Our Destiny | 1

427 54 7
                                    

"Ayah, aku memang mau banget sekolah di luar negeri tapi itu nanti, saat aku udah lulus SMA baru aku akan ke luar negeri untuk melanjutkan sekolahku di Universitas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ayah, aku memang mau banget sekolah di luar negeri tapi itu nanti, saat aku udah lulus SMA baru aku akan ke luar negeri untuk melanjutkan sekolahku di Universitas. Nggak sekarang, Ayah." Faisal meprotes.

Namun rupanya keluhan Faisal tidak bisa mempengaruhi keputusan ayahnya.

"Lebih baik kamu sekolah di luar negeri dimulai dari sekarang. Itu akan baik untuk masa depanmu. Apa bedanya sekolah sekarang dan nanti setelah kamu lulus SMA? Lagipula Ayah sudah mendaftarkanmu dan semua berkas sudah Ayah kirim dibantu oleh kepala sekolahmu. Dan beberapa minggu lagi kamu akan pergi ke London. Kamu jangan khawatir, disana ada Uncle-mu. Kamu akan tinggal bersama Om Fedro." Ucap Firman dengan santainya, ia pergi meninggalkan Faisal dan Juwita.

Faisal menatap kepergian Ayahnya dengan tatapan penolakan. Sementara Roshni dan Janis kini menghampiri Faisal dan ibunya dengan raut wajah penuh tanda tanya.

Faisal mendekati ibunya, "Ibu, aku gak mau sekolah di luar negeri. Emm.. iya aku emang mau banget kesana tapi gak secepat ini, Bu." Keluh Faisal yang bingung untuk mengungkapkan keinginannya sendiri. Juwita mengelus pipi Faisal.

"Sayang, ini keputusan Ayahmu. Ibu harus mendukungnya selagi itu adalah hal yang positif. Ibu harap kamu bisa mengerti keputusan Ayahmu. Ini semua demi kebaikanmu, demi masa depanmu juga." Ujar Juwita memberi pengertian dengan lembut.

Faisal melempar bola matanya untuk menatap ke sembarang. Ia kemudian pergi begitu saja dari ruang tamu tanpa sepatah katapun.

Faisal berlari kesal menuju kamarnya. Juwita hanya mampu menatap Faisal dengan sendu berharap Faisal bisa mengerti bahwa ia dan ayahnya hanya ingin yang terbaik untuknya. Roshni dan Janis yang dari tadi memperhatikan kini menghampiri Juwita.

"Tante, apa Faisu akan meninggalkan kita?" Janis bertanya dengan polosnya.

"Nggak, sayang. Faisal gak akan meninggalkan kita." Jawab Juwita berusaha tenang.

Kali ini Roshni memegang tangan Juwita, "Tante jangan khawatir ya. Aku akan bicara sama Faisu agar dia mau nerima keputusan Om Firman untuk sekolah di luar negeri." Ujar Roshni dengan percaya diri, ia hendak pergi menemui Faisal di kamarnya namun tangan Juwita keburu menahannya.

"Tidak, sayang. Jangan sekarang. Kamu katakan aja itu besok. Hari ini Faisal lagi kesal. Lebih baik kalian berdua pulang aja, ini udah sore orang tua kalian pasti mencemaskan kalian." Juwita tersenyum lembut.

" Juwita tersenyum lembut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Our Destiny (Cintaku Adalah Kau)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang