part 8

244 12 0
                                    

Minggu pagi tika isi dengan berlari di taman. Karna waktu pendaftaran polri sudah mulai dekat, jadi tika mulai mempersiapkan fisik nya.
Sesampainya di taman tika menghirup udara segar di sana. Tika memilih taman karna pemandangan hijau dan udara yg menyegarkan. Di taman tampak sepi karna setiap minggu pagi biasanya orang orang
lebih suka menghabiskan waktunya ke car free day.
Setelah parkir kan motor nya, tika memasuki area pintu masuk taman.
Dia memilih tempat yg tepat buat dia melakukan pemanasan.
Setelah menemukan tempat yg pas tika langsung melakukan pemanasan supaya otot nya lemas dan perutnya tidak kram saat dia berlari nanti.
"Bismillah semangat tika" ucap tika lirih.
Tika pun mulai berlari dengan pelan pelan agar badan dan pernafasan nya stabil terlebih dahulu, 1-2 menit kemudian tika mulai mempercepat larinya. Dan di sela sela larinya tika melihat sepasang dua orang yg sedang duduk berdua di salah satu bangku taman.
Tika berlari sembari mengamati terus kedua remaja itu karna gerak geriknya agak mencurigakan. dan benar saja kedua orang itu akan melakukan hal yg tidak patut untuk dilakukan di muka umum. melihat itu tika langsung menghampiri kedua orang yg sepertinya seumuran dengannya, dia mengambil botol bekas dan pura pura berlari di depan kedua orang itu dan dengan sengaja melemparkan botol itu ke arah mereka, sontak mereka pun kaget, dan terlihat sekali mereka berdua memasang muka yg jengkel kepada tika.
"heh sini lo" teriak remaja laki laki itu.
Tika memasang wajah pura pura tidak tau sambil celingukan "saya" jawab tika sambil menunjuk dirinya.
Dia pun menghampiri remaja itu sembari berkata"ada apa ya?" .
"Ini maksud lo apaan pake lempar botol ke muka gue?" ucap remaja itu sambil melemparkan balik botol itu ke hadapan tika.
"sorry tadi kira in tadi tempat sampah" ucap tika santai.
"Mata lo kagak buta ya, dan gue juga gk sebodoh itu gue tau lo pasti sengaja lempar botol itu ke kita. Lo ada masalah dengan kita hah?"

" lah mata kalian berdua juga kagak rabunkan? Noh lihat ada tulisan segede gajah DILARANG PACARAN DAN BERBUAT MESUM DI AREA TAMAN."
mereka pun hanya diam mendengarjawaban dari tika dan langsung pergi meninggalkan tika dengan tatapannya yg tajaml.

Dia hanya tersenyum melihat mereka berdua sambil mengelengkan kepalanya. Tika pun melanjutkan larinya yg sempat terhenti tadi.
Setelah berputar dia kembali melihat kedua orang tadi sedang duduk berdua di sisi bangku yg lain.
Tika pun tersenyum kembali melihat mereka berdua dan langsung mendekati bangku mereka sambil berlalu di hadapan mereka, dan mereka hanya menatap tika tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Dan karna merasa terganggu mereka pun memutuskan pergi dari taman. Tika melihat mereka berdua pergi sambil berlari dan tanpa tika ketahui di depannya terdapat pohon besar dan langsung tika tabrak dia pun tersungkur setelah menabrak pohon tadi sembari memegang jidat nya yg nampaknya benjol akibat benturan tadi.
Ahirnya tika memutuskan untuk istirahat sejenak. Tika duduk sembari melihat kening nya yg sakit.
Tiba tiba ada yg menyodorkan air minum kepadanya dari belakang.
Karna kaget tika pun berteriak dan menangkis botol air itu sampai terlempar agak jauh dari tempat dia duduk. Nafas nya ngos ngosan karna lelah sehabis berlari di tambah kaget.
"Kok dibuang sih?" terdengar suara berat dari belakang nya. Dia langsung menengok ke belakang, tampak seorang laki laki berdiri sembari mengerutkan dahinya dan menatap tika. "Eh iya maaf gak sengaja tadi aku kaget maaf ya!" tika langsung mengambil botol itu dan diberikan nya kepada laki laki itu. "Nih, maaf ya gak sengaja tadi" pekik tika sembari tersenyum. "Iya gpp, udah itu buat km aja kan km habis lari pasti haus" dia pun langsung duduk di samping tika tanpa disuruh. Dan tika hanya menatap nya dengan heran. Karna dia tidak mengenali laki laki yg duduk di sebelahnya itu. "Kok cuma dilihat ayo diminum" ucap laki laki itu ke padanya. Tapi hanya memandang botol itu dan menyerahkan nya kembali ke pada laki laki itu.
"Aku tidak haus terimakasih" ucap tika sembari kembali mengatur pernafasan nya. "Aldi" ucap laki laki itu sembari mengulur kan tangannya ke arah tika. dia hanya melihatnya sejenak dan langsung menjabat tangannya"Tika" . dan mereka melepaskan jabatan tangan mereka.
Tiba tiba suasana menjadi hening, "oh ya km tinggal dimana tik?"
" hem tinggal di sekitar sini aja kok di"
"Boleh gak minta no wa nya?"
Tika menaikan satu alis nya"aku gak bawa hp di, no nya juga gk hapal, maaf lain kali aja ya di." aldi hanya mengangguk sembari tersenyum.
Tika melihat jam tangan yg digunakannya. "Eh di ak pulang dulu ya udah siang"
"iya tik hati hati di jalan ya!" dia membalasnya dengan senyuman dan melambaikan tangan ke arah aldi.
Tika berjalan menuju parkiran. Dia membuka hp nya dan melihat ada 3 miscall dari sahabat nya.
Tanpa tunggu perintah dia langsung menelfon balik sahabat nya itu .
"asalamualaikum ada apa rin?"

"posisi dimane lu? Jogging kok kagak ngajak gw sih?"

"Kebo lu rin, gih tanya nyokap lu, gw tadi ke rumah lu apa kagak!"

" hehehehe iya kah tik? Sorry masih sholat gw tadi"

"Kagak usah ngeles lu masih tidur tadi pas tak samperin ke rumah lu. Ya udh gw mau pulang dulu ya entr lanjut lagi bye"

"Iya hati hati di jalan tik"
"Woke rin" tika pun mengakhiri telfon nya dan memakai jaketnya. Setelah mau pergi ada orang yg menepuk pundak nya dari belakang, karena reflek tika pun meninju perut orang yg menepuknya tadi.
Dan ternyata orang yg menepuknya itu tak lain adalah aldi.
"Ya allah sorry di aduh sakit ya di?"

"Hahaha udh santai aja, hem lumayan juga ya pukulan km tik!. Oh ya katanya gak bawa hp lah itu apa?" aldi menujuk hp yg ada di saku jaket tika.
Dia pun hanya tertawa kecil.
"Sini minta nama IG nya aja, gak mungkin kan kalo km lupa nama IG mu."
Setelah memberitahu nama sosmed nya ke aldi tika pun berpamitan pulang karna badannya udah lengket banget penuh dengan keringat sehabis lari tadi.
Di perjalanan tika melihat pemuda yg tidak asing buat nya, pemuda itu sedang duduk memeriksa ban mobil nya yg tampaknya sedang bocor.dia pun langsung mengarahkan laju motor nya ke arah pemuda itu.
" mas alan?" ucap tika agar ragu karna takut salah orang. Pemuda itu langsung menolehkan badannya ke belakang. "eh km, ngapain km disini?"

" ini tadi ak habis olahraga, eh tiba tiba lihat mas alan, ban nya bocor ya? Mau aku cariin tungkang tambal ban?"

" iya, tadi kena paku kayaknya" ucap alan sembari memperlihatkan paku ke arah tika. " oh ya aku boleh ngerepotin km gak dek? boleh anterin aku ke kantor gak?"

"Boleh boleh aja sih, tapi kan ak gak tau kantor km di mana?"

"Udah entar ak yg bawa montor km yg bonceng aja"

"Oke" jawab tika. Setelah itu mereka berdua pergi meninggal kan mobil alan. "Mas itu mobil gpp di tingal di situ?"
"ak dh telfon orang supaya ambil mobil"
Tika hanya mengangguk saja. Setelah beberapa mnit kemudian ahirnya samapilah alan di tempat dinasnya. alan langsung melihat jam tangannya dan langsung pergi tanpa sepatah kata pun bahkan helem tika masih melekat erat di kepala alan. "eh itu helem ku kok di bawa"teriak tika tapi tampaknya alan tidak mendengar ucapan tika dia malah tetap berjalan pergi dan menghilang. tika berdiri cukup lama karna berfikir bagaimana dia pulang tanpa helem, karena dia nanti melewati pos jaga polisi. Yg ada entar dia ditilang sedangkan dia belum mengantongi sim.
Dari kejahuan ada seorang tentara yg memanggilnya. Dan tika memingirkan motor nya lalu menghampiri bapak tentara itu. "Iya ada apa ya pak?"
" motor km knapa dek?"
"Motor saya baik baik aja pak, cuma helem saya di bawa masuk sama mas alan" jawabku ke tentara yg bernama bapak sandi itu.
"Dibawa sama sertu alan?"
"Iya pak"
"Hahaha ya sudah bentar tak ambilin helem kantor dulu" pak sandi itu pun langsung pergi masuk mengambil kan helem dan di serahkan kepada tika.
"Nih nduk pake ini dulu aja, udah sana km pulang entar helemnya biar di ambil sama sertu alan"

"Ini gpp kan pak? Kan ada logo nya kopassus. Entar saya di marahin pak."

"Udah gpp, saya yg kasih pinjam, dah sana pulang"

"Siap terimakasih pak" pak sandi mengangguk lalu masuk ke dalam kantor nya.
Setelah itu tika mengambil motornya dan melajukan motornya untuk pulang ke rumah.

DEMI CINTA...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang