CABE 🌸

Introgasi

Terkadang suka jengkel saat di pertanyakan pertanyaan yang diri sendiri sulit menjawab

🌿🌿🌿🌿🌿

Pagi hari saat hari libur Nadine menatap langit cerah dari balkon kamar sambil memegang boneka gajah kesayangannya.

"Wah cuaca mendukung ni kayaknya. Gue merasa ada peruntungan hari ini."

" Apa mungkin gue akan jadian ya sama James?" Ucap Nadine sambil senyum dengan lebar, bahkan terlalu lebar.

"Kalo iya hari ini gue jadian sama James, gue buat syukuran dah pake uang tabungan gue." Nadine mulai asyik dengan rencananya.

"Gue undang anak yatim, gue undang para jomblo, Untung-untung bagi kebahagiaan ye kan. Sekalian mendoakan agar jomblo segera diberi jodoh Hehehe :v " Ucap Nadine seolah saat berbicara ia sedang tidak jomblo.

"Hadooo, tak bisakah khayalan gue ini jadi kenyataan? Apa gue kurang berdoa ya?"

"Gue bingung terkadang. Gue padahal sudah selalu menjauhi larangannya dan mematuhi perintahnya. Tapi tetap aja jodoh gue ga nyagkut"

Setelah mengkhayal dibalkon, Nadine pun turun ke ruang makan dan langsung duduk dimeja makan.

"Pagi Ma, Pa" Sapa Nadine sambil mengambil kemudian memakan roti yang sudah disiapkan oleh Mamanya.

"Pagi anak Mama tersayang" Ucap Mama Nadine.

"Nadine, Papa mau tanya sama kamu"

"Papa mirip ih sama Mama, kalo mau nanya sok-sok izin dulu"

"Namanya jodoh" Ucap Papa Nadine

"Iya, iya jodoh. Apa lah daya seorang jomblo" Ucap Nadine mendramatisir dalam hati.

"Nadine, Papa denger-denger kamu lagi suka sama cowok ya?" Tanya Papa yang membuat Nadine berhenti mengunyah.

"Wah gawat. Gue di introgasi lagi nih" Ucap Nadine dalam hati.

"Nadine? Kamu denger Papa bicara ?" Tegur Papa Nadine.

"Ehh... ehhh. iii.. iya Pa" Jawab Nadine dengan gugup.

"Iya apa?" Tanya Papa Nadine kembali.

"Iya kalo Nadine lagi suka sama cowok Pa"

"Siapa namanya?"

"James Reid Pa"

"James Reid? Namanya kayak ga asing" Ucap Papa Nadine.

"Iya Pa. James Reid"

"Yahh Sayang banget." Papa Nadine berkata sambil memasang raut wajah kecewa.

"Sayang banget apanya Pa? Emang kenapa?" Tanya Nadine pada Papanya.

"Papa kan berharapnya kamu sama Adrian" Jawab Papa Nadine.

"Papa apaan sih. Aku sama Adrian kan Cuma sahabatan"

"Sahabatan kan juga bisa tumbuh perasaan. Lagian kalau kamu sama dia Papa ga khawatir. Kan keluarga kita udah saling kenal"

"Kenal sih kenal Pa, tapi Nadine ga suka sama Adrian. Adriannya juga ga suka Nadine."

"Kamu sok tau perasaan orang"

"Ya tau dong Pa, kami kan udah lama bareng-bareng, jadi saling tau"

"Terserah kamulah. Kan Papa hanya menyampaikan pendapat Papa." Ucap Papa Nadine.

"Papa itu kan pengen yang baik untuk kamu" Tambah Papa Nadine.

"Tenang aja Pa. James orangnya baik kok"

"Kamu tau dia baik dari mana?"

"Kalo ga baik ya Nadine ga mungkin suka kali Pa"

"Keluarganya baik?"

"Ya pasti baik juga lah Pa. Anak nya aja udah baik apalagi orang tuanya"

"Emang kamu pernah dikenalin smaa orang tuanya?"

Nadine terdiam sambil menggigit pelan bibir dalamnya.

"Skakmat njir. Kalah cakap gue sama Papa. Boro-bro dikenalin sama orang tua, direspon aja kagak" Ucap Nadine dalam hati.

"Kok kamu diam? Jawab dong pertanyaan Papa" Tanya Papa Nadine yang tak sabar menunggu jawaban anaknya.

"Udah ih Pa, anaknya jatuh cinta bukannya didukung malah ditodong pertanyaan yang macem-macem" Ucap Mama yang bagai malaikat pelindung bagi Nadine.

"Bukan maksud Papa untuk nodong Nadine sama hal yang macem-macem Ma"

"Ga macem-macem gimana Pa? Papa buat Nadine bingung yang ada Pa. Biarain aja kali dia jatuh cinta. Toh dia tau batasan Pa" Bela Mama Nadine.

"Mama, Papa itu cuma ga mau anak kita sakit hati nantinya. Anak kita itu harus dapet laki-laki yang bener asalnya. Jangan laki-laki yang gajelas asal-usulnya" Terang Papa Nadine.

"Is Papa, James itu jelas kok" Bela Nadine

"Papa ga bilang James yang ga jelas Nadine" Jawab Papa Nadine.

"Untung Papa, untung sumber uang jajan, untung sayang,. Anak cantik ga boleh durhaka. Jadi gue harus sabar." Ucap Nadine dalam hati dengan perasaan yang jengkel.

TBC 😊

Ada kritik dan saran? comment
Luangkan waktu untuk menekan bintang (Vote) 😊