Semangat

3 0 0
                                    

       Hari ini, Siyeon sangat bersemangat untuk berangkat ke sekolah. Yups, sejak kejadian kemarin malam bersama Bunda, dia menjadi berubah.

Siyeon berangkat menggunakan sepeda motor dan helm mini berwarna biru langit.

"Tumben pake motor." Ujar Jihoon.

"Hm, gue pikir-pikir. Lumayan juga pake motor peninggalan Ayah. Lagian kemarin-kemarin juga gue sempet bawa motor."

"Sip deh, ya udah. Gue cabut dulu yak ke kelas." Jihoon mulai melangkahkan kakinya meninggalkan Siyeon sembari melambaikan tangan.

Siyeon menempelkan kedua telapak tangan ke dadanya, jantungnya berdetak hebat tak seperti biasanya.

'Kenapa rasanya beda? ..... nggak, nggak mungkin kan gue suka sama Jihoon.' Siyeon menggelengkan kepalanya beberapa kali.

"Yeon, lo kenapa?" Tanya Guanlin.

"Nggak papa kok."

"Udah siap kan buat lomba nanti?"

"Pasti dong"

"Ya udah yuk ke kelas."  Ajak Guanlin

Siyeon dan Guanlin berjalan menuju kelas mereka tanpa ada pembicaraan.

Sampai di kelas. Siyeon langsung duduk di bangkunya.

"Yeon, tadi dicariin Minhyun." Ujar Kyla.

"Oh, ya. Ngapain dia nyariin gue?"

Kyla mengangkat bahunya.

Chaeyeon dan Yerin sedari tadi melihat ke arah Siyeon dan Kyla. Hingga Kyla sadar, bahwa dia sedang diperhatikan oleh dua orang yang sudah mengetahui sifat asli dirinya.

Kyla menengok lalu melotot ke arah mereka berdua.

"Kenapa nyolot gitu?" ~Chaeyeon.

"Lo ngapain dari tadi ngliatin kita?"

Siyeon menengok ke belakang dengan wajah polosnya. Dia tetap diam tanpa bergeming sedikit pun.

"Mata mata gue, ya terserah gue dong mau ngliatin siapa." Sewot Chaeyeon.

"Dasar lo!! Kepo aja sama idup orang."

"Mimpi gue ngurusin idup lo!!" Sahut Yerin.

"Wah, ni anak udah berani sama gue." Kyla tersenyum menyeringai.

"Sejak kapan gue takut sama lo hah?"

Siyeon berdiri, lalu menatap Chaeyeon dan Yerin. Chaeyeon dan Yerin menunduk sambil memonyongkan bibirnya beberapa senti.

Setelah itu, Siyeon pergi keluar kelas sendirian. Kyla tersenyum menyeringai, melihat Chaeyeon dan Yerin yang takut sama Siyeon.

'Karena mereka berdua takut sama Siyeon, gue bakal lebih mudah adu domba mereka.'

Kyla kembali menghadap depan dan melanjutkan menulis.

"Liat aja pembalasan gue." Ancam Chaeyeon dari belakang.

"Bodoamat." Sahut Kyla.

Chaeyeon menggebrak mejanya lalu keluar kelas, moodnya hancur. Sehancur-hancurnya.

Chaeyeon duduk di koridor kelas. Dia memukul tempat duduk sampingnya beberapa kali. Raut wajahnya merah. Dia merasa sangat jengkel kepada Kyla.

 Dia merasa sangat jengkel kepada Kyla

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Park SiyeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang