Sirna

1.2K 123 6
                                    

4 Maret 2016

Hari ini adalah hari yang paling membahagiakan untuk sepasang kekasih, karena hari ini mereka akan melaksankan janji sehidup semati setelah 10 tahun mereka bersama. Hubungan keduanya tak mudah, selalu di tentang oleh kedua orang tuanya tapi karena kegigihan mereka akhirnya orang tuanya mengalah dan melepaskan egonya.

"Naomi, kamu cantik banget." Ujar gadis cantik yang berdiri di belakang Naomi.

"Kak Ve bisa aja." Balas Naomi, dan ya gadis cantik di belakangnya bernama Veranda.

"Aura kamu keluar banget, kamu bener-bener cantik banget."

"Makasih, Kak Ve. Kakak juga cantik banget waktu nikah. Aku rasa orang yang menikah akan mengeluarkan aura yang berbeda."

"Iya kamu bener, Mi. Eh,kamu beruntung loh bisa nikah sama..." Ucapan Veranda berhenti terhenti saat mendengar getaran ponsel milik Naomi.

"Sebentar lagi ketemu pakai acara telpon segala, Kakak keluar dulu ya." Ujar Ve lalu meninggalkan Naomi di dalam kamarnya.

"Hallo sayang, kenapa?"

"..............."

"Hehehe, kamu masa gugup sih? Biasanya juga cuek-cuek aja gak pernah setegang ini."

"................."

"Loh, waktu minta restu aja kamu berani banget tanpa ada keraguan dan kegugupan, masa gini aja gugup."

"..............."

"Iya sayang , love you more."

Naomi kembali meletakan ponselnya, kedua bibinya melengkungan senyuman terindahnya, masih tak menyangka ia akan menikah dengan seseorang yang super dingin, bahkan tak tersentuh itu, bibirnya semakin tersenyum lebar saat mengingat perjalanan cintanya.

Flashback

"Bangku di sini kosong? Aku boleh duduk di sini? Soalnya bangku yang lain udah penuh." Bukannya mendapat jawaban tapi Naomi malah di tatap dengan tajam. Tatapan mengerikan itu membuat Naomi bergidik ngeri, tapi karena tak ada bangku lagi terpaksa Naomi duduk disebelah orang itu.

"Boleh kenalan? Aku Shinta Naomi, kamu bisa panggil aku Naomi." Ucap Naomi sambil mengulurkan tanganny , sialnya orang itu hanya mengacuhkanya.

'Dasar manusia kulkas.' Gumamnya pelan

"Gue bukan kulkas, gue Frieska." Ya seseorang di sebelah Naomi adalah Frieska, perempuan dengan kedinginannya, teman pun tak punya.

"Eh, ehehe semoga kita bisa jadi temen ya." Balasan dari Naomi tak di gubris sama Frieska, dan itu membuat Naomi mencibir nya.

Esoknya Naomi sedang memanjat pohon mangga yang ada di belakang sekolah, itu hukuman untuknya karena tak sengaja menumpahkan minuman di baju Kakak kelasnya.

"Hih, dasar mak lampir masa gue cantik gini suruh naik pohon." Naomi terus mendumal hingga ia terpeleset.

"Aaaaaaaaaa!!" Teriaknya saat hendak jatuh. Ntah beruntung atau tidak, Frieska yang berada di bawah menangkap Naomi.

"Untung ada lo, Fries. Thanks ya." Ucap Naomi lalu meninggalkan si manusia es itu.

Sejak kejadian itu Naomi gencar ingin mendekati Frieska untuk di jadikan teman, sampai akhirnya Naomi berhasil menjadi teman Frieska karena sebuah insiden memalukan.

Bagaimana tidak memalukan, saat itu Frieska terlambat dan sialnya dia memakai kaos kaki beda sebelah dan yang lebih parah dia lupa memakai dalaman untuk menutupi dadanya. Untung saja tempat tinggal Naomi tidak terlalu jauh sehingga Naomi dengan suka rela meminjamkannya.

Flashfic FriesOmiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang