2. Memori Kembang Api

182 18 2
                                    

Farrel mendapatkan libur satu minggu penuh sepulangnya ia dari tugas terakhirnya. Lissa, yang sudah seperti gadis jomblo paling mengenaskan di dunia ingin membalas dendam kesendiriannya selama ini pada Farrel. Dan gadis itu benar-benar tidak pernah melepaskan Farrel sebentar saja.

Sepanjang hari Lissa akan terus menempel padanya dan memaksanya jalan-jalan kesana-kemari. Bukan jalan-jalan yang mahal, hanya menghabiskan waktu berdua dan membeli jajanan di pinggir jalan yang mereka temui. Sejak masih berada di panti asuhan dulu, Farrel dan Lissa memang senang sekali jika ada pasar malam diadakan di dekat panti asuhan mereka. Karena dengan itu mereka bisa membeli jajanan atau gorengan sekedar untuk memuaskan mata yang lapar.

Jangan mengira jika mereka adalah sepasang anak yang boros dan tidak peduli dengan saudara-saudaranya yang lain di panti. Farrel sudah bekerja sejak ia masuk SMP. Di usianya yang masih muda, saat itu tidak banyak tempat kerja yang mau menerimanya. Namun Farrel cukup beruntung, karena ia bisa mendapatkan pekerjaan part-time di salah satu kafe di kota mereka dulu. Saat itu tubuhnya yang tidak menampakkan usianya yang sebenarnya, ternyata mampu membuat pemilik kafe tertarik untuk mempekerjakan Farrel. Pemilik kafe juga mengatakan jika ia terkesan dengan semangat Farrel untuk bekerja di usianya yang masih muda.

Saat keadaan sudah mendesakmu untuk bertahan hidup, maka sudah tak ada lagi istilah 'Anak Dibawah Umur Dilarang Bekerja!' Kalimat itu hanya berlaku untuk anak-anak yang masih memiliki orangtua dan menanggung hidup mereka. Jika sudah seperti Farrel, Lissa, dan anak-anak panti lainnya, mereka baru akan bisa makan jika sudah bekerja. Bukan berarti Bu Ella tidak membiayai mereka, justru beliau telah menjadi orang tua tunggal yang paling baik sedunia di mata anak-anak panti.

Bu Ella hanya seorang janda paruh baya yang memiliki usaha toko kue. Dulu beliau memiliki seorang suami yang sangat dicintainya, dan berharap dapat hidup bersama penuh cinta selamanya. Saat itu suaminya bekerja di sebuah perusahaan makanan dengan posisi yang cukup tinggi untuk mencukupi kebutuhan harian mereka. Bu Ella semasa mudanya juga mulai merintis membuka usaha kue dengan salah seorang teman kuliahnya dulu.

Namun hanyalah angan, suaminya harus meninggalkannya sendiri di dunia ini karena sebuah kecelakaan yang merenggut nyawanya. Padahal usia pernikahan mereka baru empat bulan saat kecelakaan itu terjadi. Bu Ella kehilangan semangat hidupnya dan merasa depresi untuk sementara waktu. Terlebih saat beliau baru menyadari jika dirinya telah hamil berusia satu bulan. Sejak saat itu hari-harinya hanya diisi dengan menangis dan merenung. Tak seorangpun bisa menghibur beliau kala itu. Bahkan kedua orang tua bu Ella tidak pernah berhasil membuat bu Ella untuk menikah lagi. Karena beliau sangat mencintai mendiang suaminya. Hingga detik ini.

Puncaknya adalah saat ternyata musibah masih belum berhenti untuk menguji kekuatan hatinya. Ditengah dukanya karena ditinggal suami, bu Ella harus menerima kenyataan pahit saat mengetahui jika temannya telah membawa pergi uang investasinya untuk membuka toko kue entah kemana. Saat itu bu Ella seolah benar-benar tak lagi peduli pada dunia dan melupakan semuanya. Bahkan ia juga melupakan janin yang saat itu sedang bertumbuh di rahimnya. Hingga suatu hari, kondisnya yang semakin buruk, membuat bu Ella keguguran dan kehilangan bayinya selamanya.

Kisah selanjutnya, tentang bagaimana bu Ella pada akhirnya bisa bangkit kembali bukan hal yang singkat untuk diceritakan. Pada akhirnya, karena kerinduannya akan sosok anak kecil, bu Ella membuka sebuah panti asuhan yang hingga saat ini sudah menampung sekitar 12 orang anak. Semuanya dirawat dengan baik. Semuanya sekolah. Uang hasil dari toko kue bu Ella sudah digunakan untuk menyekolahkan mereka semua Maka dari itulah mereka terkadang harus berjuang lagi untuk menambah biaya hidup dan makan di panti.

Lissa mengetahui itu semua langsung dari bibir Ny. Salim. Ibu dari bu Ella, yang kini sudah berusia lanjut. Karenanya, Lissa sangat menyayangi bu Ella seperti ibunya sendiri.

FAREWELLWhere stories live. Discover now