Seorang pemuda tengah bersiul-siul menandakan jika suasana hatinya sedang bersuka cita, langkah ringan yang sesekali diselingi gerakan tarian poping dance ia lakukan. Sampai saat ia sampai dipintu utama sebagai orang asia pada umumnya, ia tidak lupa untuk melepaskan sepatu dan menggantinya dengan sandal yang tersedia di lemari sepatu yang terbuat dari kayu yang menempel kedinding bangunan.
"Aku pulang.." sapanya pada penghuni rumah, karena merasa tidak mendapatkan jawaban maka pemuda tersebut meneruskan langkahnya memasuki ruangan lain. Melewati ruang utama atau ruang tamu dengan beragam jenis perabotan sebagai pelengkap sopa dan lainya. Menengok kearah dapur yang satu ruangan dengan ruang makan dan nihil tidak mendapati barang seorangpun.
Langkahnya tetap terayun berjalan melewati lorong untuk mencapai tangga kelantai dua yang berada diruangan keluarga tempat berkumpul menonton tv. Tepat saat ia mencapai pintu yang menghubungkan lorong dengan ruang keluarga, suara tamparan sekaligus suara ringisan terdengar dari ruang keluarga. Reflek pemuda itu mempercepat langkahnya dan menemukan dirinya menerima tatapan dingin seorang pria dewasa yang tengah berdiri memperhatikanya.
Tidak hanya ada pria itu, seorang pemuda seumuranya yang juga tengah berdiri disampingnya berdiri terdiam memegangi sebelah wajahnya.
"Annyeonghaseyo paman.." sapa pemuda itu kaku membungkukan badanya, pria dewasa itu hanya mengangguk dengan wajah dinginya yang masih terpangpang diwajahnya. Seolah mengerti tatapanya perlahan pemuda itu berjalan ragu menaiki tangga, ingin sekali dia menengok kebelakang untuk melihat apa yang terjadi dengan sepupunya.
Tapi rasa takutnya lebih mendominasi, terlebih saat ia tahu siapa pria yang sedang naik darah yang kini berada diruangan keluarga favoritnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lee joo woon , ia sangat tahu bagaimana pendiam dan misteriusnya pria itu. Ia tidak pernah merasa dekat denganya. Selama hidupnya, kai bahkan tidak pernah melihatnya tertawa. Hanya saja ia tahu dan pernah mendengar dari ibunya, yang merupakan adik kandung pria itu. Jika sifat pria itu sangat otoriter, workaholic, disiplin, dan penuh perhitungan dan sangat koleris. Tipikal boss.
Sebenarnya karakternya tidak terlalu berbeda dengan sepupunya, lee taemin. Memang pada dasarnya buah tidak akan jatuh jauh dari pohonya. Hanya saja dibanding koleris. Putranya sendiri malah cenderung melankolis, darah seni dari ibunya Boa imoyang mantan seorang penyanyi diva korea mengalir juga didarahnya. Dan disinilah inti masalahnya.
Singkatnya,boa adalah seorang gadis single yang sedang jaya-jayanya didunia tarik suara saat itu dan bertemu dengan lee joo woon. Pembisnis muda yang sedang sangat sukses disaat itu pula. Mereka bertemu disuatu acara yang mengundang banyak pembisnis dan beberapa penyanyi terkenal sebagai bagian penghibur acara. Disana mereka dikenalkan orang yang mempunyai acara karena sama-sama muda dan sukses.
Seminggu sudah berlalu dari acara itu, dan tiba-tiba saja lee joo woon datang menemuinya diagensinya. Mengajak makan malam lalu melamarnya. Banyak artikel yang menuliskan jika keluarga sempurna telah terlahir, tapi tidak banyak yang tahu fakta sebenarnya.