Chapter 8

32 2 0
                                    

Happy reading❤

Niana membeli sebotol air mineral untuk latihan hari ini. Naskah drama untuk pentas seni sekolahnya sudah selesai direvisi dan telah disetujui oleh Bu Riana. Gadis itu memasukkan botol air tadi ke dalam tasnya. Lalu ia berjalan menuju ruang teater. Gadis itu menghentikan langkahnya ketika seseorang memanggilnya.

"Ni, anterin gue dulu yuk!" Pinta Mike dengan senyuman khasnya. "Anterin ke MC Donalds sebentar. Mau beli makan. Gue lapar nih." Lanjutnya sambil memegangi perut. Niana mengangguk mengiyakan ajakan cowok blasteran itu.

"Kalian mau kemana? Hari ini latihan loh." Ujar Evelyn saat berpapasan dengan Mike dan Niana. Ekspresi gadis itu sangat tidak mengenakan di mata Niana. Mike menunjuk restoran cepat saji yang berada di seberang sekolah dengan jari telunjuknya.

"Sebentar doang kok, Eve. Cuma nemenin dia beli makan." Jelas Niana.

"Okay, tapi jangan lama-lama! Kalo bisa makannya di ruang teater aja." Perintah si ketua ekskul teater.

***

Niana melihat jam yang melingkar ditangan kanannya. Astaga! Lima menit lagi latihan sudah harus dimulai. Sedangkan mereka belum selesai makan. Mereka harus cepat sampai ke ruang teater. Niana menghembuskan napasnya gusar. Seharusnya mereka makan di ruang teater saja seperti yang Evelyn katakan. Ini akibat antrian yang panjang saat mereka memesan tadi.

"Mike, ayo cepetan. Bentar lagi latihan dimulai." Ucap Niana, "Iya gue tau. Santai aja sih. Habisin makanan lo dulu." Ucap Mike santai.

Melihat raut wajah Niana Mike pun berkata, "Nggak usah panik gitu. Tenang aja. Evelyn juga nggak bakal marah kok. Lo tau dia kan?" Niana mengangguk.

***

Mike membuka pintu ruang teater. Semuanya sudah berkumpul. Bu Riana juga sudah ada dan siap untuk melatih mereka. Evelyn menatap Mike dan Niana dengan pandangan kurang suka. Niana jadi tak enak hati kepada Evelyn.

Evelyn memberikan teks naskah drama ke Mike dan Niana. "Thank's Eve." Ucap mereka berdua. "Okay guys. Semuanya sudah kumpul so kita mulai latihan kita hari ini. Oh iya, dengan berat hati Naomi tidak bisa ikut pentas untuk kali ini. Karena kondisinya yang tidak memungkinkan. Kita doakan saja semoga Naomi cepat pulih." Ucap Bu Riana.

"Kalian sudah tau kan gimana alur cerita untuk pentas nanti?" Tanya Bu Riana, semuanya mengangguk.

"That's good. Berarti kita tinggal menyiapkan properti." Lanjutnya, Evelyn membantu Bu Riana mengarahkan semua anggota teater.

"Eve, berarti gue bagiannya cuma di awal doang?" Tanya Tatiana saat latihan tengah berlangsung. "Iya Tat. Di sinikan emang di fokusin sama masalahnya si Niana." Jelas Evelyn, Tatiana mengedikkan bahunya acuh.

"Gue cuma jadi figuran doang?!" Ucap Tatiana kembali, "Bukan figuran Tat. Lo kan ada beberapa dialog dan juga scene lo lumayan banyak kok." Jelas Eve lagi.

"Oh oke, ya udah kita latihan lagi." Ucap Tatiana, Bu Riana tersenyum. "Tatiana, semuanya sudah dapat peran masing-masing. Kamu fokus saja dengan peranmu itu. Saya percaya kalo kamu bisa membuat karaktermu itu jadi lebih nyata."

Semuanya kembali pada posisi masing-masing. Sampai waktu menunjukkan pukul setengah tujuh malam latihan telah usai. Lingkungan sekolah telah sepi. Tinggal mereka yang masih berada di sini.

"Niana, balik bareng yuk. Lo nggak di jemput sama Bang David kan?" Tawar Mike saat Niana sedang berbincang dengan Evelyn. "Boleh, Bang David masih di kampus."

"Eve, lo di jemputkan? Gue sama Niana balik duluan nggak apa-apa kan?" Ucap Mike kepada Evelyn. Evelyn mengira bahwa Mike akan menawarinya untuk pulang bersama juga. Tapi ternyata dugaannya salah.

"Eve, gue balik duluan ya. Lo hati-hati ya udah sepi soalnya bahaya. Semuanya gue sama Mike duluan ya. Bye, see you tomorrow guys." Ucap Niana diiringi kekehan.

***

Kini Niana sedang berada di toko yang menjual pernak pernik yang berhubungan dengan super heroes. Mulai dari kaos, topi, tas, jam dinding maupun jam tangan, poster, miniatur dari yang berukuran kecil hingga yang paling besar. Semuanya tersedia lengkap di toko ini. Selain menjual pernak pernik, toko ini juga memiliki cafe yang terletak di lantai dua. Tempat ini merupakan tempat favorit bagi Mike.

Lelaki itu memang sengaja mengajak Niana untuk menemaninya membeli koleksi keluaran terbaru dari salah satu super heroes ternama. "Lo suka Captain America?" Tanya Niana, Mike mengangguk mengambil dua buah miniatur berukuran sedang lalu membawanya ke kasir.

Setelah membayar, Mike mengajak Niana untuk makan malam di cafe ini. Niana memilih tempat duduk di luar dekat jendela yang langsung mengahadap ke jalan raya. Niana jadi ingin menjenguk Naomi ketika dirinya melihat ke arah rumah sakit. Ya, memang tempat ini bersebrangan dengan rumah sakit tempat Naomi dirawat.

"Abis ini lo mau jenguk Naomi, nggak?" Tanya Mike yang mengerti arah pandang temannya. "Iya, sebentar aja kok Mike." Jawab Niana, Mike tersenyum.

Pelayan pria itu membawakan satu mangkok kecil es krim vanilla untuk Niana dan satu piring waffles keju untuk Mike. Setelah pelayan itu pergi, mereka mulai menikmati hidangan masing-masing. Mike secara diam-diam memperhatikan Niana.

***

Namun, dari kejauhan ada seseorang yang memperhatikan mereka berdua. Seseorang itu meremas ujung jaket yang ia gunakan. Mengingat pengakuan Mike membuat dirinya semakin kesal dan membenci mereka.

Dirinya sudah sangat geram. Membuatnya melangkahkan kaki ke arah rumah sakit yang terletak di seberang tempat ini. Dirinya setengah berlari untuk sampai ke sebuah ruangan.

Keadaan di jalan pun sangat ramai karena ini masih jam pulang kantor. Serta rintik hujan yang mulai membasahi permukaan tanah. Membuat tas dan jaketnya sedikit basah. Tapi itu tak menyurutkan niatnya. Setelah sampai di lobby rumah sakit. Seseorang itu langsung menuju lift menekan tombol bertuliskan '3' dan memasuki ruangan yang ia tuju.

If You Scream You DieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang