Bagaimana menurutmu?
Atas apa yang kamu telah baca sebelumnya,
Jikalau hal itu terjadi pada dirimu,
Apa yang akan kamu lakukan?
Akankah kamu tetap menunggunya kembali dengan perasaan yang sama?
Atau...
Kamu lebih memilih melupakan sosok lelaki yang telah memberi warna pada kehidupanmu?
Jika kamu memilih pilihan yang pertama,
Apa kamu sanggup dengan apa yang akan terjadi selanjutnya?
Apa kamu akan kuat melihat orang yang kamu cinta tertawa bahagia bukan karenamu?
Apa kamu rela perasaan yang ada dalam dirimu terus merasakan rasa sakit yang teramat dalam?
Dan jika kamu memilih pilihan yang kedua,
Apa kamu yakin bisa melupakan orang yang telah memberi tahu betapa indahnya dunia?
Apa kamu yakin bisa merelakan tatapan indah yang dia punya diberikan ke orang lain selain dirimu?
Apa kamu yakin bisa melewati rintangan tanpa ada kehadiran dan senyuman dari 'dia'?
Hahaha, bingung bukan?
Apalagi aku...
Aku yang mengalami kejadian menyakitkan itu,
Aku yang merasakan betapa menyakitkan saat orang yang dicinta lebih memilih orang lain.
Hmm..
Kalau dilihat-lihat,
Aku selalu melakukan dan memberikan yang terbaik untuk dia, untuk hubungan aku dengannya,
Aku selalu menuruti apa keinginannya,
Aku pun juga sudah berusaha membuatnya nyaman dan bahagia saat kita bersama.
Lalu kenapa sekarang pergi meninggalkan?
Apa yang kurang dariku?
Kalau memang ada sesuatu yang ingin diberi tahu,
Kalau memang ada sesuatu yang mengganjal dalam pikiranmu,
Kalau memang kamu sudah merasa bosan,
Katakanlah...
Tidak seperti ini,
Tidak dengan cara tiba-tiba menghilang dan meninggalkannya begitu saja,
Bukankah dulu pernah berjanji?
Aku dan kamu akan mengatasi rasa 'bosan' itu bersama-sama,
huffftt...
'Sungguh, aku sangat merindukanmu,'
---------------------------------------------------------------------------------------
AUTHOR POV
Sejak tadi, Kayla memutuskan untuk tidak pergi ke sekolah. Dia hanya ingin diberi waktu untuk sendiri, memahami atas apa yang sudah terjadi padanya dan menerima kenyataan bahwa 'Dianya Kay, sudah pergi meninggalkan,' .
"Ah bosen gua anjir," ucap Kayla berbicara pada dirinya sendiri.
Entah mengapa, daritadi perasaan Kayla merasa resah dan bingung ingin berbuat apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
A LIAR
Teen FictionAda waktunya kita memang terasa dekat seolah tak berjarak, seolah engkau disini dan aku disebelahmu. Bercanda, bergurau, tertawa seakan semua ini nyata. Tetapi nyatanya semua itu hanya ilusi belaka, hanya sebagian kecil dari bumbu pertemanan. Dan k...