Our Destiny | 12

606 33 19
                                    

Beberapa hari kemudian, Juwita dan Firman Bagasditya memutuskan untuk kembali ke Jakarta. Juwita sudah sangat siap untuk kembali, ia sangat merindukan putra semata wayangnya. Terlebih saat ia mengalami mimpi itu, ia semakin ingin cepat-cepat kembali ke Jakarta.

"Suamiku, cepatlah. Kita tidak boleh ketinggalan pesawat." Desak Juwita pada suaminya yang sepertinya sedang menelpon seseorang.

"Tunggu sebentar, Juwita. Aku sedang menelpon Ramaa." Ucapan Firman membuat Juwita terkejut, bagaimana tidak? Suaminya hendak menelpon Rama Bagasditya, Ayah Janis. Mau apa suaminya menelpon Rama? Jujur saya Juwita masih parno tentang mimpi perjodohan malam itu.

"Ke-kenapa Mas menelpon Rama?" Tanya Juwita hati-hati.

Firman Bagasditya mematikan teleponnya begitu mendengar suara operator yang menandakan nomor yang dituju sedang sibuk.

Kemudian ia beralih menatap istrinya,
"Aku hanya ada urusan bisnis dengannya. Kita akan kembali ke Jakarta, dan harus ada yang bertanggung jawab mengatasi proyek kerjasamaku dengan perusahaan Rama." Jelas Firman Bagasditya membuat Juwita menghembuskan napas lega.

"Baiklah ayo kita pergi." Ajak Firman Bagasditya kemudian.

Rencana mereka kembali ke Jakarta belum diberitahukan pada siapapun. Dengan kata lain, mereka ingin memberi kejutan terutama pada Faisal.

***

Setelah lulus kuliah, Janis bekerja di salah satu perusahaan Ayahnya yang berada di Jakarta. Ia ditugaskan oleh Ayahnya menjadi General Manajer di kantornya. Sementara Roshni adalah Menejer Keuangan di perusahaan Rama Bagasditya, ayahnya Janis. Tentu jabatan Janis lebih tinggi daripada Roshni. Namun masalah pekerjaan, terkadang Janis selalu meminta bantuan pada Roshni.

Jam istirahat di Rahardys Corp. (Kantor Ayahnya Janis).

"Roshni, Tanteku besok akan kembali dari Dubai. Aku harap kamu nggak merasa terganggu sama kehadirannya." Ucap Janis yang kini tengah duduk di ruangan Roshni selepas makan siang.

"Kamu apaan sih, Jan? Tentu aku nggak merasa terganggu. Gimanapun juga dia itu Tante kamu, itu artinya dia juga Tante aku. Meskipun dia gak suka sama aku tapi itu bukan masalah, aku tetap menghormatinya. Dan ingat, kamu juga harus menghormatinya. Dia itu Tantemu, kakak dari Ayahmu." Kata Roshni dengan ramah. Janis merasa terenyuh mendengar ucapan Roshni yang tulus.

"Rosh, hati kamu ini terbuat dari apa? Padahal Tanteku udah jahat banget sama kamu, dia selalu kasar dan terlalu membencimu tapi kamu tetap aja menghormatinya. Aku bangga punya sahabat seperti kamu." Ucap Janis lalu ia memeluk Roshni dari samping.

Roshni tersenyum, ia memegang pipi Janis. "Kamu berlebihan, Janis. Selagi kamu selalu mendukungku, aku gak ada masalah sama sikap Tante kamu. Lagipula sejak kecil hanya kamu yang mau berteman sama aku sebelum Faisu hadir di tengah kita. Aku siap melakukan apapun untuk kamu, Janis. Kamu sahabatku," ungkap Roshni tulus. Kemudian keduanya saling berpelukan dengan haru.

"Aku percaya kamu pasti akan melakukan apapun untukku. Itulah sebabnya aku beruntung memiliki kamu dalam hidup aku, Rosh." balas Janis ditengah pelukan mereka.

"Ya udah sebaiknya kamu kembali ke ruangan kamu. Jam istirahat udah habis dari tadi." Kekeh Roshni. Janis tertawa pelan lalu keluar dari ruangan Roshni dan bergegas ke ruangannya.

***

Malam ini Roshni sedang asik memasak. Orang tuanya sedang tidak ada di rumah. Entah kenapa ia sangat ingin memasak kari ayam kesukaan Faisal.
"Faisu pasti suka sama kari buatanku ini." Gumam Roshni dalam batinnya.

Diluar, mobil Faisal sudah terparkir sempurna di dalam garasi. Ia masuk ke dalam rumah Roshni dengan jas ditenteng dibahunya, menampakan gelagat kelelahan namun tetap terlihat tampan.
Ia mencium bau masakan kesukaannya, dirinya langsung tertarik untuk segera duduk di meja makan tanpa mengganti pakaiannya terlebih dahulu. Ia melihat Roshni yang tengah lihai memasak. Matanya memperhatikan Roshni dengan pandangan kagumnya sementara yang ditatap tidak mengetahui keberadaan yang menatap.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 01, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Our Destiny (Cintaku Adalah Kau)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang