Bagian sembilan

1.4K 186 21
                                    

Setelah mandi, sejeong menuju ruang makan. Disana sudah terlihat Minhyun duduk di kursi menunggu kehadirannya. Minhyun yang melihat kehadiran Sejeong langsung berdiri lalu menarik salah satu kursi untuk sejeong duduk. Sejeong menatap Minhyun heran.

"Tumben narikin kursi buat aku. Kamu kesambet apa sih?"tanya sejeong bingung.

Minhyun hanya tersenyum.

"Kamu kenapa sih, aku jadi takut kamu kemasukan jin." kalo kemasukan jin bts sih gak apa-apa.

Minhyun tertawa. "Emang salah kalo aku berusaha romantis ke calon istri aku?"

"Siapa juga yang mau jadi calon istri ka... Awwww sakiit ih minhyun jangan dicubit pipi aku. " omel Sejeong setelah Minhyun mencubit pipinya.

"Makanya jangan ngegemesin jadi orang. Kan aku gak sabar jadinya buat ngehalalin kamu." Minhyun kembali duduk di tempatnya-di seberang Sejeong- sambil menatap sejeong mesra.

"Ih apa sih." Sejeong menunduk menyembunyikan wajahnya yang merah.

"Ayo dimakan keburu dingin makanannya"pinta Minhyun.

Sejeong mengangguk.

Minhyun menatap Sejeong yang mulai memakan makanannya.

Sepertinya tidak ada yang harus aku khawatirkan.

***

"Minhyun temenin aku nonton plisss" kata sejeong setelah mereka selesai makan dan mencuci piring.

"Nonton apa sayang?"tanya Minhyun mulai was-was.

"Itu di channel x ada film kesukaan aku. Plisssss. "

Minhyun diam sejenak. Mengingat-ingat film apa yg menjadi favorit sejeong. Lalu terpikirkan satu film dalam benak Minhyun, film tentang anak sma yang pake jaket denim trus suka ngegombal itu. Mungkin sejeong ngajak nonton film itu.

"Oke sayang. Aku sikat gigi sm cuci muka dulu ya."

Sejeong mengangguk dengan wajah menggemaskan. Tuhkan Minhyun jadi gak kuat, pengen nyubitin pipi sejeong.

Minhyun langsung berbalik dan menuju kamar mandi. Mau mengeluarkan ampas juga soalnya.

Setelah berurusan dengan ampas dan hal-hal lainnya, Minhyun menghampiri Sejeong yang sudah duduk di depan TV dengan memakai selimut. Minhyun mendudukkan pantat-seksinya-di atas sofa, tepat di sebelah sejeong.

"Filmnya udah mulai?"tanya Minhyun.

"Belum hyun. 5 menit lagi. Aaaaa aku gak sabar"kata Sejeong sambil memakan cemilan.

"Loh tadi kan uda makan malem, kok kamu nyemil lagi? Nanti makin gendut loh." canda Minhyun.

"Iiiih aku gak gendut." Sejeong cemberut. "Kamu kan tau kalo nonton film aku harus makan cemilan."

"Iya iya."

Tiba-tiba terdengar suara dari TV yang menandakan film akan dimulai. Minhyun membaca judulnya.

Train to busan

Minhyun melongo.

"Loh bukannya film kesukaan kamu tentang didan didan itu." kata Minhyun mulai takut.

"Didan apaan hyun. Dilan kali. Iya dilan juga film favorit aku, tapi Train to Busan lebih aku suka. Udah ah diem. Mau nonton nih."

Minhyun menurut dan hanya menunduk selama film berlangsung. Takut bor.

"Minhyun aku ngantuk tapi filmnya belum selesai." kata Sejeong sambil menyender di dada Minhyun.

Hmm kesempatan. "Kamu tidur aja sayang, kan besok masih ada jadwal kuliah. Sini TV nya aku matiin." Minhyun mengambil remot di meja lalu menekan tombol off.

"Yaudah aku ke kamar dulu ya. Goodnight minhyun"

"Goodnight sayang"

Blam

Pintu kamar sejeong pun tertutup.

Minhyun mengelap keringatnya. Bisa mati muda dia kalau nonton film seperti itu sampai habis.

Untung saja.

Ting.

Minhyun terperanjat. Terkejut karena bunyi handphone. Ternyata Handphone sejeong tertinggal di meja ruang tamu. Minhyun pun mengambil handphone sejeong dan beranjak ingin memberikannya kepada Sejeong. Tapi sejenak kemudian dia terdiam melihat yang ada di layar handphone sejeong. Karena di layar muncul chat dari kontak bernama Kang Daniel.













Do'ain aku sbmnya sukses ya kawan:')
-fithyun





POSESIF [Minhyun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang