Bila kita tidak di takdir kan bersama. terimakasih, setidaknya kamu telah hadir dihidupku walau hanya sementara.
********
Chelsea bergegas pergi saat iPhone nya berbunyi menandakan ada panggilan masuk, dia seperti mendapatkan panggilan dari seseorang yang benar benar penting, iqbal tidak mengikuti Chelsea dia malah duduk di samping salsha yang sejak Chelsea pergi ia langsung menduduki kursi tersebut"Tu orang aneh banget sih" gumam salsha sambil melirik Chelsea yang telah hilang dibelokan, suaranya masih terdengar oleh iqbal
"Jadi gimana?" Tanya iqbal dengan tatapan yang sulit dibaca
"Gimana apanya" jawab salsha dengan menautkan alisnya heran
"Kita bakal temenan kaya dulu lagi kan" ucapan itu membuat hati salsha bungah seketika, ini yang dia inginkan tapi disatu sisi dia terlihat binggung mengingat pacar iqbal yang agresif dan cemburuan
"Kita emang temenan, siapa bilang kita sodaraan. Semua yang ada di sekolah ini tuh udah gue anggap temen" ucapnya sambil membuka buku novel yang akan dia baca
"Maksud gue kita kaya dulu lagi, belajar bareng" ucap iqbal penuh harap, dia sudah tidak peduli lagi dengan Chelsea yang nantinya akan cemburu karna berdekatan dengan salsha. Menurutnya Chelsea yang sekarang berbeda dengan Chelsea yang dulu
"Lo sakit jiwa ya, gimana kalau si nenek Lampir ngamuk, lo mau dia gue bikin babak belur. Hah?" Ucapnya dengan nada naik satu oktaf, ia sudah lelah mengalah dengan Chelsea
"Dia udh mau nerima kok, ini kan demi kebaikan lo juga" ucap iqbal penuh harapan agar salsha bisa menerimanya lagi
"Gue bisa belajar sendiri, makasih udh mau bantu gua tapi sekarang lo ga perlu ngurusin gue lagi" salsha pun berlalu pergi dengan terburu buru karna bel sebentar lagi berbunyi tanpa menunggu jawaban dari iqbal.
Iqbal hanya bisa menghela nafas nya perlahan, kalau bukan karma bundanya yang memaksanya untuk kembali mengajar Salsha, dia mungkin tak akan mengejar ngejar salsha. Tapi ya sudahlah dia tidak mau membuat bundanya bersedih karna itu wanita satu satunya yang iqbal sangat cintai.
Bel baru saja berbunyi, iqbal melangkah menuju kelasnya. Ia melihat Chelsea yang sedang duduk di kursinya yang hanya memainkan hanphone, terlihat jari yang yang bergoyang seperti sedang mengirim pesan yang entah iqbal tak tau. Ia tidak mengambil pusing hanya memikirkan yang tidak penting, mungkin Chelsea sedang mengirim pesan untuk teman temannya
Pelajaran pertama dimulai pada saat guru biologi datang ke dalam kelas, semua murid yang ada dikelas menghentikan aktivitasnya dan duduk di kursinya masing-masing.
Saat guru sedang menerangkan materi iqbal masih sempat sempatnya menengok kesehatan Chelsea dan yang ia liat Chelsea sedang melamun, entahlah apa yang dia pikirkan. Saat jam istirahat tiba iqbal akan berbicara dengan pacarnya itu
Sedangkan di tempat lain Salsha sedang terfokus dengan pelajarannya karna ia yakin pasti bisa belajar sendiri tanpa bantuan orang lain, nekatnya sudah bulat Salsha ingin mendapatkan nilai un tertinggi di angkatannya walau agak ragu tapi ia meyakinkan dirinya untuk terus berusia semampu yang ia bisa
Akhirnya bel istirahat berbunyi, Salsha yang masih mengerjakan tugas yang diberikan guru Indonesia tidak mau menghentikan aktivitas itu, walau bu Rini guru bahasa Indonesia sudah menyarankan agar tugas yang tadi ia berikan di PR kan saja tapi Salsha terus mengerjakan agar selesai hari itu juga
"Lo beneran gak mau ke kantin" ajak prilly kesekian kalinya
"Gue udh bilang enggak kan, lo pergi aja sana minta temenin mila" suruh Salsha dengan kesalnya, pasalnya prilly sudah beberapa kali mengajaknya pergi Kekantin dan beberapa kali Salsha menolaknya membuat ia kesal dengan tawaran itu sendiri
"Lo kesambet setan apaan sih Sal, jadi rajin begitu" prilly mulai semakin lapar karna tak ada jawaban dan sekali dari Salsha karna terlalu fokus dengan tugasnya "udh ah gue mau ke kantin" prilly pun bangkit dan berlalu pergi dari kelas
********
Bel pulang sekolah pun tiba, Chelsea yang tergesa gesa keluar kelas untuk cepat cepat pulang ke rumah dengan perasaan tak karuan, dia tidak mempedulikan pacarnya yang sejak istirahat ingin mengajaknya berbicara. Dipikirkannya hanya satu menemui seseorang yang telah lama menghilang tanpa alasan yang pasti
Chelsea menggunakan taksi untuk segera sampai menuju rumahnya yang tidak terlalu jauh dari sekolah hanya butuh waktu setengah jam untuk sampai rumahnya
Chelsea melihat ada mobil hitam yang sudah lama tidak ia lihat, mobilnya masih sama seperti dulu tidak ada perubahan, ia memasuki rumahnya perlahan
"Chelsea" suara yang sudah lama tidak Chelsea dengar ia rindu suara itu, ingin rasanya Chelsea menengok dan melihat orang yang dia rindukan. Tapi itu tidak mungkin karna ia sudah terlalu kecewa
"Ngapain lo datang lagi ke sini" ucap Chelsea dengan suara bergetar menahan tangis, tanpa menengok ke arah lelaki itu
"Gue masih pacar lo, kita gak putus kan, gue kangen sama lo chel gue rindu kenangan kita" ucap seorang lelaki tampan keturunan Jerman
Lelaki itu merupakan mantan pacar Chelsea, ralat hubungan mereka belum berakhir
"Lo ninggalin gue tanpa alasan yang jelas, dua tahun gue nungguin lo dan itu bukan waktu yang sebentar rey" ucapnya dengan sedikit berteriak, menatap ke arah reyden dengan tatapan kebencian.
Rasa cintanya belum sepenuhnya hilang ia masih menginginkan hubungan itu tapi kepergian rey membuat ia merasa hubungan ini telah berakhir walau tidak ada kata perpisahan yang mereka ucapkan sebelumnya
"Maafin gue chel, gue ga bermaksud ninggalin lo, gue datang ke sini karna gue sayang sama lo dan sama hubungan kita" kata yang rey ucapkan membuat Chelsea meneteskan air mata, sejujurnya ia rindu kepada rey
"Kalau lo sayang sama hubungan kita, lo ga akan ninggalin gue" ia memberi jeda pada ucapannya untuk mengambil nafas "lo gak pernah tau sedihnya gue saat lo pergi gtu aja tanpa pamit, dan tanpa mengatakan sesuatu sedikit pun. Lo ga pernah tau rapuhnya gue saat itu, dan lo juga ga pernah tau gue selalu nungguin lo sampai lo kembali" ucapnya dengan suara meninggi
"Maafin gue chel" rey menghampiri Chelsea dan menghapus air matanya dan di tepis oleh tangan Chelsea sebelum rey menyentuh pipinya yang penuh air mata
"Gue kesini mau memperbaiki hubungan kita chel, kasih gue waktu sebentar buat jelas in semuanya kenapa gue pergi" kata rey memohon dengan tangan yang berada di pundak Chelsea
"Ga ada yang perlu lo jelasin, gue udah bahagia sama pilihan gue"
"Gue tau semuanya, lo ga bener bener cinta sama iqbal. Itu hanya sekedar pelampiasan"
******
Sorry banget kalau banyak typo
Id line: amaranovel21
Pc kalau ada saran 😉Baca cerita teman ku ya My enemy boyfriend cek aja di work LucyFitriana beda tokoh ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Just For You
FanficSebagian cerita di privat, follow dulu baru baca . . . Kisah cinta ku memang rumit, kau tak akan sanggup bila ada di posisiku, terkadang aku merasa lelah dengan semuanya tapi aku berusaha bertahan selama aku masih mencintainya.