Rencana gagal.

9 3 0
                                    

Aku selalu berharap
Agar Tuhan menjaga orang-orang yang aku cintai

***      

Siyeon sangat bersemangat untuk berangkat sekolah. Tidak seperti biasanya, kini dia menaiki motor untuk sampai ke sekolah.

Malu?
Tentu saja tidak. Siyeon justru sangat bangga menggunakan motor maticnya ke sekolahan. Dia bersyukur karna Ayahnya dulu masih di beri rezeki untuk membeli motor tersebut.

Saat di perjalanan, dia bertemu Jihoon. Gugup? Bingung? Tentu saja itu yang dirasakan Siyeon. Dia menunduk sambil berjalan melewati Jihoon.

Jihoon memegang lengan Siyeon. Siyeon terlonjak kaget, dan langsung terdiam kaku. Entah apa yang akan dia lakukan. Melanjutkan melangkah atau membalikkan badan menghadap Jihoon, itu saja rasanya sulit.

'please Hoon, lepasin.'

"Yeon, kok kaku gitu. Gue di belakang lo kali."

Siyeon menelan salivanya, dengan susah payah dia akhirnya membalikkan badannya menghadap Jihoon.

"Apa?"

"Lo kenapa sih? Jauhin Chaeyeon sama Yerin, dia nggak salah."

"Iya, gue tau lo sekarang pacarnya Yerin. Makanya lo ngebelain mereka kan? Emang urusannya apa tentang gue sama lo? Inget ya, lo bukan siapa-siapa gue dan nggak usah sok peduli atau pun ngatur hidup gue."

Siyeon pergi melangkahkan kakinya meninggalkan Jihoon. 'maaf.'

Sampai di dalam kelas, Siyeon langsung duduk dan membuka buku novel yang sudah dia baca sampai setengah dari isi buku itu.

Tidak lama kemudian, Chaeyeon dan Yerin datang. Mereka berdua sudah berniat untuk mendekati Siyeon, namun..

"Yeon!!" panggil Kyla dari pintu kelas.

Siyeon langsung mendongakkan kepalanya, lalu dia mengangkat salah satu alisnya. "Apa?"

"Sini deh, ada yang mau gue omongin."

Siyeon beranjak dari tempat duduknya nyamperin Kyla. Niat Chaeyeon dan Yerin lagi - lagi gagal.

"kurang ajar banget dia." gumam Chaeyeon.

"Gue juga udah nggak tahan liat tingkah laku dia, apa sebaiknya gue cincang dia supaya orang yang mirip iblis itu musnah."

Chaeyeon dan Yerin duduk. Mereka berdua mencari cara agar bisa mendekati Siyeon.

Tepat pukul 07.00, bel masuk berbunyi. Siyeon dan Kyla kembali lagi ke kelas. Chaeyeon sengaja menjatuhkan bukunya di samping tempat duduk Siyeon.

Sebenarnya, Siyeon melihat. Saat Siyeon berniat untuk mengambilkan, namun beberapa anggota osis datang memberikan informasi tentang kegiatan ulang tahun sekolah.

"Semenjak kapan Daniel mulai berangkat sekolah lagi, Kyl?" bisik Siyeon.

"Entah, dia nggak pernah ngabarin gue."

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh." sambut perwakilan dari tiga anggota osis.

Dari sebelah kiri Eunha, tengah Daniel, dan kanan Bae Jinyoung.

"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh." Jawab murid, serempak.

"Disini kami akan menyampaikan beberapa informasi tentang kegiatan ulang tahun sekolah kita." Ucap Daniel.

"Untuk besok, ada lomba membaca puisi dan bernyanyi. Setiap kelas wajib mengirimkan dua anak perwakilannya, yang satu untuk bernyanyi dan satu untuk membaca puisi." Lanjut Bae Jinyoung.

Park SiyeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang