Part 5

50 32 28
                                    

'Hampa,'

Itulah yang dirasakan Kayla saat ini. Teman disekolahnya tidak mempercayai hubungannya dengan Alvin yang sudah pernah berjalan lama. Kayla disana dianggap sebagai penganggu hubungan Alvin dengan Ranika.

Di sekolah Kayla, hanya dia dan Alvin lah yang pernah satu sekolah di SMP. Teman Kayla banyak yang bersekolah di SMA Galaksi. Dulu mereka berdua saling janji, akan sekolah dan menghabiskan waktu bersama.

Namun kini, tak ada lagi. Tak ada lagi janji yang ditepati. Tetapi hanya ada janji yang telah dikhianati.

Saat perjalanan pulang, Kayla melamun. tiba-tiba ada yang memanggil, tetapi..

"Hey!" teriak orang itu seperti memanggil.

Kayla tidak menggubrisnya, namun orang itu terus menerus memanggil "Hey.." Kayla pun mendengarnya kesal, dia melirik sinis ke arah orang itu.

"Tayo, hey tayo, dia bis kecil ramah," kata orang itu sambil bernyanyi lagu yang sedang hitz saat ini.

Kayla pun menghiraukannya, orang itu kesal dan mencegah Kayla.

"Eh ada cwek cantik, kayaknya kita seumuran ya? Boleh kali kenalan," kata orang itu dan menjabat tangan Kayla secara paksa, "Nama gue Aderald Revan Cavano, serah lo si panggil gue apa, kalau lo siapa?"

"Siapa kek bukan urusan lo, dan gue juga ogah kenalan sama lo," kata Kayla kesal.

"Dih, padahal gua baek-baek. Nama lo siapa? Kayaknya pernah liat lo sama Alvin ya? Pacarnya lo?"

"Banyak bacod lo kek cwek, nama gue Kayla,"

"Tuhkan bener, udah diapain aja lo sama Alvin? Haha,"

"Diapain kek bukan urusan lo," kata Kayla sembari meninggalkan orang itu namun tangan Kayla dicegah untuk pergi. "Lepasin!"

"Ikut gue,"

"Gua gamau! Lepasin anjir," kata Kayla berusaha melepaskan tangannya yang dicegah.

Tiba-tiba ada sosok laki-laki muncul dan menyelamatkan Kayla dari orang itu.

"Revan, lepasin tangan cwek gua brengsek lo!" kata sosok laki-laki itu yang ternyata adalah Alvin. Kayla pun kaget, tidak menyangka dia akan berkata seperti itu.

*Prok, Prok*

Revan tepuk tangan, dan berkata, "Hahaha, dugaan gue tepat sekali. Pasti ada cowoknya dibelakang, ga mungkin banget ye kan, dia kan udah tau ini kawasan gua masa ninggalin cweknya sendiri haha, cupu lo,"

"Maksud lo apa heh? To the point dah, intinya sampe gua ngeliat lo ganggu ni cwek lagi, abis lo sama gue."

*Brukk* Kayla jatuh pingsan. Dia bingung sama apa yang telah terjadi pada dirinya. Alvin pun reflek menangkap Kayla.

'Astaga Kay, udah tau lo lemah gini, tapi lo masih aja jalan sendirian. Huft, sorry,' gumam Alvin dalam hati.

Kayla yang sedang pingsan diantar oleh Alvin ke rumahnya, dan disana di rumah Kayla, tidak ada seorangpun. 'Pasti lagi kerja,' gumam Alvin dalam hati.

Sebelum Alvin masuk kerumah Kayla, dia menelfon Mama Kayla terlebih dahulu, meminta izin untuk masuk ke dalam rumah dan menidurkan Kayla diatas sofa.

"Assalammualaikum tante," salam Alvin dari telepon.

"Wa'alaikumsalam, ada apa ya Alvin? Tumben telepon tante,"

"Anu tan, Kayla pingsan. Alvin nelfon mau minta izin buat masuk ke dalem rumah tante. Boleh tan?"

"Yaampun tu anak, kenapa lagi dia? Yaudah, masuk aja. Tante segera pulang, tolong jagain Kayla,"

"Siap tante! Wassalammualaikum," kata Alvin sembari menutup telepon dan segera Menggendong Kayla ke dalam rumahnya.

A LIARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang