[10] Troublemaker

277 31 1
                                    

Author POV

"Hai semuanya" sapa wanita ini dengan senyum yang mungkin bagi Yeri adalah ancaman. Bahkan sekarang Yeri sedang duduk berdekatan dengan Jungkook.

"O-oh hai, Rachel. Ada apa?" Tanya Jin terbata-bata.

"Maaf mendadak, gue pengen ngucapin selamat ke kalian setelah mendapat penghargaan itu. Selamat ya"

"Ah, terimakasih banyak. Hanya itu saja? Gue yakin lo kesini bukan cuma ngucapin selamat ke kita aja kan?" Tanya Taehyung.

"Nona, duduklah" staff menyuruh Rachel duduk di kursi berdekatan dengan Jungkook. Kini, Jungkook berada diantara Yeri dan Rachel. Sungguh, seperti cinta segitiga.

"Gue bawain kalian makanan. Tadi, gue sempet mampir ke salah satu restoran deket sini. Lumayan banyak sih, gue tau kalian capek, laper kan?"

"Lo ngga perlu repot- repot bawain sebanyak ini, Rachel" ucap Jungkook yang membuat Yeri menoleh. Yeri bahkan tidak tau bahwa mereka berdua saling mengenal.

"Ah, gapapa kok. Itung-itung permintaan maaf gue ke lo, kook"

"Permintaaf maaf? Buat apa?" Ucapan mereka berdua membuat para member serta Yeri memasang telinga pendengaran yang tajam. Mereka penasaran dengan apa yang mereka bicarakan.

"Gue tau gue salah waktu ninggalin lo ke Amrik. Gue bener-bener nyesel waaktu itu. Gue sempet nolak ajakan nyokap gue tapi apalah daya gue, kook. Gue bener-bener minta maaf"

Mereka yang sedang asyik memakan makanannya mengadahkan kepalanya ke arah suara. Bahkan, Jhope yang masih memasukkan sumpit berisi jajagmyunnya sama dengan eskpresi RM, Taehyung yang masih mengunyah, Jimin tersedak ketika minum air. Jin? Ekspresinya seakan dia sudah tau kejadian yang menimpanya dulu.

"Kook, gue mau kita perbaiki hubungan kita lagi. Gue mau kita lebih serius ke jenjang yang lebih" ucap Rachel dengan suara yang dibuat-buat seakan dia ingin menangis.

Jungkook masih terdiam bergelut dengan pemikirannya. Yeri yang sedari tadi menundukkan kepalanya menahan air mata yang mungkim satu kedipan lagi sudah tumpah membasahi pipi nya yang terpoles sedikit make up.

"A-ah anu gue belom bisa jawan sekarang. Mian" ucap Jungkook dengan terbata-bata karena memang ini terlalu mendadak baginya. Jungkook lalu menoleh ke arah Yeri yang sudah berdiri menbawa tasya.

"Aku akan pulang. Sudah malam. Terimakasih" singkat, padat, jelas, dan menusuk hati Jungkook.

"A-apa kau tak mau makan dulu? Setauku kau belom makan sedari tadi"

"Tidak terimakasih. Aku akan makan dirumah. Eonni ku sudah menunggu ku. Na ganda" Yeri yang sudah didepan pintu ingin keluar, tangannya di cegah oleh Jungkook.

"Kau perlu aku antar? Ini sudah malam, bahaya kalau naik bis"

Yeri segera menepis tangannya Jungkook, ia tak mau membalikkan badannya karena air matanya sudah jatuh mengenai pipinya.

"Tidak usah. Nan gwenchana. Sekali lagi terimakasih"

Yeri membuka pintu dan menutupnya dengan suara yang cukup membuat jantungan. Yeri marah, Jungkook tau. Rachel tersenyum puas, misinya kali ini berjalan dengan lancar.

Jungkook membalikkan badannya memcengkram tanga Rachel membawanya keluar dari ruangan.

"Apa kalian tidak kasihan pada Yeri?" -Jin

"Ya, Jungkook sungguh keterlauan. Bisanya memainkan perasaan wanita saja" -Jimin

***
"Aww, ya Jungkook-ah. Lepaskan, sakit" Rachel meronta-ronta agar tangannya dilepas oleh Jungkook. Tak lama, mereka berada di luar ruangan yang agak sepi. Dilepasnha tangan Rachel yang sudah memerah akibat cengkraman Jungkook.

Jungkook ImagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang