3. Martabak Telor

920 53 6
                                    

Selamat membaca cerita ini.

3| Martabak Telor

Jangan keseringan bercanda, nanti jatuh cinta.

⭐⭐

Waktu menunujukkan pukul 5 sore. Elvira sedang menonton televisi di ruang tamu. Di sebelahnya, ada Eza yang baru saja pulang dari rumah temannya.

Eza memperhatikan Kakaknya yang tampak selalu cantik itu. Ia mengerutkan keningnya kala melihat ada perban yang menempel di lutut Kakaknya.
"Lutut lo kenapa?" tanya Eza.

Elvira yang merasa ditanya oleh Adiknya itu menjawab,
"Jatoh depan rumah."

"Ceroboh si," cibir Eza.

Kakaknya itu memang ceroboh. Pernah suatu waktu saat ada tamu yang datang ke rumahnya. Saat itu Bi Inah sedang cuti. Sehingga Elvira lah yang menyediakan minum untuk tamu itu. Tapi saat ia hendak menaruh minuman di atas meja, kakinya tersandung karpet sehingga minuman itu berakhir tragis di lantai dekat meja. Tentu saja itu adalah kejadian yang sangat memalukan. Terlebih tamu yang datang adalah teman bisnis Mamanya.

Hening. Masing-masing dari mereka sedang fokus pada kegiatannya. Elvira yang kini sedang menonton film kartun kesukaannya,frozen. Dan Eza yang sedang fokus dengan ponsel yang dipegangnya, apalagi yang dia lakukan kalau bukan main game.

Selang beberapa menit, datang seorang pria dengan tangan yang memegang bungkusan berisi Martabak Telor.
"Hei liat sini gue bawa apa," ujarnya pada Elvira dan Eza.

Tanpa diminta, Alvito langsung saja duduk di antara Eza dan Elvira.
"Wih enak tuh," kata Eza yang tergiur dengan apa yang dibawa oleh Alvito.

"Jelas enak dong. Apalagi yang belinya orang ganteng kaya gue," bangga Alvito.

Elvira yang melihat Alvito sedang memegang Martabak Telor, langsung saja merebutnya. Tanpa berkata apa-apa, Elvira beranjak ke dapur.

"Kampret!" umpat Alvito.

Eza yang melihat itu hanya terkekeh kecil.

Elvira pun kembali ke ruang tamu dengan tangan yang memegang piring dan mangkuk kecil berisikan Martabak Telor dan kuahnya. Lalu menaruh apa yang dia bawa itu ke atas meja. Langsung saja Eza dan Alvito menyerbunya.

Martabak Telor adalah makanan kesukaan mereka bertiga. Entah bagaimana bisa mereka sama-sama menyukai makanan itu. Jika disuruh memilih antara Martabak Telor atau Martabak Manis, maka mereka bertiga akan serempak untuk berkata tidak bisa memilihnya. Karena kata mereka, Martabak Telor dan Martabak Manis adalah dua hal yang tidak bisa dijadikan pilihan. Keduanya memiliki cita rasa khasnya masing masing.

"Kok ga beli Martabak Manis Al?" tanya Elvira pada Al yang kini sedang asik mengunyah Martabak.

"Duitnya kurang, hehe."

Tidak ada percakapan setelah itu. Mereka sama sama menikmati mantapnya rasa Martabak Telor itu.
Sampai akhirnya Martabak pun habis tanpa sisa. Bahkan kuahnya pun habis diuyup oleh Eza. Dasar rakus wkwk

"Akhirnya besok masuk sekolah ya. Gue seneng banget ya ampun," ujar Elvira yang kini bersandar di sandaran sofa.

Alvito yang kini tengah mengusap-usap perutnya menoleh ke arah Elvira sambil mengernyitkan dahinya.
"Emang besok udah masuk sekola? Besok tanggal 2?"

Elvira yang mendengar pertanyaan bodoh dari Alvito hanya mendengus kesal. Bisa bisanya orang itu lupa tanggal. Dasar.

Sedangkan Eza, kini tengah kembali sibuk bermain game di ponselnya.

"Kalo gitu lo berangkat bareng gue besok." kata Alvito.

Elvira yang mendengar perintah Alvito menjawab sekenanya, "Heem."

"Tante Nia kemana?" tanya Alvito. Ya, Alvito itu banyak omong. Dia juga tidak betah dengan keheningan jika sedang berada di dekat orang lain.

"Mama lagi di kamarnya," jawab Elvira yang kini sedang fokus dengan ponselnya. Ia sedang membuka grup chat dengan tiga sahabatnya.

Kiranaaul_  BESOK MASUK!!!!

Taniaoktvn Iya ih. Gue seneng banget.   Akhirnya ga ngegabut lagi di rumah.

Elviraptr haha jomlo si lo tan

Daraadilla wah si vira ngatain tu tan.

Taniaoktvn kampret emg si vira. Padahal dia juga jomlo_-

Elviraptr hehe, damai~

"Gue dikacangin gini sih?" ucap Alvito pada dirinya sendiri.

"Pulang sono," suruh Elvira.

Alvito yang merasa diusir pun bangkit.
"Oke gue balik. Bye!!" kata Alvito seraya keluar dari rumahnya.

Elvira hanya terkekeh melihat kepergian Alvito dari rumahnya.

"Tiati jatuh cinta," celetuk Eza yang masih fokus pada ponselnya.

Seketika Elvira langsung menghentikan kekehannya.

⭐⭐

hi guys!! jangan lupa vote comment💕

oiya btw niya, pas nulis part ini aku emang lagi pengen martabak telor, tp gaada yang mau ngebeliin ): sedih hehe.

March 23,2018

AL&ELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang