Bagian delapan

1.9K 219 17
                                    

"Kamu selesai kuliah jam berapa? "

"Ini aku mau pulang Hyun."

"Aku jemput ya?"

Sejeong menghela napas.

"Gak usah hyun. Aku pulang sama chungha aja."

"Yaudah,hati-hati ya kamu. Bilang ke Chungha jangan ngebut-ngebut. Aku sayang kamu"

"Iya"

Tuuut..

Telpon pun dimatikan. Sejeong menghela napas lagi. Sedari tadi dia tidak fokus pada materi yang diterangkan oleh dosen. Di pikirannya terbayang wajah Daniel. Wajah polos dengan gigi kelinci nya yang manis.

Sejeong tahu ia salah memikirkan mantannya ketika dirinya sudah mempunyai Minhyun.

"Jeong , jadi kan pulang bareng?"tanya Chungha.

Sejeong mengangguk. Lalu mereka beranjak keluar dari ruang kelas.

Chungha menyadari keanehan dari teman baiknya ini.

"Jeong"panggil Chungha.

Sejeong hanya bengong. Seakan tidak mendengar panggilan sahabatnya. Kaki nya melangkah pasti, tapi matanya terlihat kosong dan tidak fokus.

Chungha menepuk pundak Sejeong. "Woy, lo kenapa?"

Sejeong terkejut. Hampir saja dia menepis tangan Chungha.

"Ngagetin aja sih."Omel Sejeong.

"Apadah. Daritadi gue manggil. Lo kenapa sih? Mikirin Daniel ya?"

Sejeong membulatkan matanya ."Gak lah, ngapain mikirin dia"

"Lo tau jeong? Lo tuh paling gak bisa bohong ,gue tau lo lagi bohong sekarang."

Sejeong menhela napas "iya, gue lagi mikirin Daniel. Tapi bukan berarti gua masih sayang sama dia. Gua udah punya minhyun. "

"Gue ngerti, cinta pertama emang sulit dilupain."kata Chungha

Sejeong tertawa." Tau apa lo tentang cinta pertama, pacaran aja lo belum pernah. "

Chungha cemberut." Pokoknya emang gitu, buktinya gue belum bisa relain kakak lu nikah sama orang lain. Dia kan cinta pertama gue"

Sejeong menyentil dahi Chungha. "Gila ya lo, kakak gue uda nikah dari 3 tahun yang lalu dan lu masih belum bisa lupain. Mau jadi pelakor lo? "

Chungha merenggut"Gak ih, siapa yang mau jadi pelakor. Gue cuma gak bisa lupain,bukan berarti gue mau ngerebut kakak lo." bela Chungha.

"Iyadeh iya."

"Yaudah cepet naik mobil, udah mau hujan nih, lupain dulu si Daniel."

Sejeong menuruti kata-kata Chungha untuk, masuk ke mobil, tapi pikirannya masih dipenuhi oleh wajah Daniel.

***

"Kok lama?" tanya Minhyun setelah Sejeong membuka pintu apartemen.

"Loh kok kamu uda pulang?"tanya balik sejeong.

"Jawab dulu pertanyaanku, sayang. "

"Iyaa. Tadi aku sama Chungha mampir dulu ke toko kue. Ibunya Chungha nitip sesuatu." jelas Sejeong.
"Oh, yaudah ayo masuk. Kamu gak keujanan kan?"

"Gak kok, Minhyun. Kamu kenapa udah pulang?"ulang Sejeong.

"Ada yang harus aku urus, jadi aku pulang cepet. Kamu mandi dulu sana, aku masak buat makan malam dulu ya."perintah Minhyun sambil mengelus rambut Sejeong.

Sejeong mengangguk dengan lesu. Lalu berjalan menuju kamarnya. Minhyun menatap kepergian Sejeong dengan tatapan yang sulit diartikan. Seperti... tatapan gelisah?







Haiiiii aku kembali, maaf ya aku baru balik hehe, akhir2 ini aku sibuk bgt, ada yang harus aku urus, pokoknya do'ain ya biar aku bisa selesain book ini .

POSESIF [Minhyun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang