"Dil, temenin gue ke perpus dong?" pinta Nata.
"Sorry Ta, gue gak bisa. Gue harus ngumpulin tugas kimia ke ibu Odah."
"Yaudah deh." ucap Nata lalu pergi meninggalkan kelas. Ia berjalan sendirian. Tak peduli banyak pasang mata melihatnya intens. Nata tau, ini bakal terjadi pada anak baru. Nata tak ambil pusing, ia terus saja berjalan sampai ke perpustakaan. Tempat dimana hobi keduanya, ia mulai. Membaca novel. Selain melihat senja, Nata menyukai hal berbau seni & sastra.
Saat Nata tengah memilih novel yang akan ia baca. Tiba-tiba saja ia dikejutkan dengan seseorang yang menepuk bahunya. "Hai." ucap Lelaki itu.
"Lo siapa lagi dah?" tanya Nata.
"Lo gak kenal gue?"
"Gak" Jawab Nata dengan cuek lalu meninggalkan lelaki ini mematung seorang diri didepan rak buku.
"Eeh.. Gue fans lo!" Mendengar itu, Nata berbalik dan menatap aneh kearah lelaki itu. "Hah?Fans?Emang gue artis ya sekarang?" tanya Nata.
"Ya.. Ngga sih. Gini, Lo itu jadi pembahasan anak-anak disekolah ini karena kecantikan lo dan keunikan nama lo. Gue pengen deket aja gitu sama lo. Hehe" Jelas lelaki yang sekarang tengah menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal.
"Tujuan lo deketin gue apa?pengen hits?"
"Ngga!Ngga! kalau hits, gue udah cukup terkenal kok. Gue Gerald, ketua Volly disekolah ini." Gerald menjulurkan tangan kearah Nata. Nata hanya menatap ke arah Gerald dengan tatapan datar, membuat Gerald canggung. Nata melihat jam tangannya sudah menunjukkan pukul 10.45 . Dengan sangat terpaksa, Nata harus merelakan waktunya yang berharga hanya untuk meladeni pria 'asing' didepannya ini.
"Gara-gara lo, waktu gue kebuang sia-sia tau gak!" ucap Nata yang berlalu begitu saja. Membuat Gerald tersenyum sinis.
"Jadi ini, yang ngebuat Defran suka sama dia?"
***
Defran sudah 2 jam yang lalu berada disini. Tepatnya dikantin. Ia bolos sendirian, tidak ditemani Reza,Albi,Dani dan Gilang. Dan didepannya sudah banyak terdapat puntung rokok.
"Kalau mau ngerokok bisa ngga, diluar sekolah?" ucap Seorang gadis yang ternyata adalah Nata. Membuat Defran bangkit duduk.
"Nata, ngapain lo disini?Lo bolos ya?"
"Lo kenal Gerald?" Nata tak menjawab pertanyaan Defran melainkan menanyakan sesuatu.
"Lo diapain sama Gerald?" tanya Defran yang mulai tegang.
"Nggapapa." jawab Nata yang baru saja ingin bangkit dari kursi tapi tiba-tiba tangannya dicekal oleh Defran.
"Lo suka sama Gerald?"
"Kok lo bisa ngomong gitu?"
"Beneran lo suka sama Gerald?"
"Kalau iya kenapa, kalau--"
"Gue cemburu."
Nata tersentak. Matanya bahkan tak berkedip selama beberapa detik. Saat Nata tersadar akan suasana yang mulai memanas. Nata melepaskan cekalan tangan Defran dan meninggalkan Defran begitu saja. Nata berlari kecil meninggalkan kantin. Sesampainya dikelas. Nata langsung menutup mukanya dengan buku dan menenggelamkan wajahnya kemeja.
"Ta, lo kenapa?" tanya Albi.
"Ngga."
"Nat, lo kenapa?Sakit?" kali ini Dani yang bertanya membuat kepala Nata terangkat.
"Kalau gue sakit, apa hubungannya sama lo?pindah lo!" sinis Nata membuat Dani mundur. Sedangkan Albi yang sejak tadi bingung ada apa dengan Nata, tambah dibuat bingung. Mengapa Nata sangat membenci Dani?
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja Yang Terluka
Novela JuvenilMengisahkan tentang seorang Lelaki yang menyukai senja. Menurutnya, Senja adalah nikmat tuhan yang paling indah. Senja membuat semua orang tenang dan damai seketika. Walaupun hanya sebentar, justru disitulah keindahannya. Jika senja, Lelaki itu past...