"Kay, aku harap kamu ataupun aku tidak berpaling ke lain hati, ya."
Perkataan itu masih kuingat hingga kini. Perkataan yang membuat aku dan dia berjanji akan selalu bersama, lalu janji antara kita kandas seketika.
Ketika ia berpaling hati, janji itu hanya dusta belaka.Awan menjadi gelap seraya paham akan perasaanku yang sedang merasa kehilangan,
Angin terus menerus bertiup dengan kencang,
Dengan mudahnya menghembuskan debu, dan membawanya pergi hingga bertebaran entah kemana.
Seperti halnya kamu yang mudah melupakan janji kita,
Seperti halnya kamu yang terus mengumbar hal-hal manis namun tidak pernah ditepati.
Akupun heran dengan diriku, mau sampai kapan aku terus menerus mencoba untuk tegar? Mau sampai kapan aku terus menerus memilih kamu yang berada dihatiku?
Mau sampai kapan rasa rindu ku kepadamu terus menggebu-gebu? Sedangkan kamu orang yang ku tangisi, orang yang selalu ada dibenakku, saat ini sedang berbahagia dengan lain hati.
Kamu lebih memilih pergi daripada bertahan dengan aku yang sudah pasti sangat menyayangimu.
Kamu..
Aku tahu, kamu sudah tak merasa rindu dengan diriku. Kamu sudah tak akan lagi mengirim pesan singkat, dan tidak akan pernah bertegur sapa lagi denganku.
Kamu sudah tak akan lagi memberikan senyuman dan tatapan indahmu itu, bukan tidak memberikan namun kamu begitu hanya padaku, lalu senyumanmu itu kamu berikan untuk wanita baru yang sedang bersamamu saat ini.
Kamu sudah takkan pernah lagi mengatakan bahwa kamu menyayangi dan mencintaiku,
Kamu sudah pergi jauh meninggalkan.Dan aku?
Dengan segala kebodohan, aku melakukan sebaliknya dari apa yang kamu lakukan. Dengan segala kebodohanku, aku masih berharap kamu kembali ke sisiku.
Aku disini masih merindu, aku disini masih menunggu kamu mengirimi pesan singkat, walau hanya sekedar pesan singkat, kamu tahu bukan? Aku sangat bahagia.
Karena singkat saja, sudah membuat hatiku berdegup kencang dan senyum-senyum sendiri saat membacanya.
Aku disini masih menunggu keberadaanmu, dan lebih tepatnya, aku masih mencintai dan menyayangimu.
Mau sampai kapan coba diriku ini hanya jadi penonton cinta asmaranya dengan wanita baru?
'Dasar bodoh.'
----------------------------------------------------------------------------------
Seusai kejadian saat Alvin bertemu Kayla dan munculnya sosok perempuan yang tidak tahu diri yaitu Ranika. Kayla pun pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka yang sembab akan air mata yang terus menerus berjatuhan.
Lalu Kayla kembali ke kelas, dan di kelas terjadi keributan. Saat itu, Kayla menjadi bahan pembicaraan teman-teman sekelasnya.
"Wah wah wah.. Liat deh orang ini kan yang bikin gue berantem sama Alvin, masih berani lo masuk kelas? Gila lo ya, padahal gue belain Alvin tapi gue yang dimarahin, ngomong apa aja lo sama dia hah?!" kata Ranika menghampiri Kayla dan menghinanya.
Kayla pun menghiraukan perkataan yang diucapkan Ranika, dan ia pun segera menuju ke tempat duduknya. Kayla tidak peduli sama sekali dengan sekitarnya yang terus mencibir karena mereka semua menganggap Kayla itu salah.
*BRAKK
Ranika menggebrak meja Kayla, ia kesal karena melihat Kayla menghiraukannya.
"Heh Kayla bego! Gua ngomong sama candi apa ya? Ditanya kok diem, gapunya mulut lo?!" kata Ranika yang terus mencibir kayla.
KAMU SEDANG MEMBACA
A LIAR
Teen FictionAda waktunya kita memang terasa dekat seolah tak berjarak, seolah engkau disini dan aku disebelahmu. Bercanda, bergurau, tertawa seakan semua ini nyata. Tetapi nyatanya semua itu hanya ilusi belaka, hanya sebagian kecil dari bumbu pertemanan. Dan k...