Usaha

265 46 13
                                    

Orang berhasil seringkali mengalami penolakan. Ditolak itu hal biasa dalam kehidupan

🌿🌿🌿🌿🌿

Kemana ku harus melangkah 🎵

Jejakmu samar-samar ku ikuti 🎵

Kemana ku harus melangkah 🎵

Cintamu terlalu sulit untukku 🎵



Nadine bersenandung dengan penuh penghayatan.

"Sore-sore gini enaknya kemana ya? Malah uang tinggal segini lagi"

Nadine berkata dan berfikir sambil melihat uang jajan yang diberikan Mamanya didompet.

"Apa gue ke taman aja ya? Ga keluar banyak uang terus kan siapa tau gue nemu cogan. Walau hati untuk James seorang, tapi kan gue butuh cuci mata ugha :v"

Nadine pun akhirnya pergi ketaman. Sesampainya ia di taman, ia melihat pemandangan yang menurutnya menjengkelkan.

"Wah bangsat. Baru sampe gue udah liat orang mesra-mesraan. Ini sungguh tidak berkeprijombloan" Ucap Nadine berapi-api.

"Seharusnya pemerintah buat aturan ni. Peraturan agar lebih menjaga perasaan jomblo. Buat Bab percintaan yang mengatur tentang perjombloan gitu kek" Nadine berkata sendiri.

"Memang sungguh terlalu" Ucap Nadine dengan gaya salah satu penyanyi.

Selama ia mengelilingi taman, Nadine terus saja berceloteh sehingga ia menjadi pusat perhatian. Bukan menjadi pusat perhatian karena wajah atau penampilannya, tetapi menjadi pusat perhatian karena orang berfikir bahwa ia sudah gila karena berbicara sendiri.

"Wah sarap tu cewek. Muka cantik tapi gesrek" Ucap pria salah satu pengunjung taman kepada temannya.

"Bener tuh. Prihatin gue. Ternyata tampang bisa menipu ya bro" Jawab sang teman.

Nadine yang sayup-sayup mendengar hal tersebut pun semakin terpancing kejengkelannya.

Ia berjalan dengan langkah panjang melewati orang yang membicarakan dirinya tersebut.

"Songong banget tu orang. Emang dia ganteng banget apa sampe ngatain gue sarap. Muka macem kerak telor aja bangga tu orang."

"Gue bingung deh. Ntah dimana sekarang hak asasi manusia. Apakah manusia sudah tidak ada soapn santunnya? Apakah semua manusia selalu menilai orang secara sekilas seperti itu?" Ujar Nadine dengan nada yang prihatin.

Nadine duduk disalah satu kursi taman kemudian mengeluarkan ponsel berlambanggkan buah Apel kegigigit ulat yang sudah terhubung dengan headphone miliknya tersebut.

Saat tengah asik mendengar kan lagu, Nadine mengalihkan pandangannya kearah lain dan melihat ada penjual es krim.

"Ada es krim tuh. Beli ah, gue tiba-tiba jadi pengen" Ucap Nadine sambil berjalan mendekati penjual es krim.

"Bang es krim coklatnya satu yak"

Setelah memesan es krim, Nadine berjalan untuk kembali duduk. Tetapi matanya melihat James sedang duduk sambil membaca buku di tempat yang tak jauh dari dirinya berada. Nadine pun mengurungkan niatnya untuk duduk kemudian ia menghampiri James sang pujaan hati.

"Halo James" Sapa Nadine dengan ceria namun tak dihiraukan oleh James.

"Emang kalo jodoh itu selalu di pertemukan ya kan James?" Tanya Nadine yang kambali tak ditanggapi oleh James.

"Emang Allah itu baik ya kan James. Selalu ingin umatnya bahagia. Bahagia melihat pujaan hatinya" Nadine nyerocos dengan nada alay.

"Berisik" Jawab James dengan singkat.

"James lagi sakit gigi ya makanya ngomongnya irit banget?"

"Bisa diem engga?" Ucap James yang kemudian mengalihkan pandangannya dari buku kearah Nadine.

Nadine yang akhirnya ditatap oleh James walaupun dengan tatapan tajam pun kegirangan kemudian menjadi salah tingkah.

"Eng... engga bisa James. Kan Nadine bicara supaya James ga kesepian, biar James juga ada temen bicaranya" Jawab Nadine.

"Oh Makasih"

"Apa? James barusan bilang apa? Makasih? Uhhhh sama-sama James sayang" Ucap Nadine dengan nada senang.

"Iya gue bilang Makasih. Tapi sayang, gue ga butuh temen bicara. Apa lagi temen bicara gue kayak lu"

Setelah mengucapkan hal tersebut, James kemudian bangkit meninggalkan Nadine yang tiba-tiba terjatuh dari kesenangannya tersebut.

Namun Nadine tersadar dan kemudian berfikir bahkan dia sering mendapat perkataan yang lebih kasar dari lelaki pujaannya tersebut. Lantas mengapa ia harus terlalu memikirkannya?. Nadine pun langsung menyusul James.

"James tunggu ih, jalannya buru-buru amat sih. Emang James mau kemana?" Ucap Nadine sambil berupaya menyamakan langkahnya dengan James.

"Gue mau kemana emang itu urusan lu?" James berkata dengan kejam.

"Ya urusan Nadine dong James, Nadine kan peduli sama James" Jawab Nadine dengan santai.

"Lu peduli sama gue?" Tanya James sambil menghentikan langkahnya.

"Iya dong james. Nadine peduli banget sama James" Jawab Nadine yang ikut menghentikan langkahnya.

"Kalo gue minta sesuatu, lu mau nurutin?"

"Ya tergantung dulu James nya itu mau minta apa. Kalo mau minta cintanya Nadine itumah jelas bakalan Nadine kasih tanpa James minta" Ucap Nadine sambil memegang tangan James.

"Gue minta lu jauhin gue."

"Jauhin James? Tapi kenapa?"

"Apa kurang jelas ya perlakuan gue selama ini? GUE ITU GA SUKA SAMA LU" Ucap James dengan penuh penekanan.

"Kalo masalah suka kan bisa datang sendirinya James" Nadine mengucapkannya tanpa ragu.

"Ga mungkin dan ga akan pernah mungkin" Jawab James sambil membalikkan badannya meninggalkan Nadine.

"KAMU GA TAU MASA DEPAN JAMES. AKU AKAN TERUS BERUSAHA UNTUK APA YANG BUAT AKU BAHAGIA" Teriak Nadine dengan harapan terdengar oleh James.





TBC😊

Maaf atas segala kekurangan cerita ini,

Ada kritik dan saran? comment
Luangkan waktu untuk menekan bintang (Vote) 😊

CABE 🌸Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang