2 - Satu Minggu Berbeda

2.3K 62 0
                                    

Sudah seminggu aku tinggal disini. Berarti masih ada waktu dua minggu lagi samapi aku masuk sekolah.

Aku berharap dua minggu itu akan terlewat dengan cepat. Aku penasaran seperti apa sekolah baruku.

Om steven memindahkan sekolahku ke sekolah yang sama dengan anaknya. Dengan alasan agar lebih mudah mengawasiku. Karena anaknya  juga sekolah disana.

Sampai hari ini-pun aku belum bertemu dengan anaknya. Hanya mengetahuinya wajahnya dari sebuah foto.

Bi Inah pengurus RT disini sering bercerita. Salah stauna tentang Kris.

Yang aku tangkap, Kris orangnya penyendiri dan juga pendiam. Dia hanya berbicara seperlunya.

Untungnya disini ada Bi Inah dan yang lainnya. Jadi aku tidak perlu merasa bosan. Bi Inah sosonya sangat ke-ibuan. Mengingatkan aku dengan bunda. Aku bersamanya dan yang lain sering membuat kue yang bunda ajarkan untuk menghilangkan bosan.

Ingin sekali aku memberi kue yang aku buat ke Om Steven, sebagai rasa berterima kasihku padanya yang telah memenuhi segala kebutuhanku yang sangat berlebihan.

Tpi sayang sekali. Om Steven setelah mengantarku ke rumahnya, esokannya dia langsung berangkat ke luar negri untuk mengurus bisnis. Nantinya dia akan pulang bersama Kris satu hari sebelum masuk sekolah.

Om Steven sangat baik. Bahkan dia berlebihan. Dia memberi sebuah kredit card yang tidak ada limitnya untuk membeli segala kebutuhan pribadiku ataupun untuk membeli kebutuhan hobiku, membuat kue.

Tapi dengan syarat. Kemanapun aku pergi harus diteman Bi Inah dan diantar sopir yang biasa mengantar Kris.

Hari-hariku dihabiskan dengan memasak, menonton dan, terkadang aku mencoba memencet-mencet tuts piano. Dan yang keluar bukannya dentuman indah layaknya pianis malahan aku menghasilkan suara-suara yang abstrak. 

Don't Leave Me AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang