14

21 3 2
                                    


Ada saatnya dimana kita harus pergi karena kita sadar bahwa dia diciptakan untuk ada di hati kita tapi bukan dihidup kita:')
-Lisa Fio Kim

Lisa POV

Kini aku sedang berada di ruang tari dan sebentar lagi akan latihan namun personil kami kurang 2 yang belum datang.

"Eh Lis, si Abell sama Jennie mana nih? Kapan latihan nya kalo kaya gini kita kesorean." ucap Rose.

"Gatau Rose,mungkin ntar lagi dateng palingan juga lagi ganti baju." ucap ku sambil pemanasan sebelum latihan.

"By the way Lis, katanya bakal ada anak baru di kelas lo." ucapan Ody barusan membuat ku berhenti melakukan pemanasan.

"Cewe apa cowo?" ucap Bella.

"Kata nya sih yang gue denger cewe dari luar negri gitu,tapi gatau deh cewe atau cowo nya inti nya bakal ada anak baru." ucap Ody.

"Gue harap sih cowo deh kan kalo dari luar pasti ganteng tuh hahaha bule lagi, lumayan kan kalo gue gebet. Iya ga Lis? Woi Lisa ko lo bengong sih?." ucap Bella dan menyenggol bahu ku.

"Eh kaga, gue bingung aja siapa anak baru yang bakal sekolah disini dan gantiin si Tio." Aku bingung siapa yang akan jadi anak baru dari luar negri tersebut yang akan pindah sekolah ke SMA CENDRA. Atau kan Dania? Ah tidak mungkin Dania sudah pergi sejak 2 tahun lalu dan tak mungkin dia kembali lagi.

"Woi Lisa! Bengong mulu lo, yaudah ayo latihan si Abell sama Jennie udah dateng." ucap Ody.

"Eh iya sorry, yaudah ayo latihan. Kali ini kita cuma latihan beberapa gerakan yang ada di lagu 4minutes yang Crazy bagian reff karna itu cukup sulit dipahami. Kenapa gue milih bagian reff aja? Karna kalo kita full kita kelamaan dan gamungkin kalo kita lama-lama karena tadi Jennie bilang dia cuma bisa latihan sebentar jadi gue mutusin kita latihan ga full,kita jangan egois buat latihan full. Mikirin yang lain, oke yang lain yg baru dateng pemanasan dulu." Ucap ku dan semua mengangguk. Kali ini aku tidak focus karna di pikiran ku di penuhi dengan anak baru yang di ucap kan oleh Ody tadi. Tiba-tiba ada yang menepuk pundak ku dan membuat lamunan ku buyar.

"Lis? Lo kenapa?" ternyata yang menepuk pundak ku adalah Abell.

"Gue gpl Bell."

"Lo boong sama gue Lis, jujur lo kenapa?."

"Gue gpp Abell, yaudah ah ayo latihan." ucap ku dan menarik tangan Abell. Lalu aku mengambil laptop yang ada di tas, ku nyalakan laptop ku dan aku lupa bahwa wallpaper laptop ku adalah foto aku dan Deren satu tahun lalu disaat aku pergi ke Singapura untuk berlibur. Lalu aku melihat perubahan wajah Abell. Apakah dia cemburu?.

"Bell, gue ga bermaksud apa-apa sumpah."

"Lo kenapa Lis? Gue gpl kali, lagian ngapain gue marah kan gue juga bukan siapa siapa nya Deren, lagian lo kan temen+ sahabat nya Deren dari dulu ya wajarlah masang wallpaper foto lo sama Deren."

"Lo ga cemburu kan?." tanya ku.

"What? Cemburu? Kenapa harus cemburu? Dia bukan siapa siapa gue lagian juga gue gaada perasaan apa apa sama dia. Lagian juga gue kenal dia karna abang gue, yaudah ah ayo latihan." ucap Abell lalu pergi meninggal kan ku.

"Mungkin ga sekarang lo bisa sayang sama Deren, tapi nanti Bell waktu yang jawab semua. Gue terkadang suka iri sama lo, dengan cepat nya lo bisa bikin Deren sayang sama lo sedangkan gue udah lama kenal sama dia tapi untuk di cintai balik pun seperti nya tidak akan pernah. Gue yakin lo bakal sayang sama Deren Bell." ~batin ku.

Abell POV

"Oke guys latihan kita sampe disini sebelum pulang alangkah baik nya kita berdoa terlebih dahulu. Berdoa dimulai." ucap Lisa.

"Lo balik sama siapa Bell?." ucap Ody.

"Gue balik sama Deren."

"Oh yaudah gue sama Lisa,Rose balik duluan ya. Hati-hati, bye."
Mereka lalu pergi dan kini tinggal aku dan Jennie.

"Lo balik sama abang gue kan?."

"Iya Lis, gue disuruh keluar katanya dia udah di luar, gue duluan ya." ucap Jennie dan meninggal kan ku.

Kini tinggal sendiri di ruang tari dan aku keluar lalu aku mencari Deren yang kata nya ada di lapangan basket. Namun saat aku lihat tidak ada di lapangan.

"Duhilah kemana sih tuh si Deren, katanya suruh tunggu di sini tapi dia gaada, kalo tau gimi mending tadi gue balik sama Lisa,Ody,Rose." lalu tiba-tiba ada tangan yang menutup mata ku dari belakang. Dan ku lihat ternyata Deren.

"Ishh lo kemana aja sih? Gue sendirian disini dari tadi udah mendung juga kelayapan mulu lo."

"Gue tadi beli es-krim nih buat lo. Mau rasa apa? Coklat? Apa Stroberry?." ucap nya dan menyodorkan es-krim, lalu ku ambil rasa coklat.

"Yehh ko malah bengomg sih Bell? Gasuka sama es-krim nya? Apa mau tukeran sama yang rasa Stroberry?."

"Eh engga gausah Der."

"Lo suka coklat kan?."

"Gue lebih suka sama Vanilla karna vanilla sederhana tapi rasa nya bisa bikin gue nyaman aja."

"Ohh lo suka vanilla, yaudah sini bentar gue tuker dulu mumpung belom cair." ucap nya yang akan mengambil es-krim yang rasa coklat di tangan ku. Namun segera ku tahan.

"Gausah, makasih udah beliin gue es-krim. Yaudah ayo pulang ini mendung nanti kalo ujan kan berabe."

"Yaudah ayo pulang." ucap nya dan menggandeng tangan ku menuju parkiran. Aku memperhatikan tangan ku yang du gandeng oleh Deren, ada sedikit rasa nyaman yang aku rasakan saat dia menggandeng ku seperti ini. Sesampai nya di parkiran dia memasangkan helm dan melepaskan jaket nya lalu dipasang kan ke tubuh ku. Ini moment yg manis menurut ku, tapi kenapa dia di waktu tertentu selalu saja menjadi Devil yang menyebal kan. Atau kah aku sudah menyukai nya?.

"Salah satu cara terbaik menghindari rasa kecewa adalah jangan terlalu berharap apapun dari siapapun." ~Abell.

Hay guys:*
See you next part.
Ini slow update ya guys
Bonus pict Dania nih :*

Ini slow update ya guys Bonus pict Dania nih :*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Follow my instagram
@lisagalaaa_

DERABELLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang