m

44.2K 6.7K 538
                                    

Setelah tadi gue sama Renjun ngomongin tentang ketakutan Renjun kalau Haechan suka sama gue.

Gue sebisa mungkin meyakinkan Renjun kalau gue nggak akan berpaling dari dia. Dan juga gue meyakinkan Renjun supaya percaya sama Haechan juga.

Kenapa? Karena bagaimanapun juga Haechan itu sahabat Renjun dan gue nggak mau persahabatan mereka rusak hanya karena memperebutkan satu cewek yang diluaran sana masih banyak tinggal di pilih.

Walaupun tadi Renjun sempat mencak-mencak karena gue yang selalu iseng dan selalu bilang lebih memilih Mark buat dijadiin selingkuhan gue.

Gue juga nggak pernah terbayang kalau sampai gue pacaran sama Mark. Mark yang pendiem, nggak banyak tingkah dan penurut.

Gue bisa pastiin kalau gue pacaran sama dia hubungan gue sama dia bakal aman tentram, nggak kayak gue pacaran sama Renjun. Yang bawaan nya selalu was-was takut diselingkuhin lagi.

Mengingat itu gue jadi teringat Renjun. Dia nggak lagi selingkuh 'kan?

☆☆☆

Chenle adik nya Renjun baru aja pulamg dari les piano nya dengan suara yang mirip lumba-lumba memekkan telinga.

Dia datang menghampiri gue dengan muka polos dan imutnya itu. Buat gue nggak tahan buat nggak cubit pipi bayi nya itu.

walaupun tinggi Chenle mengalahkan Renjun mereka berdua terpaut dua tahun. tapi muka Chenle ini entah kenapa kelewat imut sampai bikin gue terkadang gemas sendiri.

"Eh, ada kak, Syasya," panggil Chenle. Ya, dia emang manggil gue dengan sebutan Syasya.

Gue hanya mengangguk, berjalan mendekat ke Chenle untuk mencubit pipi nya itu. Dan Chenle cuma tertawa sampai mata nya ilang.

"Ganti baju sana. Abis itu makan," kata Renjun yang langsung dituruti Chenle.

Nggak lama Chenle turun udah nggak pake seragam sekolah lagi.

"Ko, tadi aku ketemu mantan kokoh yang namanya Vivian," kata Chenle ngebuat gue langsung menoleh.

"Dia satu les piano sama aku, dia nanyain koko terus. Dia juga ngundang koko ke pesta ulang tahunnya sabtu besok. Soalnya dia bilang chat dia belum dibalas lagi sama kokoh," jelas Chenle dengan polosnya tanpa tau suasana yang tiba-tiba berubah jadi mencekam.

Gue yang mendengar mendengus. Oh, jadi selama ini chatan sama mantannya.

Renjun yang mendengar tiba-tiba gelagapan dan dia berkali-kali melirik gue.

"Apa?" Tanya gue rada ketus.

"Yang, nggak, serius, beneran," kata nya panik dengan omongan nggak jelasnya itu.

Gue mencibir. "Bales tuh chat nya," jawab gue judes.

Baru aja gue berpikiran Renjun nggak akan selingkuh lagi eh sekarang gue tau kalau dia sering chatan sama mantannya.

Sekalinya buaya mah tetap aja buaya.

◆◆◆◆

Vote dan komen nya diramaikan jangan lupa eheh


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
 BAD | RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang