Chapter 24

528 42 6
                                    

"Dan lo jadiin gue pelarian"

"Kok lo mikirnya kaya gtu sih?" Tanya iqbaal setelah beberapa saat terdiam

Tak ada jawabaan dari Salsha, pandangannya terus lurus kedepan

"Lo ga akan pernah tau apa perasaan gue sebenernya" iqbaal menghembuskan nafasnya pasrah

"Lo ga ush bohong in perasaan lo sendiri, kalau lo emang sayang sama dia, kejar. Jangan cari orang buat lo jadiin pelampiasan, gue bisa bantu lo balik sama dia lagi kok" Salsha berusaha untuk setenang mungkin, ia menepuk bahu iqbaal dan berlalu pergi

"Lo ga akan tau kalau gue suka sama lo dari awal gue masuk sekolah" teriak iqbaal saat Salsha sudah setengah jalan

Salsha menghentikan jalannya seperti di sambar petir, ia diam membeku tak berkutit sedikit pun

Salsha hanya bisa meneteskan air matanya, tak percaya dengan yang iqbaal ucapkan, rasa yang ia punya sejak dulu ternyata cintanya tak bertepuk sebelah tangan.

Di satu sisi Salsha bingung, bila iqbaal memang menyukainya dari awal pasti ia tak akan mendekati Chelsea. Pikirkan Salsha mulai meluas

Iqbaal menghampiri Salsha dan berdiri tepat di depannya hingga posisi mereka berhadapan,

"Jangan nangis" iqbaal menghapus air mata Salsha perlahan

"Gue tau pikiran lo pasti binggung, gue bakal jelasin semuanya tapi ga sekarang. Lo harus tenang in diri lo dulu baru gue cerita." Iqbaal memeluk Salsha yang sendari tadi menangis tanpa suara, bahkan isakan nya tak terdengar hanya air mata nya yang terus mengalir

Salsha perlahan membalas pelukan iqbaal mereka berpelukan untuk beberapa menit, rasanya Salsha tak ingin melepaskan pelukan nya yang terasa sangat nyaman baginya

"Sekarang kita pulang, langit udah mendung bentar lagi ujan."

Iqbaal berjalan sambil merangkul Salsha menuju parkiran sekolah

Sepanjang perjalanan hanya ada keheningan, Salsha hanya melamun dengan banyak nya pikiran sambil melihat awan yang mulai semakin gelap

Salsha turun dari motor iqbaal setelah sampai di depan gerbang rumah nya

"Lo Abis ini ganti baju, cuci muka, makan terus istirahat. Kalau udh nanti aku Chat" iqbaal menyentil hidung Salsha yang mancung dengan telunjuknya

Salsha tersenyum dan terus menatap wajah iqbaal, hari ini begitu bahagia baginya. Ia merasa tak mau berpisah dari iqbal dan ingin terus bersamanya

"Iya lo juga, jangan suka mikirin mantan terus" Senyuman Salsha mulai berlebar

"Males ah, ga usah ngomong in itu"

"Ya deh iya, sana gih pulang keburu hujan"

"Takut ya kalau gue kehujanan terus sakit, iya deh gue pulang jangan lupa ya sama yang gue bilang tadi"

"Iya bawel" mereka pun saling tertawa

Iqbaal melajukan motornya untuk pulang ke rumah begitu pun Salsha yang memasuki rumah nya

Salsha memasuki rumahnya dengan senyuman lebarnya hingga masuki kamarnya sambil mengunci pintu kamar agar ia bisa teriak sekencang kencangnya bahwa ia senang sekali

Just For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang