Chapter 23

626 48 8
                                    

Masa lalu memang indah
Yang terpedih pun akan tetap indah
Tergantung kita menyikapinya

**********

"Oh itu, ga penting juga kali bagi lo. Udh buruan jalan gue ga mau kesiangan terus dihukum, apalagi kalau hukumannya Bersihin toilet idih jiji bau lagi" gerutunya Salsha

Iqbaal tak mempedulikan ocehan Salsha ia terus saja berfikir kejadian beberapa taun lalu, yang membuat ia tak bisa jauh dari bidadari kecilnya.

Flashback on

Gadis kecil itu merengek meminta di boncengi naik sepeda olah pria kecilnya.

Pria kecil itu disebut ale dan gadis kecil nya di sebut caca, awalnya ale menolak karna ini bukan sepeda miliknya.

"Ayo lah ale, caca mau dionceng ale" ia terus merengek meminta untuk di bonceng

"Itu cepedah pelempuan, aku malu pake nya" tolak ale secara halus ia tak mau jadi bahan ledekan

"Ini cepedah balu Macih bagus, ga ucah malu" tegas nya sambil menyodorkan sepedah berwarna pink miliknya

"Tapi janji catu putalan aja" Caca hanya mengangguk sebagai jawabannya

Ale terpaksa menuruti permintaan caca walau dengan berat hati.
Ale menaiki sepedah caca dan caca duduk di belakang nya karna sepedah ini ada tempat duduk untuk boncengan

Caca terlihat tersenyum ceria setelah permintaannya di turuti, ale mengayuh sepedah nya dengan cepat, ia tak mau berlama lama karna akan diledeki oleh teman teman nya yang berada di sekitar taman komplek

"Ale peyan peyan caca atuttt" teriak nya sambil memeluk ale dengan erat

Ale tak memperdulikan omongan caca ia terus saja mengayuh sepeda itu

"Ya Allah antu caca, caca ga au atii ya Allah, caca asih engen idup" teriaknya lagi

Flashback off

"Woy iqbaal, anaknya bapak Darman" teriakan Salsha membuat iqbaal menghentikan lamunannya

"Kok lo tau nama ayah gue" Salsha hanya mengedikan bahunya

"Au ah gelap, buruan udh mau masuk nih" rengek nya kesal

Iqbaal melajukan motornya dengan kecepatan rendah yang membuat Salsha kesal setengah mati

"Ae lah lu mah, giliran udh siang dipelanin sepedah aja menang ini mah. Motor aja digedein, jalan nya aja lelet kek siput" protesnya

"Di cepetin salah di lambat in salah, kek raisa serba salah" iqbal mendengus kesal sambil melajukan motornya dengan kecepatan sedang

Sesampainya di parkiran sekolah Salsha turun dari motor iqbaal sambil membenarkan rambutnya yang berantakan

"Gara gara lo nih rambut gue ancur, mana ga bawa sisir. Nasib gue gimana dong" gerutunya kesal

Mereka berdua berjalan beriringan menuju koridor sekolah

"Ya udh sini gue benerin rambutnya" iqbaal yang membenarkan rambut Salsha dilihat oleh murid lain yang menatapnya iri, Setau mereka iqbaal berpacaran dengan Chelsea tapi ia bermesraan dengan Salsha ada juga yang telah mengetahui kalau iqbaal sudah berpisah dengan Salsha

Just For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang