HAI MAAF BARU NONGOL, DUA MINGGUAN INI AKU LAGI SUSAH SINYAL. DARI SEMINGGU YANG LALU MAU UPDATE TAPI GAGAL TERUS SAMPE CAPE SENDIRI. Alhasil aku cuma bisa jadi Reader.
MY BELOVED HUBBY JUGA MAU DI UP TAPI GAGAL TERUS. JADI TUNGGU AJA UPDATE NYA YA SAMPE BENER-BENER SUCCESS.Happy Reading! Jgn lupa Vote and Comment.
(No pict karena susah upload)_________________________
"Rosh..Roshu, kamu kenapa? Apa kamu sakit?" Tanya Faisal khawatir bercampur panik, ia menepuk pelan bahu Roshni untuk membantu meredakan batuknya.
"Aku..aku..." Ucap Roshni susah payah dengan batuk yang masih menyerangnya.
Sementara Janis tampak mengerutkan matanya saat melihat warna jus dihadapannya sama dengan jus yang diminum Roshni. Janis meminum jus stroberinya, namun saat ia meminumnya ternyata benar dugaan Janis, minumannya tertukar dengan minuman Roshni karena yang diminum Janis adalah jus jambu yang di pesan Roshni.
"Faisu, Roshni meminum jus yang seharusnya punya aku." Ucap Janis terdengar resah. Faisal membulatkan matanya,
"Apa? Itu artinya minuman kalian tertukar dan Roshni meminum jus stroberi..!" Imbuh Faisal yang kemudian ekspresinya berubah menjadi marah.
"Pelayaann! Pelayannn!" Teriak Faisal sambil masih memegang kedua pundak Roshni sementara Janis bingung dengan sikap Faisal.
Pelayan yang tadi mengantar pesanan merekapun datang.
"Apa anda memerlukan sesuatu, Tuan?" Tanya pelayan itu dengan sedikit menunduk. Faisal melangkah mendekati pelayan pria itu dan menatapnya sangar.
"Kamu bisa bekerja tidak? Harusnya kamu lebih teliti saat mengantar pesanan agar jangan sampai tertukar! Tapi kamu ceroboh sekali! Temanku alergi buah stroberi dan lihat! Dia sakit gara-gara kecerobohanmu itu. Jika sampai terjadi sesuatu pada temanku maka aku akan menyuruh manajermu untuk segera memecatmu!!" Bentak Faisal dengan wajah memerah.
Roshni dan Janis terkejut dan tak habis pikir dengan apa yang dilihatnya dari diri Faisal barusan. Roshni menghampiri Faisal meski dalam keadaan masih batuk-batuk dan ruam merah sudah menjalari kulit tangan dan lehernya.
"Fa..Faisu sudahlah aku tidak apa-apa. Sebentar lagi ba..batukku akan sembuh. Kamu ti..tidak perlu memarahinya." Kata Roshni berusaha menenangkan Faisal dari kemarahannya.
"Tapi dia udah buat kamu seperti ini. Gimana kalau batukmu gak berhenti juga? Dan liat kulitmu, kamu pasti kesakitan, Rosh." Sanggah Faisal yang refleks menangkup kedua pipi Roshni dengan gurat kekhawatirannya.
Janis merasa aneh dengan sikap Faisal terhadap Roshni, tapi ia menepis perasaan itu karena ia juga sangat khawatir pada Roshni.
"Iya Rosh, Faisal bener.. pelayan itu harus di pecat karena kecerobohannya. Aku mengenalmu sejak lama, tenggorokanmu pasti sakit saat kamu terserang alergi." Ucap Janis membenarkan tindakan Faisal.
"Nggak Jan, aku akan baik-baik aja setelah aku me..meminum..." Ucap Roshni yang kemudian di serobot oleh Janis.
"Air hangat! Iya kamu harus minum air hangat." Janis menyerobot ucapan Roshni. Faisal yang mendengarnya langsung mengambil tindakan,
"Cepat ambilkan air hangat. Cepat!!" Suruh Faisal pada pelayan tadi dengan suara yang tegas.
Pelayan pun kembali dengan membawa segelas air hangat. Faisal langsung mengambil air hangat itu dan meminumkannya pada Roshni.
"Ini Rosh, ayo minum." Ucap Faisal sambil merangkul Roshni dan membantunya minum. Sementara Janis menggenggam tangan Roshni.
Batuk Roshni sudah mulai mereda meski gatal dikulitnya masih terasa,
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Destiny (Cintaku Adalah Kau)
General FictionRoshni Callia Fernanda, Faisal Kendra Bagasditya, Janis Ardelle Rahardy. Adalah tiga sekawan. Faisal berperan sebagai perisai untuk kedua gadis cantik tersebut. Persahabatan ketiganya baik-baik saja hingga sampai pada saat Faisal kembali dari London...