4

32 6 0
                                    

Abell POV

Drtttttttt drtttt

Ponsel ku bergetar menandakan ada pesan masuk, lalu ku raih ponsel ku dan melihat isi pesan dengan nomor telepon yang tak di kenal. Maka dari itu aku tak membalas nya. Tak lama kemudian teriakan seseorang memanggil ku.

"Belllllllll!!!! Sini buruan." ucap bang Charlie pasti nya.

"Apaan sih bang, aaaaaaaaaaaaaaaaa." teriak ku. Jelas aku teriak bagaimana tidak saar ini bang Charlie hanya memakai boxer saja.

"Woyyy, berisik bgt si lo bell! Lebay lo gini aja teriak."

"Lebay? Setidaknya lah bang malu ade lo ini cewe bukan cowo."

"Yaudah iya maap. Gue minta tolong sama lo, gue bagi deodorant lo dong. Soalnya punya gue abis."

"Ohh yaudah bentar gue ambilin dulu."

"Buruan ya nanti kalo lo lelet gue bisa masuk angin kelamaan ga pake baju."

"Udah minta bawel lagi lo bang. Yaudah tunggu napah." aku melangkah keluar dan mengambil deodorant ku dan kembali ke kamar maboy untuk memberi kan deodorant.

"Nih, jangan kebanyakan nanti bau lo bau cewe ntar pacar lo ngira lo selingkuh. Eh lupa lo kan jomblo haahahaha."

"Sialan lo Bell, sono lo ah nanti gue balikin sendiri ke kamar lo." ucap nya sambil mendorong ku keluar dari kamar dan menutup pintunya.

"Dasar gatau berterima kasih."

Kini aku kembali ke kamar dan mata ku tertuju pada ponsel ku yang berisikan pesan tak di kenal dan itu yang membuat aku penasaran ingin membuka nya.

"Bell? Ini Deren besok bawa kotak nasi gue ya.tq."

"Hah? Deren? Ko dia tau nomor gue sih? Arghhhhhhh gue paling benci deh di giniin. Kenapa gue harus berhubungan sama dia lagi sih? Walaupun dia notaben nya senior gue tapi gue ga peduli! Karna dia udah nyuruh gue lari keliling lapangan 5X di hari pertama gue masuk sekolah." ucapku dengan nada tinggi.

"Siapa sih yang ga kesel kalo di gituin? Oh Tuhan kenapa seorang Christabella Claudy Chan di pertemu kan dengan manusia yang bernama Deren Deren itu sih? Kenapa ga ketemu sama oppa Nam-Joon? Oppa Jungkook? Kenapa sama orang yang nama nya Deren?."

Setelah puas dengan amarah ku aku meraih ponsel ku dan mengetikan balasan pesan pada Deren.
"Iya besok gue bawa."

Setelah aku membalas pesan dari Deren aku melemparkan ponsel ku ke kasur dan keluar dari kamar untuk menontin TV di bawah. Dari pada aku harus mikirin hal ga penting tentang Deren.

"Kenapa muka lo bell? Tenang deodorant lo ga abis ko. Kalo abis juga gue beliin yang baru." ceplos maboy seenak nya.

"Apaan sih bang! Gue gpp ko."

"Boong lo. Hayo ngaku lo kenapa?."

"Bang? Gue mau nanya sama lo tapi lo jawab ya."

"Yaiyalah lo nanya gue jawab lah bodoh."

"Abang, masa adenya di panggil bodoh sih. Gaboleh gitu bang mama gasuka loh kamu ngomong kaya gitu sama ade kamu." ucap mama

"Eh iya mah, maafin Charlie ya. Abisnya abell nanya kaya gitu yaudah deh refleks." ucap maboy sambil menggaruk tengkuk nya.

"Yaudah mama mau mandi, gerah bgt. Kamu lanjut aja dengerin curhatan hati ade kamu. Tapi inget omongannya jaga."

"Yaudah bell, lo mau nanya apaan?."

"Lo kenal sama yang nama nya Deren ga bang?"

"Deren Joan Allano? Osis kan? Kelas MIPA 2?

" iya bang bener. Lo kenal sama dia bang?."

"Kenapa? Lo suka sama Deren?."

"Dih amit amit gue suka sama Deren bang." ucap ku sambil bergidig ngeri. Seorang Abell suka sama orang yang nama nya Deren? Apa kata Dunia.

"Kirain lo suka sama dia bell, dia se-tim basket sama gue jadi gue kenal sama Deren. Dia nih bell orang nya baik, tegas, terus ramah senyum makannya cewe SMA Cendra Putih klepek-klepek sama si Deren. Tapi nih ya bell dia ga pernah nge respon semua cewe yang suka sama dia makannya dia jomblo terus. Dan dia punya mantan namanya Dania Queenara, yang sering dipanggil Queen dia pindah sekolah keluar negri makannya dia putus sama Deren. Kalo menurut gue bell lo deketin Deren aja. Gue lebih setuju lo deket sama dia. Dia baik, tanggung jawab dan tegas."

"Gue sama dia bang? Yaampun dari mana baik nya sih bang? Tadi pagi gue bareng sama lo sekolah dia bilang kata nya telat gue disuruh lari 5X lari keliling lapangan sampe pingsan bang, bayangin kaya gitu baik? Hellow bang? Are you okay?".

"Ya emang kita telat bell,maaf gue bikin lo telat dan bikin lo di hukum. Gue juga di hukum ko. Gue ga ikut bimbingan wali kelas jam pertama gue di luar ko. Dia bener bell ngehukum lo karna lo telat. Jadi lo jangan sepenuh nya salahin dia." ucap maboy ada benar nya toh ini bukan sepenuhnya kesalahan Deren. Ini ulah maboy yg ga bilang kalo kita tadi telat. Duh salah kaprah kan aku jadi nya.

"Yaudah bang gue mau ke atas dulu ada urusan mendadak hehe." tanpa menunggu lama aku beranjak dan berlari menaiki anak tangga dan masuk ke kamar untuk memastikan balasan dari Deren. Karena aku merasa tidak enak telah membenci nya.

Deren POV

Dalam benak ku bertanya kenapa aku sangat ingin tahu tentang gadis yang bernama Abell? Perasaan yang sama seperti dulu aku dan Queen. Ah ini hanya ilusi ku saja. Tiba tiba ponsel ku bergetar menandakan ada pesan masuk. Dengan cepat aku meraih ponsel ku dan melihat isi pesan tersebut.

"Iya besok gue bawa."

Hanya pesan singkat itu membuat ku merasa ada yang aneh. Entah kenapa aku senang dengan balasan singkat ini? Atau mungkin?

Hy guys welcome back in my wattpad story:*
Terus baca setiap part nya ya gaez dan jangan lupa follow,vote dan coment cerita aku. Love you guyss:*

Follow my instagram
@lisagalaaa_

DERABELLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang