraya berbalik badan namun malah ditahan oleh Nadine.

"James jangan pergi dulu. Kan james belum jawab " ucap Nadine sambil menggoyangkan tangan James.

James mengabaikan Nadine dan kembali berbalik badan namun di tahan lagi oleh Nadine.

"James jahat ikh. Mengabaikan Nadine yang gemes inihh" Nadine berkata dengan lebay sambil mengerucutkan bibir.

Lagi. James mengabaikan Nadine dan kembali berbalik badan. Kali ini Nadine tidak menahan James.

Nadine menatap punggung James sambil berkata

" James, sekeras apapun kamu nolak, malah itu jadi hal yang terus bikin aku berjuang."

TBC😊

Ada kritik dan saran? comment
Luangkan waktu untuk menekan bintang (Vote) 😊

CABE 🌸Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang