"Karena masalalu bukanlah suatu hal yang harus diceritakan. Cukup ingat dan jadikan pelajaran hidup."
---------
"Ta, kamu udah ketemu yang dibelakang namanya ada kata 'senja' gak disekolah kamu?" Tanya bunda. Nata menoleh dengan tatapan bingung.
"Ngga."
"Nata, cari tau dong sayang. Gimana sih kamu." Rewel bunda membuat Nata menoleh lagi. 'ini emak gue napa dah' Batin Nata.
"Emang itu siapa sih Bun?cewek atau cowok?" Tanya Nata malas.
"Cowok. Kamu harus cepet cari tau, terus kabarin bunda." Ujar Bunda yang hanya dibalas deheman Nata. Nata memang sangat malas jika berbicara tentang 'cowok'.
***
Nata saat ini tengah sibuk membaca novel yang baru ia beli beberapa hari lalu. Serius. Itulah Nata, ia tampak sangat serius. Padahal ia membaca novel yang bergenre 'romance'. Namun, konsentrasinya langsung sirna karena ponsel miliknya berbunyi beberapa kali yang menandakan ada 'chat' yang masuk.
"Siapa sih!" Gerutu Nata. Nata lalu meng-slide ponsel miliknya dan menekan aplikasi 'line' disana. Ternyata ada 50 chat yang tak terbaca dan itu dari--- Defran. Isinya berisikan hal-hal yang tidak penting. Seperti, saat Defran masuk WC dan menemukan kecoak disana, dan mengatakan bahwa ia sangat kecewa karena ia tak bisa mengeluarkan panggilan alam kali ini. Dan itu membuat Nata tersenyum menahan tawa. Tapi, Nata hanya membacanya saja. Tak membalas. Ia langsung mematikan ponsel miliknya dan melanjutkan bacaannya.
***
"Kenapa chat gue semalem gak lo balas?" Nata menoleh. Oh, Dia.
"Males."
"Gitu amat." Nata menoleh, Saat ini Defran telah duduk disebelahnya dan memainkan ponsel. Nata tak peduli. Ia juga memainkan ponsel miliknya.
"Ta, lo mau gak temenin gue."
"Kemana?" Tanya Nata.
"Ada deh. Kan lo cewek gue, jadi lo harus mau." Ucap Defran dengan sangat bangga, membuat beberapa teman kelas Nata melirik kearahnya.
"Jangan aneh-aneh ya lo!" Ancam Nata.
"Nggaklah, masa pacar gue. Gue mau rusak" Goda Defran membuat Nata meninju perut Defran. Membuat Defran meringgis kesakitan namun sedetik kemudian, Defran tertawa.
"Gue tunggu diparkiran ya, Ta." ucapnya lalu berlalu meninggalkan Nata yang bingung. Mau kemana Defran membawanya?
Baru saja Nata dan Alya ingin menuju perpustakaan, tiba-tiba saja mereka dikagetkan dengan kedatangan Adel. Sosok yang menyerupai mak lampir bagi Nata. Tapi, Nata sama sekali tak takut kepada Adel. Walaupun Adel kakak kelas dan berhak melakukan apa saja yang ia mau, toh Bullying bukanlah suatu hak yang mesti dibanggakan dan dilakukan?
"Masih hidup ya lo." Sinis Adel. Nata tak merespon, sedangkan teman sebangkunya sudah sedari tadi mundur karena ketakutkan.
"Ngapain Defran kesini?" tanya Adel.
"Gak tahu"
"Kalau lo gak mau jawab, Lo tau apa yang terjadi sebentar sama wajah mulus lo ini. Hahaha" sindir Adel yang tengah memegang wajah Nata. Membuat Nata melepaskan tangan Adel dengan paksa. Seketika adel meringgis. Tangan Adel sudah mengambil ancang-ancang akan menampar Nata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja Yang Terluka
Dla nastolatkówMengisahkan tentang seorang Lelaki yang menyukai senja. Menurutnya, Senja adalah nikmat tuhan yang paling indah. Senja membuat semua orang tenang dan damai seketika. Walaupun hanya sebentar, justru disitulah keindahannya. Jika senja, Lelaki itu past...