GUGURNYA BUNGA BANGSA (terungkap)

201 15 3
                                    

Alan memandang tumpukan sragam berlubang dan lusuh tertumpuk di dalam kardus yg di berikan oleh dokter.
Alan langsung menangkap bahwa tengkorak yg ada di dalam adalah anggota red tiger. Tapi ia belum yakin sebelum tes dna selesai.
.
.
.
.
Alan menyusuri lorong dari rumah sakit tempat dia berada.
Dia duduk di sebuah bangku yg didepannya terdapat air terjun buatan dan tanaman sitensis.

"Sersan!!"

Alan menoleh ke samping dan terkejut setelah melihat siapa yg memanggil nya tadi.

Kau!!!

Lawan bicara alan hanya tersenyum manis tanpa kata.
Alan nampaknya sudah mulai bisa mengendalikan diri agar tidak terkejut saat 05 menampakan diri.

Kau sudah puas?! Jasat mu sudah di temukan. Pratu, sekarang kalian sudah bisa pergi dengan tenang bukan.

Ucap alan dengan tenang dan santai di ikuti senyum simpul di wajahnya.
Tetapi 05 hanya menyenderkan kepalanya di tembok sambil tersenyum ke arah alan.
05 hanya menggelengkan kepalanya.
Alan tidak mengerti apa yg di maksud  oleh 05.
05 bangkit dari duduknya dan pergi sambil tersenyum ke arah alan.
Alan pun ikut bamgkit dan mengikuti 05, tetapi dari belakang tangan alan di tahan oleh seorang perempuan. alan menoleh ke belakang melihat siapa yg menahan tangan nya.
Tampak dokter yg menangani kasus mayat tadi yg menahan dirinya.

"Sersan bisa ikut saya, ada yg ingin saya bicarakan. Mari sersan"

Alan langsung mengikuti dokter itu sembari menoleh melihat kepergian 05 yg sudah tak terlihat lagi.

"Duduk sersan"

Siap!!

"Saya membutuhkan persetujuan dari atasan anda. Jadi bisakah anda mengantarkan berkas ini ke atasan anda!"

boleh saya periksa dahulu?

"Tentu silahkan"

Setelah alan memeriksa berkas, dirinya langsung berpamitan untuk kembali ke markas untuk menyerahkan berkas itu ke atasannya..

Di markas....

Tok...tok...tok
Ijin masuk ndan!!!

"Iya silahkan"

Lapor sersan satu pramandhika alan prambudi, ijin menyerahkan berkas ndan!!!

"Sudah di cek?"

Siap sudah ndan.

"Baik"

Atasan alan memeriksa berkas itu sebentar, dan langsung menandatangani, dan di serahkan alan kembali.
Alan pun kembali ke rumah sakit dan menyerahkan berkas itu ke tim dokter..

Tunggu dok, knpa hanya ada sragam nya saja? Dimana baret mereka?

"Saya tidak tau sersan. Hanya itu yg kami temukan"

Alan sempat binggung mencari baret mereka yg seharusnya berada bersama sragam yg mereka kenakan.
Tapi alan teringat bahwa masih banyak kerjaan di kantor, jadi dia berpamitan untuk kembali ke markas.
.
.
.
.
.
.
.
.

21:31 wib. (Mes alan)

Alan merebahkan badannya di sofa.
Dirasa beban di pundaknya telah berkurang semenjak penemuan mayat itu. Walaupun dia blm yakin bahwa itu mayat pasukan red tiger.
Alan menghela nafas dan duduk menatap foto seorang perempuan yg sedang duduk di ayunan sambil tersenyum manis.
Dia mencium dan menaruh kembali foto itu. Ia bangkit dari sofa dan pergi ke kamar mandi.
.
.
Dia mengguyur badan nya dengan dinginnya air yg mengalir di sower. Setelah mandi dia memakai pakaian sipil karna ini jam lepas dinas nya.
Dia keluar untuk membeli makanan.
Di jalan dia melihat seorang perempuan yg sedang asik membenarkan rantai sepeda motornya. Alan tak yakin bahwa perempuan itu dapat membenarkan rantai itu. Alan melihat perempuan itu dari belakang, dan mendiamkan perempuan itu terlebih dahulu. Perempuan yg memakai kemeja putih dan celana formal hitam itu tampak kesal dan menggerutu sendiri.
Alan hanya tersenyum melihat perempuan itu marah marah sendiri.
Mungkin karna kesal dan menyerah, perempuan itu berdiri dengan kemeja putihnya yg sudah berlumuran oli.
Saat perempuan itu menoleh, baik alan ataupun perempuan itu sama sama terkejut.

DEMI CINTA...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang