Kringgg...
Kringgg...
Krriinnnggggggggggg!!
Alarm terus berbunyi. Tak terhitung lagi berapa kali alarm itu mengeluarkan suara yang menyebalkan.
Aku pun langsung terbangun dari tidurku yang begitu nyenyak dan segera mematikan alarm yang telah menganggu waktu tidurku.
Lalu aku tatap alarm itu dan aku pun tersadar waktu sudah menunjukkan pukul 06:15
"Anjir, udah jam segini gua telat mampus, ini lagi kenapa Mama ga bangunin sih," ucap Aku dengan kesal.
Tiba-tiba suara teriakan wanita, ya itu suara mamaku
"Kaylaaa.. Bangunnn!! Mama telat nih lupa masang alarm," teriak Mama dari lantai bawah.
"Iyaa Maa.." ucapku dengan nada yang sedikit keras.
Aku segera turun dari ranjang tempat tidur, tetapi aku seperti menginjak sesuatu dan mengambil sesuatu itu.
"Loh ini apa ya?" ucapku dalam hati. Dan itu adalah sebuah foto.
Kutatap selembar foto itu yang terlalu indah untuk dilupakan. Selembar foto yang menjadi salah satu kenangan antara kamu dan aku, dimana kenangan itu kenangan yang sangat sulit dilupakan.
Kamu mengingatnya bukan tentang foto kita itu? haha. tidak mungkin kamu mengingatnya :')
Kamu hanya singgah sementara waktu dalam kehidupanku, namun sementara waktunya itu kamu berhasil membuat semuanya menjadi sangat indah. Ya, kamu begitu indah. Kamu begitu membuatku susah melupakan akan hadirnya dirimu.
Hmm... Apa kamu tahu?
Masih teringat sangat jelas, saat semesta mempertemukan kita.
Masih teringat sangat jelas, bagaimana dengan mudahnya dirimu menjebakku ke dalam pesonamu.
Masih teringat sangat jelas, saat kamu menyatakan perasaanmu padaku. Kamu membuatku begitu yakin bahwa kamu benar-benar menyayangiku.
Dan kini, mengapa kamu berbeda? Tepatnya kemarin. Kemarin hari dimana aku melihatmu bersamanya, dan memilihnya untuk terus tetap berada disampingmu.
Ya tentu, pada akhirnya kamu lebih memilih mengakhiri hubungan yang sudah terjalin lama antara aku dan kamu, karena kamu ingin dengan "dia" yang sudah merebut hatimu dariku dan kini dihatiku hanyalah tersisa serpihan-serpihan kenangan yang menyakitkan.
*FLASHBACK*
Tidak terasa waktu begitu cepat berlalu, hitungan detik yang berubah menjadi menit, menit yang menjadi jam dan tak terasa hari-hari pun berganti dengan cepat.
Ahhh.. Sudah berapa hari ya dirimu tanpa ada kabar?
Ku ambil sebuah kalender yang terpampang disebelah meja belajarku, ku lihat coretan dengan tinta merah yang menandakan kamu telah berubah semenjak hari itu.
Ku tatap kalender itu, dan sekarang ternyata tanggal 22 April. Tanggal dan bulan yang sama saat kamu menyatakan perasaan dan kamu pun menjadi milikku sepenuhnya.
Apa kamu disana masih mengingat tanggal hari jadi kita? Apa kamu sengaja menghilang dari hadapanku karena kamu sudah mempersiapkan sesuatu untuk hari ini?
Ahhh entahlah... Yang ku tahu, saat aku bersamamu aku merasa bahagia, dan saat aku menatap matamu yang indah itu, terpancar binar cahaya dengan warna yang begitu memukau.
Tatapan itu, tatapan yang membuatku begitu yakin akan perasaan tulusmu terhadapku, tatapan yang telah membuatku terus tetap nyaman berada disisimu.
KAMU SEDANG MEMBACA
A LIAR
Teen FictionAda waktunya kita memang terasa dekat seolah tak berjarak, seolah engkau disini dan aku disebelahmu. Bercanda, bergurau, tertawa seakan semua ini nyata. Tetapi nyatanya semua itu hanya ilusi belaka, hanya sebagian kecil dari bumbu pertemanan. Dan k...