"Karna nilai lo belum naik" ucapnya enteng dan kembali duduk sehingga membuat emosi ku semakin naik
"Lo ga usah urusin hidup gue ,seharusnya lo urusin aja hidup lo bareng pacar lo itu" teriakku di hadapannya yang membuatnya diam
"Lo seharusnya bersyukur bisa diajarin sama orang pinter kaya iqbal ,gratis lagi .ga usah sok ga mau belajar deh ,lo tuh oon seharusnya lo bangga bisa di ajarin sama iqbal ,gue juga tau lo suka genit kan sama pacar gue" teriak Chelsea sambil menunjuk Munjuk ke arahku
Dan dia sudah mengibarkan bendera perang saat ini
Aku mengambil air yang berada di atas meja kantin ,ku siram ke arah muka Chelsea yang so manis itu dan dia teriak histeris karna baju seragamnya ikut basah
Plakkkk
Aku memegang pipi ku yang sakit ,iqbal menamparku ingin sekali aku menangis karna sakit yang luar biasa hingga membuat kepalaku pusing ,tapi aku tak boleh menangis aku harus kuat aku tidak mau mereka mengiraku cewe lemah
"Lo ga usah bawa bawa pacar gue ,biar ini jadi urusan kita" ucapnya dengan menekankan setiap perkataannya dan berlalu pergi bersama pacarnya
Saat ini aku malu menjadi tontonan anak anak sekolah ,aku trus memegangi pipi ku dan menunduk karna sakit di tambah malu ,hingga akhirnya ada yang menarik ku menuju taman belakang sekolah ,aku enggan tuk melihat orangnya ,entah sejak kapan air mataku terus menetes
"Kenapa bisa kaya gini" tanya seorang lelaki yang suaranya tak asing lagi bagiku ,aku mendonggak an kepala ku dan air mataku trus menetes
Aku enggan tuk bicara karna aku sedang tak mau bicara ,aku terus menangis sakit di pipiku dan hatiku yang membuatku tak mau bicara
Al mendudukkan ku di kursi yang berada di sekitar taman belakang sekolah ,dia mengelus punggung ku untuk menenangkan ku ,aku tau dia sahabat yang pengertian ,mungkin sekarang dia sedang binggung apa masalah yang ku hadapi ,aku akan memberitahu semuanya tapi tidak saat ini karna aku belum siap
"Tenangin diri lo dulu ,kalau lo udah siap buat cerita gue bakal menjadi pendengar yang baik" ucapnya membuat ku sedikit lega
Aku menyenderkan kepalaku di pundaknya setidaknya aku bisa nenangin diri sejedenak
********
Author POV
"Liat salsha gak" tanya prilly ,dia sedang kebingungan mencari salsha di sekeliling kantin ,karna tadi ada seorang siswa yang memberitahu bahwa salsha sedang bertengkar di kantin
"Duhhh tu anak di mana sih ,bikin susah aja" gumamnya nya sambil melihat lihat sekeliling kantin yang cukup luas, tampaknya kantin sudah mulai sepi prilly yakin bahwa salsha sudah tidak ada di kantin
Prilly keluar dari kantin dan berjalan mengelilingi koridor sekolah ,dia melihat Chelsea dan iqbal yang sedang duduk di kursi koridor ,Chelsea yang bajunya sedikit basah membuat prilly curiga . Pasti ada hubungannya batinnya
"Liat salsha gak" ucap prilly dengan nada datar setelah dia menghampiri mereka berdua
"Cari aja sendiri" ucap iqbal tak kalah datar ,membuat emosi prilly meningkat karna prilly sensitif jika menyangkut sodara nya atau orang terdekatnya
"Gue nanya baik baik ,lo kalau ga tau bisa jawab ga tau kan ga usah nyuruh gue nyari ,gue juga lagi nyari" teriak prilly dengan penuh emosi
"Heh prilly ,liat nih baju gue basah semua gara gara ulah sepupu lo" teriak Chelsea tepat di depan muka prilly ,dan prilly tersenyum miring
"Denger ya ,salsha gak akan pernah ngelakuin itu tanpa sebab ,dan gue bakal cari tau penyebabnya" ucap prilly dan menekankan setiap perkataannya
Prilly berlalu pergi meninggal kan iqbal dan Chelsea yang terdiam, prilly trus menyusuri koridor sekolah yang sudah mulai sepi karna bell masuk sudah berbunyi, prilly melihat salsha dengan al yang sedang duduk di taman belakang sekolah prilly menghampiri mereka berdua dan duduk di sebelah salsha dan salsha berada di tengah antara prilly dan al
"Kenapa lagi lo, gue cariin juga" ucap prilly dengan menatap lurus kedepan sambil menikmati hembusan angin
"Pasti lo bikin ulah lagi kan" lanjut prilly kini sambil menatap wajah salsha
"Bukan gue yang cari masalah, lo kalau ga tau Diem aja deh" ucap salsha tak menatap prilly
"Makanya lo kasih tau dulu biar gue tau" ucap prilly, kini mereka berdua saling bertatap entah apa yang ada di pikiran mereka masing masing
"Kalau gue ga mau gimana?" Prilly menghembuskan nafas nya kasar, sepupunya yang satu ini memang keras kepala
"Udh ya biar gue yang ngomong,"ucap al menatap ke arah prilly "jadi gini pril salsha abis berantem di kantin, gue juga ga tau masalahnya apa yang pasti salsha bakal cerita semuanya kalau dia udh siap" ucap al memberi pengertian kepada prilly setidaknya bisa membantu walau al tidak tau banyak tentang yang sedang di alami salsha.
"Gue emang ga tau apa yang lo alamin, tapi gue mohon jangan nyiksa diri lo sendiri, kalau lo benci sama seseorang lo tinggal in dia jangan bawa dia masuk ke kehidupan lo, gue sedih kalau lo sedih" mendengar ucapan prilly, salsha menengok ke arah prilly dan berhamburan memeluknya ia menangis senjadi jadinya
"Gue sayang sama lo pril, gue harap lo jangan nge jauhin gue, gue udh cape di hianatin sama sahabat gue, gue cuma punya lo sekarang" ucap salsha di tengah isak tangisnya mengingat sahabatnya yang hanya memanfaatkan hartanya
"Seharusnya gue ikutin apa kata lo dulu kalau mereka ga bener gu...e" ucapan salsha terpotong oleh prilly
"Gue tau sebenarnya lo ga nangis in itu, gue tau ada hal yang lebih sakit dari ini, masalah soal sahabat lo udah berlalu. Sekarang gue minta lo jujur sebenarnya apa yang lo takut in" ucapan prilly membuat tangisan salsha mereda ia melepaskan pelukannya karna salsha memang tidak menangisi hal yang dia ucapkan pasalnya dia menangisi hal lain
"Trus kenapa pipi merah" tanya prilly yang membuat salsha menunduk "siapa yang ngelakuin itu" suara prilly sedikit tegas dan salsha hanya bisa diam tak berkutik
Al memegang pipi salsha yang memerah seketika salsha merasa sakit, ia menjauhkan tangan al dari pipinya
Al berdiri dan meninggikan suaranya "Lo ngomong siapa yang ngelakuin itu dan gue bakal Abisin orang itu sekarang" al merasa bodoh tidak memperhatikan sekitar wajah salsha padahal dia lebih lama didekat salsha di bandingkan prilly yang bisa dibilang baru datang. Salsha menghembuskan nafasnya dengan kasar sebelum ia memulai bicara.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Just For You
FanficSebagian cerita di privat, follow dulu baru baca . . . Kisah cinta ku memang rumit, kau tak akan sanggup bila ada di posisiku, terkadang aku merasa lelah dengan semuanya tapi aku berusaha bertahan selama aku masih mencintainya.