Gimana?

164 24 9
                                    

Sedekat apapun diri dengan orang lain, tetap saja juga membutuhkan jaminan sebagai jembatan

🌿🌿🌿🌿🌿

Nadine yang kemarin mendengar penuturan Adrian pun akhirnya tersadar setelah merenungi hal tersebut semalaman. Ia tersadar bahwa temannya tersebut juga belum memiliki pasangan. Jika dirinya sendiri saja belum punya, gimana mau membantu Nadine?

"Ah masa bodo sama status Adrian. Yang penting Adrian harus bantu gue gimana pun caranya" 

Nadine berkata didalam hati dengan tidak ingin mempedulikan status Adrian.

Nadine pun akhirnya memutuskan mengajak Adrian untuk bertemu kembali ditaman dekat rumah Adrian karena kebetulan hari ini ia tidak ada kelas dikampus, yang tentu saja Adrian sebagai sahabat yang baik tidak menolak ajakan Nadine.

"Ma, Nadine pamit mau ke tempat Adrian" Ucap Nadine kepada Mamanya.

"Emang kamu ga kuliah?" Tanya Mama

"Nadine ga ada kelas ma hari ini"

"Ooo. Mama kira kamu bolos kuliah" Ujar Mama Nadine.

"Ya ga mungkin lah Ma, Nadine ini kan anak baik-baik. Btw Papa mana Ma? Kok ga keliatan batang idungnya?"

Nadine bertanya kepada Mamanya sambil mengedarkan pandangan mencari Papanya yang biasanya sudah memicu percikan api pertengkaran dengannya.

"Kamu ini. Kalo ga ada kecarian kan. Coba aja kalo ada Papa, pasti sama kamu diajak ribut terus. Bingung Mama. Lagian ini itu udah jam berapa, ya Papa kamu udah pergi kekantor lah" Ucap Mama yang bingung melihat tingkah suami dan anaknya tersebut.

"Nadine itu sebenarnya ga mau memicu keributan Ma, tapi Papa nya aja yang bikin Nadine emosi"Ucap Nadine membela diri didepan Mamanya.

"Alasan aja terus kamu taunya." Ujar Mama membantah pembelaan yang tadi dituturkan Nadine.

"Terserah Mama mau percaya atau ga, Nadine kan anaknya berbakti. Mana suka ribut-ribut sama orang tua."

"Iyain aja lah untuk alasan kamu yang ini. Mama anggap sebagai doa aja" Mama berkata sambil menatap Nadine.

"Udah ah Ma. Nadine ga mau debat sama Mama. Nadine pergi dulu ya Ma" Ucap Nadine kemudian meraih tangan Mamanya untuk bersalaman.

"Ya udah hati-hati ya Nadine. Pulangnya jangan malem" Ujar Mama kepada Nadine.

"Aman Ma"

Nadine berkata sambil mengangkat jempolnya, kemudian berjalan keluar rumah untuk berangkat ketempat janjian agar bertemu dengan Adrian tercinta.

FordAdrian : Naddie, dimana lu? Gue udah sampe ni. Kalo lama gue balik nih

LustreNadine: Ntar lah yan

FordAdrian : Ntar? Enak banget jarilu ngetiknya

LustreNadine: Sabar dikit napa yan

Adrian hanya membaca chat dari Nadine tanpa berniat untuk membalasnya.

Setelah sampai di taman, Nadine mengedarkan pandangannya mencari sosok Adrian yang tadi mengabari dirinya dari LINE Chat bahwa Ia susah sampai.

"Naddie" Teriak Adrian sambil melambaikan tangannya agar Nadine dapat melihat kearah dirinya.

"Oik Adrian" Balas Nadine yang mendengar teriakan tersebut kemudian pergi ketempat dimana Adrian berada.

"Lu ngajak gue ketemuan mau apa? Mau bicarain masalah kemarin ya?"

Adrian bertanya seolah-olah sudah langsung dapat membaca hal apa yang ada dikepala Nadine.

"Oh iya dong yan, jelas. Lu pengertian banget. Gue belum ngomong aja lu udah tau" Ucap Nadine tersenyum lebar.

"Wait lah. Sebelumnya gue jelasin nih ya. Gue rasa lu salah orang deh Naddie. Gue itu kayaknya bukan orang yang tepat kalo masalah gituan"

Adrian berujar berusaha memberikan pengertian kepada Nadine, bahwa itu bukanlah bidangnya. Apalagi mengingat statusnya sekarang.

"Ga apa yan. Gue tau nasib percintaan lu sama kayak gue, tapi setidaknya lu bisa berguna buat bantuin gue." Ucap Nadine juga memberi pengertian kepada Adrian sambil menepuk pundak Adrian yang lebih tinggi daripada dirinya.

"Sama dari lubang idung lu. Gue jelas lebih unggul dari padalu ya, gue itu tipenya cuma pemilih aja,bukan ga laku." Ujar Adrian menepis tangan Nadine kemudian duduk dikursi taman didekat mereka.

"Iyain aja ah. Gue ga mau lawan lu kalo masalah ini soalnya, karena gue juga butuh bantuan dari lu"

Nadine berkata seolah mengalah karena ada niat terselubung kepada Adrian, kemudian juga ikut duduk di pangkuan Adrian. Eh maksudnya di samping Adrian.

"Bantuan apa? Kan gue udah bilang, guenya aja belum punya pacar, gimana mau ngebantu mecahin masalahlu?" Ucap Adrian berusaha membantah pemikiran Nadine.

"Banyak jalan menuju Roma yan. Yang penting lu setuju dulu ngebantuin gue" Nadine berkata dengan nada sok bijaknya.

"Kalo gue bantuin lu, apa untungnya buat diri gue sendiri?"

Adrian menanyakan keuntungan apa yang akan didapatkannya apabila ia membantu Nadine. Ia tentu bukan orang yang begitu sangat amat baik hati yang akan membantu tanpa keuntungan dan jaminan apapun yang didapatkan untuknya, ya walaupun itu sahabatnya sendiri.

"Untungnya banyak yan, lu bisa jadi teman yang baik, lu bisa jadi banyak pahala karena bantuin gue" Jawab Nadine menatap Adrian dengan wajah bersinar, berharap Adrian akan setuju.

"Itu doang? Ah basi. Kalo pahala mah gue bisa nyari dibanyak tempat yang lainnya. Ga mesti ngebantuin lu gue dapet pahalanya" Ucap Adrian dengan muka meremehkan.

"Lu mah perhitungan banget"

Nadine langsung merubah ekspresinya setelah mendengar perkataan Adrian. Ia kesal melihat sifat perhitungan sahabatnya tersebut.

"Bukan perhitungan, tapi gue itu orangnya memikirkan banyak hal kedepan" Ujar Adrian meralat perkataan Nadine.

"Jadi maksudnya, lu ga mau bantui gue gitu? Iya?" Tanya Nadine dengan nada yang sudah mulai berubah.

"Yap. Lagian kan itu masalahlu bukan masalah gue. Cari aja noh orang yang tepat yang bisa bantuin lu. Gue mah ga mau campur tangan masalah kek gituan, ga penting" Ucap Adrian dengan begitu santainya.

"GA PENTING DARI MANA YAN? GUE ITU AKAN DIJODOHIN KALAU GA NEMUIN JODOH SESUAI SAMA WAKTU YANG UDAH DITENTUIN PAPA"

Nadine menaikkan volume suaranya atau lebih dapat dikatakan berteriak saat mengucapkan hal tersebut.

Adrian yang mendengar ucapan Nadine barusan pun langsung membulatkan mata dan mulutnya ikut sedikit terbuka. Apa dirinya tidak salah dengar?

Nadine?

Seorang Nadine dijodohkan? Bilang pada Adrian bahwa itu hanya candaan semata.

TBC 😊

Maafin segala typo dan kekurangan dari cerita ini ya,

Ada kritik dan saran? comment
Luangkan waktu untuk menekan bintang (Vote) 😊

CABE 🌸Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang