Part 3 ❤

84 14 2
                                    

"Hei.. Nama lo Zahra kan?" Aku pun menoleh ,kedua bola mata kami pun saling terkunci.

1 detik..  2 detik.. 3 detik..

Astagfirullah batinku dalam hati. Dengan cepat aku alihkan pandanganku ke arah lain.

"Iya, nama gue Zahra. Emmb.. Kakak siapa ya?"

"Adam Al Habsyi, kelas 12 Ipa 1. Salam kenal " Adam memperkenalkan diri sambil mengulurkan tangannya

"Maaf kak, kita bukan muhrim. Salam kenal juga kak" Jawab Zahra sambil tersenyum & menelungkupkan kedua tangannya di depan dada

"Oh iya. Maaf - maaf gue lupa"

Gila baru kali ini ada perempuan ngga mau jabat tangan sama gue batin Adam

Apa kadar kegantengan gue berkurang ya hari ini batinnya lagi.

"Lo lagi nungguin jemputan ya?"

"Iya kak, gue lagi nunggu taksi online yang tadi gue pesen" Ucap Zahra tanpa melihat sedikitpun ke arah Adam.

"Oh gitu" Ucap Adam karena ia bingung harus berkata apa . Ia seperti kehabisan kata-kata didepan gadis ini seakan-akan ini bukan Adam yang biasanya punya topik pembicaraan meskipun hanya hal sederhana.

Keheningan terjadi diantara Adam & Zahra,untuk sepersekian menit tak ada sepatah kata pun keluar dari kedua insan ini. Kedua nya tengah larut dalam pikiran mereka masing-masing.
Tiba-tiba datang taksi online yang tengah di tunggu oleh Zahra. Keheningan diantara mereka pun akhirnya usai. Lega mungkin yang tengah mereka berdua rasakan.

"Duluan dulu ya kak Adam. Assalamu'alaikum" Ucap Zahra sembari meninggalkan Adam yang masih diam mematung.

"I.. Iya Ra. Wa'alaikumussalam" Sembari terus memandangi punggung Zahra yang berlalu pergi menuju taksi tersebut.

Usai kepergian Zahra, Adam masih diam ia kembali terbayang-bayang wajah Zahra. Lengkungan senyum tiba-tiba tergores di sudut wajah Adam.

Cantik & sholehah batin Adam

***

Suasana malam dingin sedingin es namun tidak bagi gadis berhijab ini. Bagi nya suasana seperti ini lah yang ia sukai, ketika hembusan angin menerpa kerudungnya itu. Di balkon atas ini lah Zahra sering menghabiskan waktunya hanya untuk memandangi langit yang bertaburan bintang. Ia sangat menyukai satu bintang, bintang putih yang berbinar paling terang yaitu bintang Sirius. Bintang yang terletak di rasi Canis Major, masih di sebelah kiri konstelasi Orion.
Bintang sirius adalah salah satu bintang yang Zahra sukai karena bintang ini akan tetap bersinar terang meski dalam cuaca terburuk sekalipun.

Drrrt.. Drrt..

Zahra menoleh ke arah layar ponselnya, dengan malas-malasan diangkatnya panggilan yang tidak lain dan tidak bukan dari sahabatnya Hana. Zahra sangat hafal pasti Hana akan menanyakan pekerjaan sekolah untuk besok disertai dengan ocehan - ocehan receh nya.

"Hei Ra..  Lama amat sih lo ngangkat telvon dari princess Hana yang cantik ini"

"Assalamu'alaikum Hana"

"Eh iya lupa, Wa'alaikumsalam Az-zahra Hafizah Khayyirah Lubna yang cantik tapi masih cantikan gue" Ucap Hana dengan PD nya

"Hmm, ada apa Na?  Pasti lo mau tanya tugas buat besok ya?"

"Eh kok lo tau sih Ra. Hhehe iyh Ra" Ucap Hana sambil cengengesan

"Besok ada tugas tuh dari Pak Thohir Fisika hal 203 yang A sampai C"

"Hah?  Demi apa lo Ra?  Gila.. Gue belum semua tuh. Mana gue tidur lagi pas jam pelajaran pak Thohir"

"Derita lo" ucap Zahra singkat

Hope And DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang