Part 3

90 79 94
                                    

Rintik hujan pun mulai turun,
Rintik-rintik itu terus berdatangan setelah ia selalu mengalah kepada terik matahari yang terus ingin hadir,

Terik matahari menghalangi, dan hujan lebih memilih mengalah.

Hujan dengan sabar menunggu giliran untuk menampakkan dirinya..

Dan,

Pada akhirnya,

Kini hujan turun bersama rintik-rintiknya setiap saat.

Dari rintik, lalu menjadi hujan yang sangat lebat.

Mungkin kesabarannya telah habis...

Hujan lelah..

Hujan selalu dibuat menunggu oleh terik,

Tetapi, terik itu tidak pernah menghargai apa yang sudah diperjuangkan oleh hujan.

Hujan pun mulai marah,

Mengeluarkan amarahnya melalui petir-petir yang terus berbunyi,

Petir itu membuat semua orang takut tak karuan...

Hujan...

Teruslah kau turun,

Keluarkan amarahmu, buang rasa sakit mu, penatmu, dan rasa kecewamu akan terik yang tak pernah mau mengalah.

Bulan ini adalah penghargaan untuk mu hujan, untuk terus berdatangan.

Aku bersyukur, karena kehadiranmu, kini tak ada lagi kekeringan, tidak ada lagi orang yang kekurangan air..

Dan karenamu,

Aku bisa melihat tujuh warna warni yang indah, yaitu pelangi.

Mereka berbeda warna, namun mereka terus bersama saat hujan sudah mulai merasa lega dan merasa penat karena terus menurunkan rintik-rintik yang lebat.

Pelangi, kau membuatku ingat akan indahnya 'dia' yang ku cintai dengan sangat.

Kamu sama seperti dengannya,
Indah...
Namun.. Keindahan itu akan hilang dalam sekejap,
Kamu sama seperti dengannya,
Hilang tanpa memberi kabar,
Juga kadang tidak muncul setiap hujan selesai turun,

Kemana perginya kamu?
Apakah kamu tidak tahu wahai pelangi?
Aku disini rindu akan keindahanmu,
Apakah dia tidak tahu?
Aku disini menunggu kehadirannya untuk mendapatkan kehangatan, dan 'keindahan' dari tatapannya itu kembali.

Pelangi,
Tolong sampaikan rasaku pada sosok laki-laki yang membuatku jatuh terpana akan keindahannya sepertimu..

Katakanlah..
Bahwa..
'Aku mencintainya,'
----------------------------------------------------------------------------------------------------

Pagi hari yang seharusnya pagi yang cerah, kini menjadi pagi dengan awan yang gelap.

Yap! Hujan turun dengan sangat deras.

Hari ini adalah hari pertama di bulan musim hujan, yaitu bulan Oktober.

Dan hari dimana Kayla ingin masuk sekolah yang sebelumnya Kayla malas datang, karena dia takut akan sedih jika melihat orang yang disayangnya 'dingin' dan 'cuek', lalu Kayla juga butuh waktu sendiri kemarin.

'Ahh.. Hujan lagi, mana mobil dipake Papa.. Kayla naik apa dong?' kata kayla dalam hati sambil menggerutu.

*Bunyi klakson mobil*

A LIARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang