[5] Begin

295 45 7
                                    

Author POV

Jungkook dan Yeri masih berada pada posisi yang sama. Mata mereka bertemu seakan menyalurkan perasaan mereka masing-masing. Mata yang sama saat mereka pertama kali bertemu.

Pintu terbuka menampakkan sosok Kim Soekjin yang membawa 2 bungkus plastik minuman. Ia sengaja membeli ditoko terdekat untuk Jungkook dan Yeri. Soekjin diberitau Suga soal ponsel Yeri yang terbaws Jungkook.

"Ini aku bawa...ngapain lu berdua?"

Sontak Jungkook dan Yeri berdiri membenarkan penampilan mereka sedangkan Yeri menyembunyikan rona merah diwajahnya.

"A-anu, tadi ngga sengaja kookie nabrak Yeri" jawab Jungkook denga terbata bata.

"Ooh gue kira. Nih gue beli tadi buat kalian berdua" Soekjin memberikan kantong plastik tadi kepada Jungkook dan pergi ke pintu untuk keluar.

"Hyung, mau kemana?"

"Mau pergi bentar. Ada urusan sama bang Pd nim. Jangan berbuat yang aneh aneh, kook. Kasian si Yeri masih perawan hahahah" jawab Soekjin yang membuat mata Yeri berkedip berkali kali. Jujur, ia tak tau apa yang dikatakan member tertua ini.

"Dasar hyung laknat" gumam Jungkook

Yeri melihat jam tangannya dan menunjukkan pukul 09.45. Yeri membelalakkan matanya.

Gawat! Bisa telat gue! ~Yeri

"Em, jungkook?" Tanya Yeri pada Jungkook yang sedang membuka bungkus plastik berisi roti dan air minum yang tadi dibawa oleh Jin.

"Ya? Kau mau roti atau minum?"

"Aku harus pergi sekarang"

"Pergi? Kemana? Kau baru saja datang"

"Aku harus bekerja"

Jungkook mendongakkan kepalanya menatap Yeri.

"Ayo kuantar" kata Jungkook dengan membawa kantong plastik tersebut dan menarik paksa tangan Yeri untuk keluar menuju mobil Jungkook.

***

Hening. Atmosfer di dalam mobil pun terasa sangat menipis. Ingin sekali Yeri berangkat ke kantornya sendiri, tapi apalah daya 15 menit lagi kantor akan terbuka dan mulai bekerja. Yeri tak mau dirinya terlambat di hari pertamanya.

"Kau sungguh bekerja di kantor itu?" Jungkook yang akhirnya angkat bicara. Pasalnya, Jungkook tau bahwa kantor itu milik ayahnya dan bagaimana bisa ayahnya mengenal Yeri dan menjadikan Yeri pegawainya tanpa menggunakan seleksi? Aneh.

"Kau sudah bertanya seperti itu 3 kali, Jeon Jungkook. Apa aku perlu menjawabnya lagi?" Ya, Jungkook sudah bertanya pertanyaan yang sama di BigHit tadi. Bahkan ini ketiga kalinya ia bertanya dengan pertanyaan yang sama. Telinga Yeri seakan ingin ia sumpali dengan kertas atau apapun yang dapat menghindarkannya dari pertanyaan ini.

Memangnya kenapa kalau gue bekerja di perusahaan itu? Toh ini hasil kerja keras gue menulis di wattpad ~Yeri

"Tidak, hanya saja apa kau tau pemimpin perusahaan itu?"

"Ya, aku tau. Jeon Joo-Chan"

Deg!
Ia bahkan tak tau kalu itu ayahku? Apa ayahku tidak berbicara mengenai keluarganya? Sialan! ~Jungkook

***
Mobil milik Jungkook berhenti tak jauh dari kantor Yeri bekerja agar tak banyak orang tau kalau Yeri diantar oleh artis papan atas. Sebelum turun, Yeri melihat spion dari dalam mobil, mengerutkan dahinya dan menengok ke Jungkook

"Jungkook-ah, apa kau tau mobil yang dibelakangmu itu?" Jungkook melihat kaca spion dari dalam mobil untuk melihat apa yang dikatakan Yeri . Mobil hitam seperti milik Jungkook tetapi lebih kecil.

"Sedari tadi, dia mengikuti kita bukan?" lanjut Yeri. Jungkook mengalihkan pandangannya ke Yeri.

"Yeri-ah, kau, cepatlah keluar dan berlarilah ke kantormu. Mungkin kita dalam masalah besar" ucap Jungkook dengan serius membuat yeri bergidik takut.

"Masalah besar? Kau mengenali mobil itu?" Yeri menatap Jungkook yang masih melihat mobil itu dari spion. Jungkook memalingkan wajahnya dari spion ke wajah Yeri dan tersenyum.

"Gwenchana. Aku bisa mengatasi ini. Sudahlah kau akan terlambat, 4 menit lagi sudah jam 10" Yeri membelalakkan matanya dan melihat jam tangannya. Dengan tergesa gesa, memasukkan barang barangnya terutama ponselnya. Ia tak mau kejadian kemarin terulang lagi. Yeri segera membuka pintu mobil, dan berhenti membalikkan badannya menatap Jungkook yang juga masih menatapnya.

"Ah, i-itu, terimakasih sudah mengantarku kedua kalinya. Maaf merepotkanmu" ucap Yeri dengan merasa bersalah karena yeri tau ia menyita waktu latihan jungkook hanya untuk mengantarkan dirinya. Jungkook tersenyum dan reflek menggenggam tangan yeri.

"Gwenchana. Aku senang mengantarmu. Kalau bisa, aku akan menjemputmu nanti. Rumahmu dan tempat kerjamu lumayan jauh" ucapan Jungkook sukses membuat Yeri mendongakkan kepalanya menatap Jungkook.

"A-ah, omo! 3 menit lagi! na ganda, jungkook-ah, gomawo" ucap Yeri dengan berlari ke kantornya. Yeri sengaja tak menjawab pertanyaan Jungkook, ia tak yakin Jungkook bisa menepati janjinya. Artis mana yang 1 minggu lagi akan comeback malah menjeput seseorang yang bukan keluarganya bukan juga temannya melainkan fans nya. Itu hanya membuang buang waktu saja.

***

Jungkook POV

Sepanjang perjalanan, aku melihat mobil hitam yang persis milikku mengikutiku dari belakang. Familiar dengan mobil itu, tapi dimana aku melihatnya? Setelah aku turun kan Yeri di dekat kantornya, aku melaju kencang menuju bighit. Aku bukan khawatir pada diirku tapi aku khawatir dengan Yeri, bahkan mobil itu pengemudinya wanita.

Sepanjang perjalanan menuju bighit, aku mengingat ingat dimana aku melihat mobil itu. Ting! Seperti ada lampu diatas kepalaku. Aku ingat, mobil ini yang terparkir di depan pemakaman sewaktu aku dan Yeri bertemu. Nomor plat mobilnya pun sama dengan yang aku lihat. Mencurigakan, siapa dia sebenarna? Mau apa dia?

Sesampainya di depan kantor bighit, aku melihat di kaca spion. Mobil itu ikut berhenti di belakangku. Dengan penasaran, aku turun dan berjalan menuju mobil tersebut. Mengetuk jendelanya, tak lama jendela itupun terbuka menampakkan seorang wanita yang sungguh aku benci didunia ini. Wanita jalang yang masih berani mengkekoriku kemana mana. Wanita yang dulunya pernah menumbuhkan rasa cinta yang mendebarkan di hati, dan wanita ini juga pernah mematahkan rasa cinta ini dengan rindu.

"Kau merindukanku, Jeon Jungkook?" sapa wanita ini dengan senyumnya yang dulu sangat ingin aku lihat.

Ya, aku merindukannya. Tapi itu dulu, sebelum ia memutuskan mematahkan rasa cinta ini dengan rasa rindu. Bahkan kata dilan, rindu itu berat, kamu nggak akan kuat, biar aku saja. Nyatanya apa, aku tak kuat menahan rasa rindu ini. Bahkan sampai aku ingin mati jika lama- lama menahan rasa rindu ini. Dan benar kata dilan, tujuan pacaran dalah untuk putus. Bisa karena menikah, bisa karena berpisah.

Wanita ini adalalah Rachel Yoo. Cinta pertamaku. Dia kembali. 















anyeong yorobunnn :" bentar lagi ane mau ujian, hiatus dulu yaa :"(

jangan ada yang kangen ama author wkwkwk

doa in yaa semoga ujiannya lancar, aamiin 

gomawo yang udah baca ff aku inii jangan lupa vote ya!



Jungkook ImagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang