12

10.9K 2K 40
                                    

Festival makanan yang digelar sebagai peringatan hari ulang tahun kota ke-78 adalah tujuan kencan malam minggu kali, Kenzia yang memberi usul, dan Hyunjin menyetujuinya.

Letaknya ada tak jauh dari taman yang menjadi saksi pernyataan cinta Hyunjin beberapa hari yang lalu, jika berjalan kaki dari  hanya memerlukan waktu 10 menit dari rumah Kenzia.

"Tadi motornya udah di kunci?" Kenzia menatap Hyunjin memastikan, mengingat keduanya sengaja berjalan kaki menuju festival makanan yang berada disebuah lapangan luas.

Hyunjin menganggukkan kepalanya, menepuk saku celana sehingga menimbulkan bunyi nyaring sebagai pertanda bahwa kunci motornya sudah aman.

"Udah kok, kan tadi juga masuk ke garasi" daripada parkir ditempat yang sudah disediakan, Hyunjin lebih memilih untuk meninggalkan kuda besinya dirumah sang pujaan hati.

Iya, rumah Kenzia yang sekarang sudah berubah status dari gebetan menjadi pacar. Mari beri tepuk tangan untuk budak cinta kita yang satu ini.

"Kamu mau nyoba makanan apa?" Kenzia bertanya sambil memperhatikan sekitar, ternyata festival makanan kali ini cukup ramai.

Mungkin karena sekarang adalah malam minggu membuat beberapa orang memutuskan menghabiskan waktu dengan pasangan dengan berkeliling, selain beberapa stan-stan makanan yang dibuka, ada beberapa wahana yang dibuka untuk memeriahkan acara yang digelar selama 2 minggu itu.

"Itu aja kali ya? Kamu mau?" Hyunjin menunjuk kearah penjual minuman boba disebrang sana. Kenzia menggelengkan kepalanya.

"Aku mau yang seger-seger, beli jus buah aja kali ya?" Kenzia menatap Hyunjin untuk meminta persetujuan.

Hyunjin menganggukkan kepalanya, kemudian dengan santai ia meraih tangan Kenzia kedalam genggamannya, malam itu keduanya menghabiskan kencan pertama mereka sebagai sepasang kekasih di festival makanan.

Sore hari sama seperti sebelum-sebelumnya, Kenzia berdiri didepan gerbang sekolahan dengan ditemani oleh kedua sahabatnya, dan juga pasangan mereka yang ikut menunggu seseorang yang akan datang menjemput Kenzia. Sebenarnya ini bukan kemauan Kenzia, hanya saja kedua sahabatnya itu suka tidak tega melihat Kenzia yang sering menunggu sendirian. Sehingga membuat keduanya merelakan waktu untuk menemani Kenzia, jika Hyunjin belum datang untuk menjemput.

"Mana sih cowok lu, lama amat dah jemputnya." Kenzia mendengus ketika Jisung berujar seperti itu.

Menandang tetangga sekaligus teman kecilnya dengan sedikit sewot, "Sabar kali. Dikira naik buroq apa langsung nyampe."balasnya yang membuat Jisung mencibir.

Keila menepuk pundak Jisung dengan sebal, "Sabar, lo dari tadi kaya cacing kepanasan gerak-gerak mulu." ujarnya yang membuat Jisung mendengus sebal.

Sebenarnya karena ia ingin cepat-cepat mengantarkan kekasihny- maksudnya calon kekasihnya pulang agar Jisung bisa langsung bermain game di playstation dengan cepat, tapi dengan keterlambatan Hyunjin yang tidak segera datang seperti biasanya membuat Jisung mungkin harus rela jika waktunya untuk bermain game hilang.

Tak sampai 5 menit, sebuah mobil sedan berwarna hitam muncul. Berhenti dipinggir jalan, senyuman kecil seketika langsung muncul dibibir gadis itu. Terlebih ketika sosok sang pemilik mobil keluar dari dalam, Kenzia tidak bisa menahan gejolak dalam perutnya yang terasa geli.

"Lama amat dah lo." lagi-lagi itu Jisung yang mengeluarkan protes, memandang teman mainnya dengan sinis.

Hyunjin hanya tertawa hingga membuat matanya terlihat seperti menghilang, "Sorry-sorry, tadi parkiran sekolah gua macet. Baru bisa keluar, nih biar lo gak kesel lagi." Hyunjin melemparkan selembar uang berwarna biru kearah Jisung, dan langsung ditangkap oleh pemuda itu.

"Gua juga ikut nungguin cewek lu, kenapa cuma Jisung yang dikasih duit?" pertanyaan sinis itu keluar dari mulut Changbin—kekasih dari Keyra— tentu saja setelah mengucapkan pertanyaan tersebut ia dihadiahi dengan cubitan pelan di perutnya.

"Gak usah didengerin Jin, emang mulutnya ini gak bisa di kontrol." Keyra menyela, membuat ke-5 orang disana tertawa.

"Lu udah kaya Bin, kasian lah sama si Jisung." Balas Hyunjin yang membuat Changbin mendengus kesal.

"Yaudah, gua balik duluan ya sama Keyra. Nanti malem jangan lupa futsal." Hyunjin mengangkat jempolnya, membiarkan pasangan itu berjalan kearah mobil yang terpakir didekat pos satpam.

Kemudian ia melirik kearah Kenzia, "Yaudah kalo gitu gua balik ya sama Kenzia, makasih udah nemenin." pamitnya kepada Jisung serta Keila yang masih ada disana.

"Iya, hati-hati ya."balas Keila sembari melambaikan tangannya.


"Kamu mau beli eskrim boba gak?" pertanyaan itu keluar ketika mobil Hyunjin berhasil melewati sekolah Kenzia.

"Ih mau, aku kemarin udah cari muter-muter gak ketemu." keluh Kenzia yang membuat Hyunjin tertawa gemas.

"Sama siapa carinya?"

"Sendiri."

Kening Hyunjin mengernyit bingung, "Terus naik apa kalo sendiri?" karena seingatnya, kekasihnya ini sama sekali tidak bisa mengendarai sepedah motor, rasanya naik sepedah juga tidak mungkin mengingat jarak antara minimarket serta rumah Kenzia itu terbilang jauh.

"Naik grab, gak ada yang mau nganterin aku. Jadinya aku pesen grab deh."jawab Kenzia dengan bibir yang mengerucut sebal.

"Kok gak bilang sama aku?"tanya Hyunjin dengan bingung.

"Ya soalnya kamu semalem lagi nongkrong sama temen-temen kamu, gak enak mau ganggu. Lagi pula sekarang'kan masih bisa buat cari." jawab Kenzia dengan senyuman.

Satu tangan Hyunjin terulur keudara, mengusap surai sang kekasih dengan lembut.

"Kalo ada apa-apa, kamu lagi pengen sesuatu bisa kok minta tolong sama aku. Nanti aku cariin." ujar Hyunjin yang membuat Kenzia mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Jin, nanti kita lewat depan taman komplek dulu ya?"

"Mau beli apa?"

"Lenggang, ehehehe."

Hyunjin mendengus geli, namun tetap menganggukkan kepalanya. Memangnya apa sih yang tidak untuk sang pujaan hati?

"Oh iya, sekolah aku mau ngadain camp nih buat anak-anak kelas 3, katanya sih camp terakhir sebelum kelulusan, ditempatmu ada gak?" Kenzia menatap Hyunjin.

Hyunjin menggelengkan kepalanya, "Kayaknya sih gak ada. Mungkin nanti jalan-jalannya sama anak-anak angkatan aja." balas Hyunjin yang membuat Kenzia menganggukkan kepalanya.

"Sama sih, ini juga karena ketua angkatan aku yang ngide buat ngelakuin camp terakhir, jadinya pada setuju. Pihak sekolah mah gak ngebolehin."

"Kamu ikut?"

"Gak tahu, nanti tanya sama bunda dulu."

———
TBC

halo, maaf ya slow update. Hihihi lagi agak sibuk, sama males banget buat nulis. Semoga kalian masih ada yang nungguin story ini, dadaaaa

LDR; Hwang Hyunjin (PROSES REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang