Tawuran

158 15 2
                                    

"Wih ketua Xero udah gede ya?" sapa Vero,ketua Sheeker yang baru. Kenzo tertawa meremehkan.

"Lo gatakut bakal ada korban selanjutnya setelah Calvin?" tantang Kenzo. Vero memutar bola malas. "Angkatan gue ga secupu yang lo kira!" desis Vero pedas.

"Kita mulai"

Sheeker dan Xero saling menghantam satu sama lain. Tubuh kekar mereka beradu di jalanan yang luas. Sesekali klakson mobil berbunyi,tapi hal itu tak kunjung membuat pertarungan ini selesai. Ada mobil yang berbalik karna terkena batu nya. Sudah banyak mobil yang menjadi korban tawuran Sheeker dan Xero. Salah satunya,menjadi penyok di karnakan senjata yang digunakan para anggota,bahkan ada yang mobil yang terkena ceceran darah yang keluar dari tubuh anggota.

Murid SMA Prexco dan SMA Qrisza mengurungkan niatnya untuk keluar dari sekolah karna takut terkena imbasnya.

Berli dan Zeta berjalan menuju gerbang sekolah. Sangat banyak murid yang menghalangi jalan mereka berdua untuk keluar dari gerbang sekolah.

"Woi itu Kenzo sama keempat kawan nya kan?" tanya seorang gadis yang berada di depan Berli. Dahi Berli berkerut 100 lapis mendengar pertanyaan gadis di depannya ini.

"Iya,Kenzo kan ketua Xero!" jawab gadis yang lainnya. Berli meneguk saliva nya kasar. Xero? itu nama geng yang ngebunuh kakak gue ga sih?. Berli bertanya-tanya dalam hati. Sangat banyak hal yang ia ingin tanyakan kepada Kenzo saat di rumah nanti.

"Woi! jadi keluar ga?" tanya Zeta kesal karna melihat Berli melamun.

"Eh iya ayok" jawab Berli cepat. Mereka menerobos gerombolan murid-murid yang menghalangi jalan mereka.

Banyak yang langsung menyingkir dari jalan mereka,dan bahkan ada yang memaki karna sikap mereka yang menyebalkan.

Kini,Zeta dan Berli sudah berada di belakang gerbang. Gerbang tinggi dan kokoh ini tertutup rapat sehingga sangat tidak memungkinkan untuk Berli dan Zeta menuju rumah.

"Pak kok ga di buka?" tanya Zeta kesal. Kini adalah jam nya untuk tidur siang,namun batal karna gerbang masih tertutup rapat.

"Ada tawuran soalnya" jawab satpam singkat lalu melanjutkan aktivitasnya,alias menonton tawuran yang terjadi di depan sekolah.

Berli menatap semua manusia bejat yang melakukan tawuran di depan nya ini. Tatapan tajam Berli mendapatkan 5 bayangan lelaki yang ia kenali. Tubuh mereka berlumuran darah akibat pukulan yang di berikan oleh musuh. Itu adalah Kenzo dan kawan-kawan.

Ngeri. Itu lah yang Berli rasakan saat ini. Bagaimana bisa,tawuran telah terjadi. Di depan matanya,secara langsung. Darah bercucuran dari tubuh manusia yang masih bergerak. Melihat seseorang di pukul menggunakan kayu bahkan besi. Bahkan,ia sempat melihat ada salah satu anggota yang di lempar keatas cup mobil yang terpakir di dekat sana. Sadis.

"Gue mau kesana" ucap Berli yang sontak membuat Zeta mencekal tangan Berli. "Apa?" tanya Berli. Zeta menggelengkan kepalanya,tidak memberikan Berli untuk pergi.

"Ga. Gue harus pergi. Pak! tolong bukain. Saya mau keluar!" jawab Berli yang berbicara kepada dua orang sekaligus.

"Ta-"

"GAADA PENOLAKAN!" bantah Berli kasar. Satpam itu mengangguk dan membukakan gerbang hanya untuk Berli seorang. Setelah itu satpam kembali menutup gerbang yang menjadi tembok pelindung beribu-ribu nyawa.

Posisi Berli saat ini sangat dekat dengan lelaki-lekaki bejat yang melakukan tawuran. Kaki Berli menginjak darah merah yang menjadi kotor akibat sudah bercampur dengan tanah. Berli mengedarkan pandangan nya kesekitar. Jumlahnya sangat banyak.

KENZOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang