GUGURNYA BUNGA BANGSA (part 5)

227 17 4
                                    

"Lapor ketiga tersangka berhasil di lumpuhkan dalam waktu 13 jam. Ijin perintah!!!"

"Baik dengan ini tim cetah di bubarkan, setelah ini biar mereka kami yg urus, silahkan kalian bisa bernafas"

"Siap terimakasih"

Setelah semua tersangka sudah berhasil di lumpuhkan ahirnya para tersangka mulai di lakukan tindakakan lanjutan.

.

Sulawesi 01:47 wit.

Alan menatap langit yg sedang menunjukan wajah gelapnya.
Butiran demi butiran air mulai turun membasahi bumi sulawesi.
Pikiran alan mulai menjelajah kesana kemari, sekilas terfikirkan olehnya tentang pasukan red taiger itu.
Dia mulai berfikir apakah dia harus melanjutkan wasiat dari mereka atau menyudahinya saja.
Ia pun berfikir bagaimana dam dimana pasukan itu sekarang! Kenapa bisa hilang tanpa jejak.

suara gemricik air berjatuhan di genting. Di tambah dengan cuaca saat itu membuat suasana menjadi dinggin..
Terdengar suara pasukan berbaris dengan suara langkahnya yg khas.
Sebenernya dia heran kenapa dia tidak mengetahui jika ada latihan berbaris. Alan yg penasaran pun mulai beranjak dari tempat ia duduk dan menghampiri para pasukan yg sedang melakukan baris berbaris.
Di kegelapan dia melihat pasukan sedang menata barisan tanpa mengeluarkan suara, yg teedengar hanya gerakan kaki mereka.
Alan semakin mendekat dan mencoba menyapa mereka.
Tapi mereka diam tak bergeming..
Alan melangkah ke depan untuk melihat wajah dari para pasukan yg sedang berbaris.
Setelah alan melangkah ke depan dan ia memandang mereka tiba tiba alan langsung memucat.
Pasukan itu menghentikan aktivitasnya dan mulai memandangi alan. Mereka mulai membubarkan barisan dan kini mereka mengepung alan. Alan yg wajahnya memucat hanya bisa diam tanpa suara.

Red tiger!! Apa yg terjadi dengan kalian?!!

Ucap alan dengan suara berat.
Mereka hanya tersenyum ke arah alan.
Tapi tiba tiba suasana berubah menjadi siang. Dan alan pun sudah berada di sungai tempat terahir dia bertemu pasukan red tiger.

Dari arah timur terlihat ada 7 pria berpawakan hitam kekar berlari ke arah alan dan menabrak nya. Tetapi anehnyab alan tidak merasakan apa apa, bahkan dia tidak bergeser sama sekali. Di susul beberapa tentara dari arah timur, barat, dan utara. Kini ketujuh pria itu nampak sudah terkepung dan terpojok. Terdengar dantim memberikan peringatan mereka menyerah, tapi ketujuh pria itu hanya tersenyum lebar, tak lama kemudian para prajurit yg berjumlah 15 orang itu tiba tiba tumbang karna ada ledakan saat mereka hendak melangka maju.
Alan yg kaget dengan apa yg ia lihat hanya bisa melototkan matanya tanpa bisa berucap apapun.

Dari kejauhan munculah 1 orang wanita yg sedang tertawa bahagia.
Mereka mulai mengumpulkan jenazah dari 15 tentara itu. Dan hendak di bakar, tetapi di tahan oleh salah satu pria dan ia membisikan sesuatu ke rekan sebelahnya yg disahuti dengan senyuman liciknya.

5 orang pergi meninggalkan rekannya . Tak lama kemudian mereka kembali dengan 10 bungkus semen dan mereka kembali pergi dan kembali lagi dengan batu beton yg besar.
Mereka mengikat 15 tentara itu menjadi 3 bagian dan kemudian di ratakan dengan semen.
Mereka dengan santainya melakukan hal itu, setelah itu mereka mendiamkan tumbuh para tentara itu mengering dengan semen yg kaki mereka di ikat jadi satu dengan beton besar.
Selang beberapa menit mereka hendak menceburkan para tentara ke sungai besar. Alan berlari menuju para tentara itu tetapi telat mereka sudah terlanjur diceburkan ke sungai.
Alan hanya bisa tersungkur sembari mengepalkan tangannya, terlihat wajahnya sangat marah dan matanya pun juga memerah.

DEMI CINTA...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang