EMPAT

1.7K 260 58
                                    

.
.
.
.

Hari ini adalah hari Minggu, hari dimana semua siswa libur dan menggunakan waktunya untuk bersantai atau bersenang-senang. Tapi tidak untuk Changbin dan teman-teman sekelasnya. Mereka malah sibuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh Wang Saem.

Saat ini Changbin sedang duduk di sofa ruang utama apartemennya, ia sedang menunggu Jisung untuk mengerjakan tugas bersama. Tak lama kemudian bel berbunyi, Changbin dengan semangatnya membukakan pintu karena ia yakin itu pasti Jisung. Sayangnya tebakan Changbin salah, itu bukan Jisung melainkan si murid baru dikelasnya.

"Maaf Hyung, Hyunjin hyung ada?" Tanya si tamu sambil tersenyum memamerkan behelnya.

"Jeonginie masuklah! Tunggu sebentar ya." Suara Hyunjin membuat Changbin tak perlu menjawab namja dihadapannya ini. Changbin akui Jeongin itu imut dan menggemaskan.

"Masuklah dulu, kau mau minum apa?" Tanya Changbin sembari mempersilahkan Jeongin duduk di sofa yang tadi ia duduki.

"Terserah Hyung saja." Jawab Jeongin masih lengkap dengan senyuman manisnya.

Kalau seperti ini bagaimana Changbin bisa marah? Melihat Jeongin benar-benar membuat hatinya damai dan membuat Changbin ingin memiliki seorang adik yang seperti Jeongin.

"Mau susu?" Tanya Changbin sembari tersenyum tanpa ia sadari.

"Boleh Hyung. Terima kasih."

Changbin pun pergi ke dapur dan menyiapkan segelas susu untuk Jeongin. Tak berselang lama, Hyunjin pun siap dan menghampiri Jeongin yang sudah duduk dengan nyaman di sofa.

"Hyung, kok rapi banget? Bukannya kita mau ngerjain tugas di apartemen Hyung ya?" Tanya Jeongin heran. Setahunya kemarin mereka sepakat untuk mengerjakan tugas di rumah Hyunjin setelah sebelumnya mereka kerjakan di rumah Jeongin.

"Iya sih, tapi Hyung memang rapi kok orangnya."

"Rapi dari mananya? Kalau bukan karena aku, apartemen ini sudah seperti kapal pecah." Changbin datang dengan segelas susu ditangannya sembari mulutnya terus mencibir Hyunjin.

"Terima kasih Changbin Hyung." Jeongin menerima segelas susu yang disodorkan Changbin.

Ting tong..

Suara bel apartemen mereka berbunyi lagi. Changbin yakin kalau kali ini pasti Jisung yang datang. Anak itu sudah ngaret satu jam dari waktu perjanjian mereka.

Changbin pun membukakan pintu sembari menyiapkan kata-kata sumpah serapah pada Jisung.

Sayang sekali, Changbin salah lagi. Lagi-lagi tamunya bukan Jisung tapi Felix. Anak ini benar-benar seperti Jelangkung ,datang tak dijemput pulang tak diantar. Changbin hanya menghela nafas berat, ia sudah terbiasa dengan hal ini.

"Ngapain kesini?"

"Kata Jisung kalian mau ngerjain tugas. Ya udah aku susulin daripada kalian berduaan terus selingkuh di belakangku."

"Lupa ada Hyunjin?"

"Siapa tau Hyunjin lagi keluar."

Changbin tau kalau ia tak akan pernah menang jika adu bacot dengan Felix. Atau sebenarnya Changbin bukan kalah, tapi mengalah. Daripada memperkeruh suasana.

"Eh siapa tuh?" Tanya Felix sembari menunjuk kearah Jeongin.

"Gebetannya Hyunjin." Jawab Changbin datar kentara sekali jika ia tak ikhlas mengatakannya.

Tanpa disuruh, Felix duduk di sofa bersama dengan Hyunjin dan Jeongin. Hyunjin yang merasa ada setan yang muncul pun hanya melirik sinis Felix. 

"Calon pacarnya Hyunjin ya?" Tanya Felix ke Jeongin. Jeongin hanya menatap bingung ke arah Felix.

FRIENDZONE ( ChangLix HyunJeong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang