Daehwi atau Jihoon?

30 8 0
                                    

Kehilangan.
Bukan alasan untuk
larut dalam kesedihan.


Dari kemarin hingga hari ini, Kyla masih merenungi kepergian Daniel untuk beberapa bulan ke depan. Siyeon datang dan duduk di samping Kyla, menyodorkan sebuah buku novel yang kemarin Minhyun berikan.

"Nih, dari Minhyun."

Kyla mendongakkan kepalanya ke arah Siyeon, matanya sembab dan wajahnya tidak secerah biasanya. Kyla mengambil buku novel itu lalu menaruhnya di laci meja.

"Mata lo kok bengkak gitu Kyl? Lo baik-baik aja?" Tanya Siyeon, khawatir. Kyla membalasnya dengan anggukan pelan.

Chaeyeon datang sembari senyam-senyum sendiri. Dia mendekati Siyeon lalu memeluknya erat. "Yeon, tau nggak? Gue barusan jalan bareng Daehwi."

Siyeon melepaskan pelukannya. Chaeyeon loncat-loncat tidak jelas karena sangat-sangat senang dengan kejadian tadi. Siyeon menggeleng-nggelengkan kepalanya.

"Kenapa lo? Gila?" Tanya Yerin tiba-tiba yang sudah berada di dekat Chaeyeon.

"Nggak bisa diem emang dia."

Chaeyeon langsung memonyongkan bibirnya beberapa senti. "Nggak bisa liat sahabatnya seneng apa?" Protes Chaeyeon.

"Canda kali, baperan amat." Yerin menarik Chaeyeon untuk duduk bersamanya seperti biasa.

Yerin menepuk pundak Siyeon, Siyeon menengok. Yerin menunjuk Kyla dengan dagunya. "Kenapa?" Tanya Yerin, pelan. Siyeon mengangkat bahunya tanda tidak tahu.

Tidak lama kemudian, Eunha berjalan hendak melewati Kyla, namun Kyla menghalanginya. Mata Kyla melotot ke arah Eunha lalu menampar keras pipi Eunha.

"Gue harap, ini kekerasan yang pertama dan terakhir yang gue beri buat lo!!" Tegas Kyla. Eunha hanya diam sembari mengelus pelan pipi bekas tamparan Kyla itu.

"Jadi cewek itu nggak usah genit deh, udah tau dia milik gue masih aja lo deketin."

"Gue nggak~" Belum sempat tamparan kedua Kyla berhasil mendarat di pipi Eunha, Siyeon sudah mencegatnya lebih dahulu.

"Nggak usah main kekerasan Kyl. Lo perempuan, dia juga. Bicarain baik-baik aja, gue disini nggak belain siapa-siapa."

Lagi-lagi, Kyla pergi tanpa menghiraukan ucapan sahabatnya itu. "Kabur lagi deh." Sindir Chaeyeon.

Yerin mendekati Eunha. "Lo nggak apa-apa?" Eunha mengangguk sembari melanjutkan berjalan menuju tempat duduknya yang berada di paling belakang, pojok kiri.

Chaeyeon menarik tangan Siyeon dan Yerin keluar kelas untuk mencari keberadaan Kyla. Toilet wanita, kantin, taman depan dan belakang tidak juga menemukan Kyla. Saat mereka bertiga melewati kelas XII IPA 4, terlihat Kyla yang tengah mengobrol dengan seorang cowok di depan pintu.

"Kylaa.." Panggil Yerin. Kyla menengok dan terkejut ketika melihat mereka.

Kyla memutuskan untuk berhenti mengobrol dengan cowok itu. Dia mendekati Chaeyeon, Siyeon, dan Yerin. "Ada apa?"

"Lo kemana aja? Gue khawatir tau." Ucap Siyeon. Kyla hanya terdiam hingga bel masuk berbunyi.

"Udah lah, ayo masuk kelas. Udah bel nih." Ajak Chaeyeon.

Mereka berempat lari menuju kelas XII IPA 2. Nafasnya sudah tidak ada yang teratur, sehingga mereka berhenti sejenak lalu melanjutkan lari lagi. Saat Siyeon baru melangkahkan kakinya dua kali dia menabrak seseorang hingga terjatuh. "Aduh.." Rintih Siyeon.

Cowok itu mengulurkan tangannya ke arah Siyeon. Siyeon meraihnya dan WHAT? Minhyun yang menolongnya. "T~thanks." Gugup Siyeon. Minhyun membalas tersenyum manis ke arah Siyeon.

Park SiyeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang