Bagian dua

3K 298 1
                                    

"Iya iya aku minta maaf. Besok-besok aku nggak pakai baju kayak gitu lagi. Aku ngegembel aja. Kamu marah terus abisnya kalau aku cantik." Sejeong mengalah untuk meminta maaf duluan.

Minhyun meliriknya. Lalu kembali sibuk dengan berkas-berkas laporan cafe dan restorannya.

Saat ini mereka sedang berada di ruangan Minhyun yang ada di cafe dan restoran. Cafe dan restoran ini masih dalam satu tempat. Sisi kanan restoran, sisi kiri cafe.

Sejeong cemberut. Minhyun merajuk terus sih? Sebenarnya yang lebih tua siapa?

Aha

Sejeong mendekati Minhyun lalu menarik tangannya yang sedang menulis. Minhyun menoleh ke Sejeong.

"Minhyun Oppa , maaf ya. Sejeong nggak bakal gitu lagi. Buing buing. "
Sejeong sebenarnya agak geli melakukan ini tapi mau bagaimana lagi kalau Sejeong uda mengeluarkan sisi imutnya pasti Minhyun nggak bakal kuat.

"Iya iya. Permohonan maaf diterima, uda kamu duduk dulu. Aku selesain ini dulu baru kita pulang." Minhyun tersenyum.

"Oke bos." Sejeong kembali duduk di sofa sambil memainkan HP nya.

Setelah beberapa lama akhirnya kerjaan Minhyun selesai juga.

"Ayo pulang." Ajaknya kepada Sejeong. Sejeong mengangguk lalu beranjak dari posisi duduknya.

"Kamu mau makan malam dulu?" tanya Minhyun.

"Nanti aja di rumah sama mama. " jawab Sejeong.

"Oh mama lagi di rumah? Aku ikut ya. "Pinta Minhyun. Minhyun sudah biasa memanggil Mama ke Mamanya Sejeong.

"Nggak usah ih. Ntar kamu pasti mau ngomong macam-macam."tuduh Sejeong.

Minhyun membuka pintu mobil untuk Sejeong. "Nggak dong. Kan aku mau mengakrabkan diri sama mertua."

"Mertua apanya? Yakin banget dia bakal nikah sama aku?"gumam Sejeong. Untung Minhyun nggak dengar.

"Hah apa? Kamu ngomong apa?" Tanya Minhyun begitu dia berada di balik kemudi.

"Nggak, nggak ngomong apa-apa." Sejeong mengelak. Bisa mampus dia kalau Minhyun tau dia ngomong begitu.

Minhyun menatap Sejeong curiga. Tapi langsung mengalihkannya dan fokus mengendarai mobilnya.

10 menit kemudian mereka sampai di rumah Sejeong. Minhyun memarkirkan mobilnya di garasi.

"Kayaknya aku belum ngeiyain pas dia mau ikut makan malam? Pasti dia mau ngomongin nikahan nih."batin Sejeong.

"MENANTUKU."

Mama Sejeong memeluk Minhyun begitu melihatnya.

Sejeong ngedumel dalam hati.

"Kamu kurusan ya Minhyun." Komentar Mama Sejeong setelah melepas pelukannya lalu melihat Minhyun dari kepala sampai kaki.

"Iya nih mam." Balas Minhyun.

"Kamu harusnya sering-sering masak buat Minhyun."omel mama ke Sejeong.

"Kok jadi aku yang diomelin?"Sejeong tidak terima. Tentu saja. Kenapa menyalahkannya. Padahal salah Minhyun yang terlalu sibuk sampai lupa makan.

"Nggak apa-apa mam. Nanti kalau uda tinggal bareng Sejeong , aku pasti gemukan."kata Minhyun sambil merangkul Sejeong.

What?

Sejeong melototi Minhyun. Minhyun balik memandangi Sejeong sambil tersenyum.

Sejeong mau memprotes omongan Minhyun tapi ntar mama omelin dia lagi. Jadi dia diam saja.

"Hohoho kau benar .Sejeong kan pandai memasak. Jadi kalau kalian nanti menikah dan tinggal bersama pasti Sejeong bakal sering masak buat kamu."Kata Mama setuju dengan omongan Minhyun.

Ish







POSESIF [Minhyun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang