7. Kenalan Baru

577 32 4
                                    

Assalamu'alaikum temen-temen.
Aku kembali nic wkwk.

Di part ini ada tokoh baru loh.

Hayo tebak, tokoh barunya cewek atau cowo?

⭐⭐⭐

Selamat membaca kisah ini.

7| Kenalan Baru

Pertemuan kita mungkin adalah salah satu takdir tuhan yang akan menciptakan kisah menarik setelah pertemuan kita selanjutnya.

⭐⭐⭐

"Eza mana El?" tanya Al kepada Elvira yang baru saja keluar dari dapur.

"Di kamarnya," jawab Elvira sambil berjalan menuju kamarnya yang berada di samping kamar Eza di lantai dua.

Alvito mengikuti langkah Elvira. Setelah berada di depan kamar Eza, Alvito mengetuk pintu kamar Eza yang kemudian diperintahkan masuk begitu saja oleh sang pemilik kamar.

Eza sedang main playstation ternyata. Eza duduk bersila di atas karpet berbulu.

"Join ga Al?"
Meskipun 2 tahun lebih muda, Eza tidak memanggil Alvito dengan embel-embel Kak atau Bang. Mungkin efek berteman dekat sejak kecil.

Alvito pun ikut larut bermain playstation.

Setengah jam kemudian, Elvira masuk ke kamar Adiknya itu.
"Al anter ke toko buku dong," ujar Elvira yang kini duduk di atas kasur milik Eza.

"Kok nggak minta anter gue?" tanya Eza tanpa mengalihkan perhatiannya dari layar yang ada di depannya itu.

"Emang lo mau?" sinis Elvira.

"Ya kagak lah," jawab Eza santai.

Elvira memutar bola matanya jengah. "Adik tidak berbakti lo."

Eza hanya diam tak merespon. Dia terlalu fokus.

"Gue menang lagi. Jangan lupa janji lo," seru Alvito. Ia tersenyum lebar ke arah layar yang menunjukkan bahwa ia adalah pemenangnya.

Eza beranjak dari duduknya, meraih ponsel miliknya yang berada di atas meja belajar. Mengutak-atik ponselnya tersebut sampai terdengar bunyi notifikasi di ponsel milik Alvito yang disambut seringaian lebar dari si penerima notifikasi tersebut.
"Tuh udah," kata Eza yang kemudian meletakkan ponselnya kembali.

"Lanjut?" tanya Eza.

Elvira merasa kesal karena kehadirannya tidak diindahkan di sana. Permintaannya terhadap Alvito juga tidak mendapat respon baik. Ia pun keluar dari kamar Eza dengan langkah yang dihentak-hentakkan.

Eza dan Alvito sama-sama memperhatikan.
"PMS dia," kata Eza

Alvito terkekeh dan segera beranjak dari duduknya. Ia melangkah keluar kamar Eza bersamaan dengan Elvira yang melewati kamar Eza. Gadis itu melewati Alvito begitu saja.
"Hei, jangan marah. Ayo gua anter," Alvito meraih pergelangan tangan Elvira. Kemudian menarik Elvira sampai depan rumahnya. Alvito masuk ke dalam rumahnya, mengambil kunci mobil.

Satu hal yang Alvito tidak ketahui, jantung Elvira berdegup kencang.

---

Alvito dan Elvira sampai di toko buku.
"Kok lo masih diem? Marah? Kan ini udah gue anter," Alvito mematikan mesin mobilnya.

"Nggak marah kok. Gue masuk dulu. Lo tunggu di kafe sebrang aja ya," Elvira keluar dari mobil dan masuk ke dalam toko buku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AL&ELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang