Lisa-Deren POV
Hari ini aku berencana untuk bertemu dengan Deren dan ingin membicara kan satu hal. Lalu ku ambil ponsel ku di dalam tas lalu menghubungi Deren.
Lisa Fikim
P
P
P
Deren woiiiDeren Joan: Iya apa Lis?
Lisa Fikim: Pulang sekolah kerumah gue ya gue mau ngomong
Deren Joan: Yaudah tapi gue anter Abell pulang dulu ya.
Lisa Fikim: Ohh oke siap gue tunggu. Nanti langsung ke kamar gue aja.
Deren Joan: Iya siap.
Tak lama kemudian ada yang mengetuk pintu dan pasti itu Deren.
"Masuk aja." lalu pintu terbuka dan ternyata benar itu Deren.
"Widihhh kamar nya keren nihh jadi warna pink sama item."
"Lo sih udah lama ga kesini jadi gatau kan kalo kamar gue ganti warna."
"Maaf Lis, ngomong-ngomong tumben bgt lo ngajak gue ketemu sama gue." ucap nya dan jalan jalan melihat satu persatu sudut kamar ku.
"Gue pengen nanya sama lo."
"Wihh kaya nya serius nihh jadi kepo nih abang." ucap nya lalu duduk di kasur ku.
"Abang,abang palalo abang."
"Yaudah deh gajadi jadi abanh jadi dede gemez aja hahahahaha." manusia ini ngajak ribut!
"Bacot lo ah! Gue mau nanya kapan nanya nya kalo lo ngomong mulu."
"Ehh iya lupa mau nanya apa nih? Nanyain utang gue yang belom di bayar?." aku menahan sabar kalo udah ngobrol sama dia.
"Deren!!!!! Gue serius kampret!."
"Yaudah mau nanya apa? Kali ini gue serius."
"Oke, gue mau lo jujur. Lo masih sayang atau engga sama Dania?." hanya aku dan Deren memanggil Queen itu Dania. Namun saat aku bertanya dia malah bengong.
"Yeh malah bengong si dugong! Woii jawab!."
"Sayang sih engga Lis, tapi...." ini nih kalo ngomong sama dia suka ngegantungin omongan.
"Tapi apa?."
"Masih cinta, sedikit sihh."
"Jadi lo belom bisa move on sama Dania?."
"Belom sih ehh gatau deh."
"Labil lo!!! Iya apa engga?." ucap ku. Ini sangat menyebal kan dia masih saja labil.
"Sedit sih Lis,kenapa tiba tiba nanyain Dania sih?."
"Gue kepo aja, jadi lo masih sayang sedikit sama Dania?."
"Iya Lis dikit astatang berapa kali gue ngomong nanya mulu kaya wartawan."
"Kalo dia dateng ke kehidupan lo lagi gimana?."
KAMU SEDANG MEMBACA
DERABELL
Romance"Ini cerita ku, Sebelumnya, Aku tidak pernah membayangkan akan mengenalmu, bahkan aku tidak pernah melirikmu sedikitpun. Hingga saat nya tiba, aku dan kamu saling mengenal. Jujur saja, kamu datang disaat yang begitu tepat. Awalnya aku tidak ingin me...