21++ (Dibawah umur harap sadar diri)
BEBERAPA PART DI PRIVATE
FOLLOW DULU BIAR BISA BACA
Setelah satu-satunya keluarga Mika meninggal yaitu bundanya, Om Steven yang selama ini dikenal sebagai teman dekat bundanya mengajak untuk tinggal dirumah deng...
Hari ini hari pertama Mika memulai ajaran baru di sekolah barunya. Mika sangat bersemangat. Sehingga dia sudah bangun pagi-pagi agar tidak membuat Kris menunggu.
Mika menuju meja makan untuk sarapan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Menu sarapan hari ini smoked salmon.
Selang beberapa menit Kris turun dengan tas ranselnya. Mereka sarapan bersama dengan hening. Mika tidak berani memulai pembicaraan. Begitu pula dengan Kris dia tidak berminat basa basi.
Belum selesai Kris menghabiskan sarapan. Kris bangkit dari kursiny melihat Steven turun dari tangga.
"Gue tunggu dimobil." Kata Kris sambil berjalan menuju pintu.
"Pagi om." Sambut Mika ketika Steven bergabung sarapan.
"Pagi Mika. Ini kartu pelajar kamu sudah om isi tiga juta untuk kamu makan dikantin."
"Haa... Emang kartu pelajar bisa di isi uang om?"
"Ya, Kalau makan dikantin sekolah harus pakai kartu pelajar. Ini ada flazz. Jadi nggak pakai uang tunai."
"Oh gitu, tapi banyak banget om tiga juta. 100 ribu biasa aku cukup kok om untuk sebulan."
"Kamu lihat dulu makanannya. Disana 100 ribu hanya untuk sekali makan mungkin."
"Ha.. Serius om?"
"Non.." Tiba-tiba Bi Inah menghampiri.
"Ya, kenapa bi?"
"Udah ditunggu tuan muda di mobil."
"Ok deh, makasi ya bi."
"Om aku pergi."
***
Di mobil-pun kami tidak bicara sepatah katapun. Kris hanya sibuk dengan layar handphone-nya.
Perjalanan menuju sekolah hanya ditempuh 30 menit. Tidak terlalu jauh. Tapi terasa lama karena hanya berdiam diri.
Setelah sampai Kris langsun turun dari mobil. Aku mengucapkan terima kasih pada sopir yang mengantr. Lalu aku mengikuti Kris.
"Kris..Kris..." Panggilku.
Tapi Kris tidak menghentikan jalannya dan tidak menghiraukan Mika sama sekali.
Ketika fokus Mika sudah tidak lagi di Kris Mika seperti mencari seseorang. Disaat itu juga Mika sadar semua orang dilapangan memperhatikannya.
Mika menghampiri salah satu dari mereka dan menanyakan ruang guru."
***
Mika memasuki kelasnya. Semua orang mentapnya. Beberapa berbisik anak pindahan anak pindahan. Mika mencari-cari meja kosong. Dipilihnya meja dipojokan kiri, nomor satu dari belakang.