DUA

1.9K 305 18
                                    

.
.
.
.
.

"What's up adiknya Abang yang super pendek!"

"Bang Lee Know ngapain sih disini?"

"Minho, bukan Lee Know!"

Changbin bener-bener nggak habis pikir sama kakaknya yang paling ganteng ini. Muka boleh ganteng, tapi tingkahnya nggak ada ganteng-gantengnya. Kalau boleh tukeran kakak, Changbin lebih milih punya kakak kayak kakaknya Felix ABang Chan.

"Lah Minho hyung kok kesini nggak bilang-bilang?" Protes Hyunjin yang baru keluar dari kamarnya.

"Adiknya Abang yang tinggi nan ganteng. Abang kesini kangen sama kalian."

"Bohong banget itu. Pasti ada maksud tersembunyi." Cibir Changbin, doi paling anti sama Hyung nya ini. Mungkin sebenernya lebih ke iri.

"Changbin cintanya Bang Minho, jangan negatif thinking gitu. Biasanya orang yang suka berprasangka buruk itu nggak tinggi-tinggi lho." Sebenarnya Changbin sedari tadi sudah menggenggam remote yang kapan saja siap melayang menuju dahi Minho.

"Njin tau. Pasti Minho hyung mau minta tolong biar bisa ketemu sama si Jisung kan?" Tebak Hyunjin yang dibalas dengan senyuman cerah Minho.

"Nah kamu emang adik yang pengertian Jin, nggak kayak yang satu itu tuh."

Kalau tatapan bisa membunuh, mungkin Minho sudah mati berulang kali karena tatapan Changbin.

"Aku bisa buat Hyung bisa ketemu sama si Ratu Singa. Tapi ada syaratnya."

"Ya ampun Jin, masak sama Abang sendiri perhitungan sih." Protes Minho kepada sang adik tiri. Iya, Hyunjin itu adik tiri Minho dan Changbin itu adik kandung nya.

"Syarat nya gampang Hyung. Cuma kasih Hyunjin fotonya Changbin yang nyosor Felix di taman waktu it- ADUH!"

Tiba-tiba sebuah remote tv melayang dan mendarat di dahi mulus Hyunjin. Siapa lagi pelakunya kalau bukan Raden Cebol Changbin.

"Tai kalian!" Changbin pergi meninggalkan dua seme kurang ajar yang nggak pernah berhenti ngebuli dia.

"Eh, uke cantik nggak boleh ngomong jorok begitu." Goda Minho sambil ketawa-tawa bareng Hyunjin.

"Aku Seme Bangsat!" Teriak Changbin emosi.

.

Minho dan Hyunjin masih asyik nonton drama di tv sambil ketawa ketiwi nggak jelas. Sedangkan Changbin yang masih marah sekarang tambah marah gegara nggak ada yang merhatiin. Jadinya si Changbin ambil jaket dan mutusin buat pergi aja daripada tambah emosi.

"Eh Bin, mau kemana?" Tanya Hyunjin begitu menyadari sang sahabat sekaligus saudara tirinya berjalan menuju pintu keluar.

"Ngapelin Felix." Jawab Changbin datar.

"Tai, katanya nggak suka. Tapi ini mau ngapelin." Cibir Hyunjin.

Tanpa mengindahkan cibiran Hyunjin, Changbin langsung ngeloyor aja ngambil sepatunya. Tapi langkahnya terhenti oleh panggilan Minho.

"Dik, tunggu bentar. Ini buat jaga-jaga." Minho mengambil sesuatu dari kantong jaketnya dan menyelipkannya di tangan Changbin.

Awalnya si Changbin mikir kalau kakaknya perhatian banget ngasih uang ke dia. Tapi begitu liat apa yang Minho selipin, seketika Changbin pingin dorong Minho dari balkon apartemen mereka.

"Apa-apaan sih Hyung! Apa coba ini?!" Protes Changbin.

"Nggak usah pura-pura polos deh Bin. Buat jaga-jaga aja, takutnya kebablasan. Kan bahaya kalau Felix hamil padahal kalian masih sekolah."

FRIENDZONE ( ChangLix HyunJeong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang