Our Destiny | 2

367 43 14
                                    

"Faiiisuuuuu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Faiiisuuuuu...!!!" Teriak Roshni dan Janis bersamaan. Faisal berlari menghindari amukan mereka lalu Roshni dan Janispun mengejar Faisal.

Terjadilah aksi kejar-kejaran diantara mereka. Roshni dan Janis mengejar Faisal yang berlari ke arah pohon. Faisal di kepung oleh dua gadis manis itu hingga Faisalpun mengalah pada mereka, ia membiarkan dirinya tertangkap oleh kedua temannya itu.

Mereka kini tertawa bersama, untuk sejenak mereka melupakan kesedihan mereka karena perpisahan yang sebentar lagi akan menimpa mereka. Faisal berhasil membuat kedua sahabatnya tidak terlalu bersedih mengingat kepergiannya yang akan terjadi besok.

Mereka kembali saling berlarian hingga Janis tampak kelelahan, ia berhenti berlari dan duduk dibawah pohon mangga dengan napas  ngos-ngosan.

"Aku capek. Kalian aja yang main ya. Aku istirahat sebentar." Keluh Janis sambil duduk dan mengusap bulir-bulir keringat di keningnya.

Roshni dan Faisal yang melihat Janis kelelahanpun berhenti berlarian lalu menghampiri Janis dan ikut duduk dibawah pohon mangga.

"Kita bertiga akan istirahat. Ya kan, Faisu?" Kata Roshni bersikap setia kawan.

"Kamu bener. Kita bisa lanjutin mainnya nanti aja. Lagipula enak juga berteduh dibawah pohon bersama dua anak cantik dan lucu kayak kalian." Goda Faisal dengan nada yang menggemaskan disertai alis yang sengaja dinaik-turunkan. Roshni dan Janis menatap Faisal dengan tajam.

"Faiissuu!" Roshni dan Janis mendelik bosan. Lalu kemudian Faisal tertawa mendengar mereka menyerukan namanya dengan ekspresi wajah membunuh namun tetap imut. Roshni dan Janispun ikut tertawa. Mereka tertawa bersama dibawah teduhnya pohon mangga.

Ditengah canda tawa mereka, tiba-tiba salah satu asisten rumah tangga di rumah Janis menjemput gadis itu untuk segera pulang.

"Non, Mama menyuruh Non pulang. Papa Non sudah datang dari Dubai. Tapi hanya sebentar, besok pagi papa Non akan kembali ke Dubai." Ujar asisten rumah tangga bernama Sruti.

Janis terlihat sangat bahagia mendengar ayahnya akan segera pulang meski hanya untuk semalam. Mengingat sudah lama Janis tidak bertemu Ayahnya yang hampir tiga minggu ini tidak ada di rumah karena pekerjaannya di Dubai. Tapi Janis bingung karena ia juga masih ingin menghabiskan waktu bersama Faisal dan Roshni. Janis menjadi bimbang.

"Eumm.. Rosh, Faisu. Aku pulang duluan ya. Aku mau ketemu Papa, dia cuma satu malem aja ada di rumah." Kata Janis sedikit tak enak hati. Faisal dan Roshni mengerti keadaan Janis.

"Iya Janis. Kamu pulang aja, temuin papa kamu. Kamu pasti kangen banget, kan?" Kata Faisal dengan lembut. Roshni mengangguk pertanda setuju dengan ucapan Faisal.

Janis memeluk Roshni dengan wajah yang tak terbaca. Di dalam pelukan Roshni, Janis menatap Faisal dengan sendu. Di dalam lubuk hatinya ia tidak ingin Faisal pergi meninggalkannya. Apalagi sampai jauh-jauh ke luar negeri. Roshni merasa Janis sedang memikirkan sesuatu. Ia melepas pelukannya dan menatap Janis.

Our Destiny (Cintaku Adalah Kau)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang