Gue menuruni tangga dengan rambut setengah basah. Gue menghampiri Renjun di depan lebih tepatnya di taman yang tersedia bangku dan meja hanya untuk sekedar bersantai.
Gue duduk di bangku depan Renjun yang terhalang meja ngebuat Renjun yang fokus dengan handphone langsung mendongak.
"Jauh banget duduknya. Duduk di samping aku sini," ujarnya meminta gue untuk duduk disebelah nya itu.
Gue menggeleng, ngebuat Renjun menatap gue. "Kenapa lagi?"
Gue masih menggeleng menanggapi ucapannya itu.
"Kalo kamu gak bilang aku gak tau salah aku dimana, yang," katanya sambil berdiri lalu pindah duduk disamping gue.
Dia bilang dia gak tau salah nya dimana
Gue tertawa sinis.
"Aku ngantuk, kamu mending pulang," kata gue mengusir Renjun.
Renjun menatap gue, lalu dia menghela nafas. "Yangㅡ jangan gini," katanya setengah merengek ngebuat gue jengah.
Gue melengos, berusaha supaya gak luluh sama Renjun.
"Aku ngantuk. Mending kamu pulang," kata gue lagi. Renjun menghembuskan nafas lagi kali ini cukup terdengar jelas.
Renjun merapatkan duduknya mendekat pada gue dan selanjutnya yang dia lakuin nenggelamin kepala nya di ceruk leher gue.
"Maafㅡ," katanya ngebuat gue mendengus.
"Jangan minta maaf, kalo lo bakal ngulangin itu lagi," ucap gue membuat Renjun mengangkat wajahnya dan menatap gue yang memalingkan wajah kearah lain.
Renjun bungkam, tapi dia meraih pundak gue supaya gue menghadap dia sepenuhnya.
Dia menatap gue intens ngebuat gue berusaha mati-matian supaya gak luluh sama dia.
Renjun menghela nafas saat tahu gue tetap berusaha buat menghindari kontak mata dengan dia.
Dia meletakkan kedua tangannya di kedua pipi gue. Menangkup nya. Membuat gue otomatis harus bertatapan dengan dia.
"Aku mau kamu tau kalo aku bener-bener sayang, kamu. cuma kamu."
kalo lo sayang kenapa lo selalu selingkuh dari gue.
Gue memilih buat diam dan gak ngerespon ucapan Renjun itu ngebuat Renjun mengacak rambutnya frustasi karena respon dari gue masih tetap sama.
Renjun bangkit dari duduknya dia membungkuk masih Menangkup kedua pipi gue, mengelus nya dengan lembut.
"Aku pulang. Sebelum tidur jangan lupa makan. Di meja makan ada nasi goreng kesukaan kamu. Besok pagi aku jemput," katanya mengelus Puncak kepala gue dan tersenyum sebelum keluar dari rumah gue.
☆
☆
☆Vote + komen 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD | Renjun
Short Story[FINISHED] Bad "Apa gue aja itu nggak cukup buat lo?" Highest Ranking #5 in short story